PROFIL MAHASISWI DAN DOSEN FAKULTAS HUKUM

4.4 PROFIL MAHASISWI DAN DOSEN FAKULTAS HUKUM

Keberadaan mahasiswi fakultas hukum pada umumnya memiliki latar belakang budaya, sosial dan ekonomi yang berbeda. Dalam segi berpakaian dan penampilan pun, beberapa mahasiswi tersebut berbeda-beda, ada yang menggunakan jilbab dan ada pula yang tidak menggunakan jilbab. Bahkan di antara yang berjilbab pun memiliki model atau cara yang berbeda dalam menggunakannya. Dalam hal ini, berdasarkan observasi yang dilakukan, umumnya mahasiswi fakultas hukum menggunakan busana muslim dengan jilbab yang tergolong ‘standar atau biasa’, yaitu jilbab yang terbuat dari bahan kain (chiffon) yang diikatkan ke belakang leher atau ditarik hingga ke atas kepala, yang kemudian ditambahkan dengan aksesoris, seperti bros agar terlihat lebih menarik. Beberapa mahasiswa yang lain ada pula yang menggunakan jilbab dengan menggunakan lapisan dalam terlebih dahulu, yang kemudian jilbab luarnya dijulurkan hingga menutupi dada. Namun umumnya jilbab yang digunakan tidak bercorak (polos) tetapi berwarna (ada yang menggunakan warna pink, biru, coklat, dan lain-lain) dan bukan dalam bentuk bergo (jilbab yang ‘ready for use’, dengan bahan dari kaos atau nylon). Adapun pakaian yang digunakan mahasiswi berjilbab, umumnya juga sama halnya dengan mahasiswi yang tidak berjilbab, seperti ada yang menggunakan blus berupa kemeja ataupun kaus berlengan panjang

66 Seperti yang dikemukakan salah seorang mahasiswi fakultas agama Islam (Siti), ketika peneliti menanyakan kegiatan mereka di mesjid At- Taqwa, pada tanggal 19 Juni 2012

Universitas Indonesia Universitas Indonesia

Gambar 4.2 : Beberapa Mahasiswi Angkatan 2010

Beberapa mahasiswi ketika berada di ruang kelas, setelah selesai mengikuti perkuliahan

13 April 2012. Terlihat beberapa mahasiswi

berjilbab standar (biasa) Terdapat 2 orang mahasiswi

yang tampak tidak menggunakan jilbab, salah satunya adalah non muslim

Penggunaan jilbab yang berbeda juga terlihat pada beberapa dosen perempuan di fakultas

hukum, seperti yang tampak dalam gambar berikut ini :

Gambar 4.3 : Beberapa Dosen Fakultas Hukum

Beberapa dosen, umumnya menggunakan jilbab, sesuai dengan selera dan cara berbusana masing-masing

Dalam gambar, tampak seorang dosen yang tidak berjilbab

Universitas Indonesia

Meskipun di antara beberapa dosen memiliki perbedaan dalam penggunaan jilbab, namun keberadaan dosen di fakultas hukum memiliki fungsi maupun tugas yang sama seperti halnya di beberapa perguruan tinggi lainnya. Dalam hal ini fakultas hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), juga memiliki beberapa staf pengajar atau dosen sebagai tenaga pendidik yang profesional (sekaligus sebagai ilmuan) dengan tugas utama untuk mentransformasi, mengembangkan maupun menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui

pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat serta Al-Islam dan Kemuhammadiyahan 67 . Untuk itu, dosen di lingkungan fakultas hukum UMJ, memiliki kewajiban maupun tanggung

jawab dalam penyelenggaraan pendidikan. Adapun yang menjadi berbeda dengan dosen di universitas lain misalnya, karena karakteristik yang dimiliki oleh Unversitas Muhammadiyah, sehingga dalam penyelenggaraan pendidikannya juga terintegrasi dengan misi dari universitas, khususnya dalam hal penerapan nilai dan ajaran agama Islam dan Kemuhammadiyahannya. Oleh karena itu, dalam perkuliahan pun, seorang dosen di lingkungan fakultas hukum UMJ diupayakan untuk dapat merealisasikan kajian keilmuan sesuai disiplin ilmunya, sekaligus menerapkan nilai-nilai Islam yang bercorak Kemuhammadiyahan.

Namun dalam hal pelaksanaan perkuliahannya, seperti mulai dari pemberian materi, diskusi hingga penilaian, seluruhnya didasarkan pada ketentuan peyelenggaraan sistem pendidikan berdasarkan kurikulum yang berlaku, seperti yang juga dilakukan oleh dosen di setiap perguruan tinggi. Bahkan keberadaan maupun pengaturan dosennya pun juga dengan memperhatikan pada ketentuan undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Undang-Undang Guru dan Dosen, maupun peraturan yang berlaku dalam sebuah institusi atau lembaga. Untuk itu setiap dosen di fakultas hukum UMJ juga memiliki hak dan kewajiban dalam penyelenggaraan pendidikan, serta memperhatikan ketentuan yang berlaku di lingkungan atau tempatnya mengajar, termasuk tata tertib yang terkait dengan kewajiban berbusana muslim di lingkungan kampus.

Seperti halnya bagi mahasiswa, maka ketika penelitian ini dilakukan, fakultas hukum tidak mengatur secara khusus tentang kewajiban berjilbab bagi para dosen perempuan. Persoalan ini hanya mengacu pada statuta yang terkait dengan kode etik yang berlandaskan nilai-nilai ataupun

67 Definisi atau arti kata dosen didasarkan pada statuta Universitas Muhammadiyah Jakarta, pasal 1 angka 20

Universitas Indonesia Universitas Indonesia

penggunaan busana muslim, dengan pertimbangan bahwa belum semua dosen di lingkungan fakultas hukum UMJ yang berjilbab. Dari 11 tenaga pengajar (dosen) perempuan, 4 orang

diantaranya yang tidak berjilbab 69 . Di antara dosen yang berjilbab juga memiliki karakteristik dalam penggunaannya, yang disesuaikan dengan motif dan alasan mereka menggunakan jilbab.

Tetapi dalam acara-acara tertentu, (seperti seminar yang diselenggarakan di lingkungan kampus dan menghadirkan peserta dari luar lingkungan kampus), maka dosen maupun mahasiswa yang tidak berjilbab juga dihimbau untuk menggunakan jilbab. Hal ini untuk menegaskan tentang citra dan identitas kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta sebagai kampus yang ‘Islami’.

68 Seperti yang berlaku bagi mahasiswa, tentang kode etik di lingkungan kampus, berdasarkan statuta universitas Muhammadiyah Jakarta, pasal 46

69 Berdasarkan data penugasan dosen fakultas hukum UMJ tahun 2010, terdapat 11 orang dosen perempuan, 9 orang adalah dosen tetap dan 2 orang merupakan dosen tidak tetap, dengan penampilan berjilbab sebanyak 7 orang dan 4

orang tidak berjilbab.