50 Pendidikan Kewarganegaraan SMP/MTs –3–
50 50 50 50 50 Pendidikan Kewarganegaraan SMP/MTs –3–
Masyarakat madani berdiri di atas hukum yang disepakati bersama. Tidak ada nilai hukum yang dipaksakan dari satu kelompok ke kelompok yang lain. Tidak ada pula kekuasaan yang mencengkeram dan memaksakan kehendaknya.
4. 4. 4. 4. 4 . Konsekuensi Tidak Aktifnya Masyarakat dalam Perumusan Konsekuensi Tidak Aktifnya Masyarakat dalam Perumusan Konsekuensi Tidak Aktifnya Masyarakat dalam Perumusan Konsekuensi Tidak Aktifnya Masyarakat dalam Perumusan Konsekuensi Tidak Aktifnya Masyarakat dalam Perumusan dan Pelaksanaan Kebijakan Publik di Daerah dan Pelaksanaan Kebijakan Publik di Daerah dan Pelaksanaan Kebijakan Publik di Daerah dan Pelaksanaan Kebijakan Publik di Daerah dan Pelaksanaan Kebijakan Publik di Daerah
Perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik di daerah perlu peran aktif masyarakat. Apabila masyarakat tidak berperan aktif dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik, terdapat berbagai konsekuensi. Untuk itu, simaklah uraian berikut.
a. a. a. a. a . Respons Masyarakat ketika Dilakukan Kebijakan Respons Masyarakat ketika Dilakukan Kebijakan Respons Masyarakat ketika Dilakukan Kebijakan Respons Masyarakat ketika Dilakukan Kebijakan Respons Masyarakat ketika Dilakukan Kebijakan Publik Publik Publik Publik Publik Ketika kebijakan publik dikeluarkan, pemerintah daerah mengharapkan anggota masyarakat untuk mendukung dan mematuhi kebijakan tersebut sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam otonomi daerah. Akan tetapi, harapan pemerintah tersebut tidak selamanya terpenuhi.
Respons atau tanggapan masyarakat ketika kebijakan publik dikeluarkan, antara lain sebagai berikut.
1) 1) 1) 1) 1 ) Positif Positif Positif Positif Positif Orang yang memandang positif sebuah kebijakan
publik yang akan dikeluarkan akan mendukung per- aturan tersebut dengan penuh kesadaran. Ia merasa peraturan tersebut menguntungkan dan membawa kebaikan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tindakan yang mungkin dilakukan adalah sebagai berikut:
a) menyampaikan usul dan saran dalam bentuk lisan ataupun tulisan yang sesuai dengan rancangan peraturan tersebut dan ditujukan kepada pemerintah daerah ataupun DPRD;
b) mendukung terselenggaranya proses penyusunan peraturan perundang-undangan;
c) mendiskusikan rancangan peraturan tersebut dan hasilnya disampaikan kepada pemerintah daerah atau DPRD;
d) memberikan dorongan moral kepada peserta sidang yang sedang merumuskan dan menetapkan peraturan tersebut.
Pendidikan Kewarganegaraan SMP/MTs –3–
2) 2) 2) 2) 2 ) Antisipatif Antisipatif Antisipatif Antisipatif Antisipatif Orang yang bersikap antisipatif tanggap akan
kemungkinan yang terjadi dengan diterapkannya peraturan tersebut. Ia tidak mendukung atau menolak peraturan tersebut. Akan tetapi, ia memikirkan cara agar ia tidak terkena sanksi atau ketentuan peraturan tersebut.
3) 3) 3) 3) 3)Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Orang yang memiliki respons negatif terhadap
peraturan akan menolak peraturan tersebut. Hal ini dilakukan karena ia menganggap peraturan tersebut akan merugikan dirinya. Kebebasan atau keuntungan yang semula ia dapatkan akan berkurang dengan adanya peraturan tersebut.
b. b. b. b. b . Hal-Hal yang Menyebabkan Masyarakat Tidak Aktif Hal-Hal yang Menyebabkan Masyarakat Tidak Aktif Hal-Hal yang Menyebabkan Masyarakat Tidak Aktif Hal-Hal yang Menyebabkan Masyarakat Tidak Aktif Hal-Hal yang Menyebabkan Masyarakat Tidak Aktif dalam Kebijakan Publik dalam Kebijakan Publik dalam Kebijakan Publik dalam Kebijakan Publik dalam Kebijakan Publik
Hal yang menyebabkan ketidakaktifan masyarakat dalam kebijakan publik dapat dibedakan menjadi dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar anggota masyarakat.
1) 1) 1) 1) 1 ) Faktor Internal Faktor Internal Faktor Internal Faktor Internal Faktor Internal Faktor internal yang memengaruhi ketidakaktifan
masyarakat dalam kebijakan publik meliputi hal-hal berikut.
a) Perumusan Kebijakan Publik Perumusan kebijakan publik merupakan saat
yang paling tepat bagi anggota masyarakat untuk berpartisipasi mengajukan usulannya. Meskipun demikian, tidak semua anggota masyarakat mau memanfaatkan kesempatan itu. Beberapa alasan- nya berasal dari dalam diri anggota masyarakat tersebut. Hal-hal yang menyebabkannya adalah sebagai berikut.
(1) Masyarakat sudah terbiasa pada pola lama, yaitu pembuatan peraturan tanpa partisipasi warga.