Teknik Pengumpulan Data

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam sebuah penelitian diperlukan data yang obyektif karena data diterapkan sebagai suatu hal yang sangat mendasar yang akan menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian, yang diperlukan adalah teknik pengumpulan data yang tepat, sehingga benar-benar didapat data yang valid da reliabel (Sugiyono, 2010: 327). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain :

a. Wawancara (Interview)

yang dilakukan melalui komunikasi langsung atau tanya jawab antara peneliti dan narasumber. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang terwawancara (interviewe) yang akan memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Lexy J. Moelong, 2006 : 186). Teknik wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil (Sugiyono, 2010 : 157).

Wawancara diawali dengan pertanyaan yang berupa garis besar, kemudian akan berkembang sesuai dengan kebutuhan peneliti untuk mendapatkan hasil yang lebih mendalam. Dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur atau sering disebut juga sebagai teknik wawancara mendalam, karena peneliti merasa tidak tahu apa yang belum diketahuinya. Dengan demikian wawancara dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat open ended dan mengarah pada kedalaman informasi (HB. Sutopo, 2002: 59). Hal ini dimaksudkan agar dapat digunakan untuk menggali subjek yang diteliti tentang banyak hal yang sangat bermanfaat untuk menjadi dasar untuk menggali informasi secara lebih jauh dan mendalam, subjek yang Wawancara diawali dengan pertanyaan yang berupa garis besar, kemudian akan berkembang sesuai dengan kebutuhan peneliti untuk mendapatkan hasil yang lebih mendalam. Dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur atau sering disebut juga sebagai teknik wawancara mendalam, karena peneliti merasa tidak tahu apa yang belum diketahuinya. Dengan demikian wawancara dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat open ended dan mengarah pada kedalaman informasi (HB. Sutopo, 2002: 59). Hal ini dimaksudkan agar dapat digunakan untuk menggali subjek yang diteliti tentang banyak hal yang sangat bermanfaat untuk menjadi dasar untuk menggali informasi secara lebih jauh dan mendalam, subjek yang

b. Dokumentasi Teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang bersumber dari arsip dan dokumen yang sudah ada, mencakup semua informasi yang berupa tulisan atau gambar tentang fenomena yang ada di lokasi penelitian. Dalam teknik ini peneliti mengumpulkan data dengan menganalisis dokumen dan arsip, serta benda-benda lainnya yang terdapat pada obyek penelitian, yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 234) yang dimaksud dengan metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, legger, agenda dan sebagainya.

Dalam teknik dokumentasi ini peneliti mengumpulkan berbagai bahan tertulis, sehingga dari dokumen-dokumen tersebut akan memperkuat hasil wawancara yang telah dilakukan karena ada bukti tertulis yang sah. Dokumen yang digunakan yaitu dokumen yang berkaitan dengan laporan penerimaan pajak hotel yang di dapat dari DPPKA Kota Surakarta serta Peraturan Perundangan, Peraturan

Penelitian ini akan menggunakan teknik Purposive Sampling sebagai alat yang digunakan dalam menentukan informan. Purposive sampling adalah tehnik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010 : 96). Menurut H.B Sutopo (2002: 36) pilihan sampel diarahkan pada sumber data yang penting yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti.

Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan cara menentukan informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap. (HB. Sutopo. 2002:56).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel penelitian adalah Pejabat Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta, dan pengelola hotel. Akan tetapi, tidak ditutup kemungkinan pilihan terhadap informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data.