BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel 3.1.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan karakteristik yang menjadi obyek dalam penelitian, yakni seluruh anggota masyarakat yang telah berumah tangga
atau berkeluarga yang berada di Kelurahan Girian Indah. Berdasarkan data Kantor Kelurahan Girian Indah pada akhir Desember 2014 bahwa jumlah Kepala Keluarga
adalah 764 KK. Sementara itu di Kelurahan Girian Indah terdapat 3 tiga Gereja GMIM yakni; GMIM Kharisma, GMIM Solafide dan GMIM Moria. Dalam penelitian
ini penulis hanya mengambil di lingkup GMIM Moria, dengan 11 Kolom, sehingga jumlah Pelsus yang ada adalah 3 orang Pendeta, dan 22 Penatua dan Syamas, serta 5 Pnt
BIPRA. Sehingga jumlah Pelasus GMIM yang ada di GMIM Moria adalah sebanyak 30 orang.
3.1.2. Sampel
Menurut Koentjaraningrat bahwa sampel adalah bagian-bagian dari keseluruhan yang menjadi obyek sesungguhnya dari suatu penelitian Koentjaraningrat, 1998 ; 879.
Teknik pengambilan sampel adalah teknik purposive sampling yaitu
pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan karakteristik yang ada pada populasi atau pengambilan sampel bertujuan, yakni terhadap anggota masyarakat yang sudah
berkeluarga atau berumahtangga, baik laki-laki ataupun perempuan yang telah
STISIP “Merdeka” Manado 26
mengalami kekerasan dalam rumah tangga, serta para Pelayan Khusus Pelsus GMIM Moria Kelurahan Girian Indah.
Alasan untuk menggunakan sampel bertujuan atau purposive sampling karena responden yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini cukup jelas karakteristiknya,
yakni anggota masyarakat yang sudah berkeluarga atau berumah tangga dan yang mengalami tindak kekerasan dalam rumah tangga, dan para pelayan khusus GMIM.
Adapun jumlah anggota sampel dalam penelitian ini yang diambil sebanyak 125 orang yang pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga di Kelurahan Girian Indah.
3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1. Variabel Penelitian