Keunggulan dan Kelemahan Sistem Bisnis Franchise
D. Keunggulan dan Kelemahan Sistem Bisnis Franchise
Franchise sebagai pranata sosial di bidang perdagangan tidaklah bebas dari kelemahan-kelemahan. Namun demikian, sistem franchise ini sedikit banyaknya tetap mempunyai keunggulan jika dibandingkan dengan sistem perdagangan yang konvensional. Berikut ini akan diidentifikasi keunggulan dan kelemahan yang dimungkinkan dalam bisnis ini. Hal ini penting oleh karena dengan mengetahui keunggulan dan kelemahannya maka kita dapat menentukan langkah-langkah, khususnya langkah antisipatif jika kita hendak terjun ke dalam sistem bisnis franchise ini.
1. Keunggulan Franchise
Keunggulan sistem bisnis franchise ini dapat dikemukakan dengan mengidentifikasi keuntungan-keuntungan apa yang dapat diperoleh oleh Franchisee dan Franchisor jika mereka menjadi pihak dalam sistem bisnis franchise ini. Adapun keuntungan-keuntungan yang dimungkinkan dari sistem bisnis franchise ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi pemilik franchise (franchisor)
- Sistem usaha dapat berkembang cepat dengan menggunakan modal dan motivasi dari pemegang franchise (franchisee). - Suatu wilayah pasar atau suatu pasar yang baru mudah dikembangkan, karena nama dan citra pemilik franchise (franchisor) dapat meluas dengan cepat melalui unit-unit usaha franchise.
- Modal untuk memperluas usaha lebih kecil karena sebagian besar biaya
untuk mendirikan unit usaha baru dipikul oleh pemegang franchise. - Unit usaha yang dikelola oleh pemiliknya sendiri jelas akan memiliki motivasi yang kuat untuk memberikan pelayanan yang baik pada pelanggan.
- Franchisor tidak banyak membutuhkan karyawan, kantor pusat jauh lebih ramping daripada kantor pusat suatu perusahaan yang memiliki jaringan cabang-cabang milik sendiri.
- Daya beli kelompok usaha secara keseluruhan meningkat, setiap kali dibuka satu unit usaha franchise yang baru. - Kehadiran kelompok usaha dalam pasar makin terasa, setiap kali dibuka unit usaha franchise yang baru. Selain itu, banyak dana dapat dihemat karena promosi dan periklanan dapat dilakukan sebagai satu kelompok.
- Hasil belum terlihat pada satu dua tahun pertama karena pengeluaran masih besar, tetapi dalam tahun ketiga atau keempat dan selanjutnya pengembalian investasi akan cukup tinggi.
b. Bagi pemegang franchise (franchisee)
- Kemungkinan berhasil lebih besar dibandingkan jika memulai usaha dengan tenaga sendiri serta nama/merk dagang sendiri yang masih baru.
- Franchisee sebagai pemilik unit usaha bersangkutan bebas berkarya dalam lingkungan yang telah rapi dan stabil. - Franchisee memiliki kemudahan dalam membeli sediaan sebagai anggota dari kelompok yang besar. - Franchisee dapat memanfaatkan produk baru yang dikembangkan oleh bagian penelitian dari pihak franchisor. - Franchisee dapat memanfaatkan pelayanan berupa petunjuk di bidang keuangan dan manajemen dari pihak franchisor serta bantuan dalam pengambilan keputusan.
- Franchisee dapat memanfaatkan periklanan yang telah memiliki mutu yang cukup tinggi dari pihak franchisor. - Franchisee turut menikmati reputasi, kekuatan dan keharuman nama dagang/merk dari franchisor.
- Franchisee dapat memanfaatkan paket-paket keuangan yang mungkin disediakan oleh franchisor dalam sistem perbankan. - Franchisee menikmati pelatihan-pelatihan yang diperlukan dari pihak franchisor. - Franchisee dapat bekerja dengan menggunakan sistem yang sudah mantap, prosedur, dan pedoman operasi yang sudah standar, sehingga dengan demikian tidak perlu bersusah payah menciptakan suatu strategi pemasaran baru atau sistem manajemen baru yang sama sekali belum teruji kehandalannya dalam praktek perdagangan barang atau jasa.
2. Kelemahan Sistem Franchise
Sistem bisnis franchise sebagai pranata ekonomi tidak bebas dari kelemahan-kelemahan. Kelemahan sistem ini dapat dikemukakan dengan mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan yang dapat timbul sebagai sesuatu yang tidak diharapkan oleh pihak franchisor dan pihak franchisee ketika menggunakan sistem ini. Kelemahan-kelemahan sistem franchise ini dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Bagi pemilik franchise (Franchisor)
- Franchisor tidak dapat mendikte franchisee, di mana jika ia ingin mengadakan perubahan, ia harus berusaha memotivasi franchisee agar mau menerima perubahan bersangkutan.
- Harapan franchisee sering terlalu tinggi, mengharapkan cepat mendapat untung yang besar sehingga franchisor harus berusaha keras untuk menurunkan harapan yang tinggi tersebut.
- Franchisor tidak dapat mengadakan perubahan dengan cepat, terutama jika melibatkan tambahan biaya. Perubahan biasanya baru dilakukan melalui musyawarah dengan pihak franchisee.
- Jika pemegang franchise (franchisee) yang dipilih tidak tepat, maka akan dapat menghancurkan reputasi dari franchisor. - Sistem franchise adalah suatu ikatan jangka panjang sehingga franchisor tidak dapat begitu saja mengakhiri kegiatan franchise secara sepihak tanpa alasan yang sah.
b. Bagi pemegang franchise (franchisee)
- Adanya keterikatan pada franchisor, di mana jenis produk yang dapat ditawarkan oleh pihak franchisee biasanya terbatas dan sangat bergantung pada prestasi franchisor.
- Biaya yang harus dikeluarkan untuk menjadi pemegang franchise (franchisee) tidak sedikit karena harus membayar uang pangkal dan royalty, sehingga dapat mengakibatkan hutang dari pihak franchisee kepada pihak franchisor.
- Franchisee adalah bagian dari lingkungan tertentu sehingga ia tidak bebas lagi dalam menjalankan usaha, ia harus mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan oleh franchisor.
- Franchisee kadang-kadang diwajibkan untuk mencapai tingkat prestasi tertentu, misalnya tingkat penjualan tertentu yang biasanya cukup tinggi.