Kasus PT. Ata Surya Wood Working Mantuil melawan Letti, dkk
4. Kasus PT. Ata Surya Wood Working Mantuil melawan Letti, dkk
Kasus PT. Ata Surya Wood Working Mantuil memberikan kuasa kepada Kasus PT. Ata Surya Wood Working Mantuil memberikan kuasa kepada
a. Tingkat Pertama: Putusan Pengadilan Niaga No.03/Pailit/2010/PN- NIAGA SBY. Indikator
Uraian
Pemohon Pailit
1) Letti;
2) Yudi Kristanto; dan
3) Rasak.
Termohon Pailit
PT. Ata Surya Wood Working Mantuil
Pertimbangan Hakim
Debitor memiliki Setelah mencermati dan meneliti permohonan pernyataan pailit dua kreditor atau
pemohon maka terungkap fakta bahwa pemohon dalam perkara ini lebih
adalah para pekerja dari 214 orang pekerja yang diputuskan hubungan kerjanya oleh Termohon berdasarkan Putusan Pengadilan Hubungan Industrial
Banjarmasin No. 02/PHI.G/2007/PN.BJM tanggal 11 April 2007 Jo. Putusan Mahkamah Agung RI No. 081 K/Pdt.Sus/2007 tanggal 14 Februari 2008. Selain itu, termohon juga mempunyai hutang kepada:
1) Sdr. Suyono sebesar Rp. 18.565.919;
2) Sdr Suharto sebesar Rp. 18.565.919;
3) Sdr Thobiyah sebesar Rp. 17.806.401;
4) Sdr. Sukardi sebesar Rp. 22.263.506;
5) Bank BNI Cabang Banjarmasin;
6) Bank Permata Cabang Banjarmasin;
7) Bank Mandiri Cabang Banjarmasin.
Debitor tidak
1) Berdasarkan pada Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada membayar
Pengadilan Negeri Banjarmasin No. 02/PHI.G/2007/PN.BJM sedikitnya satu
tanggal 11 April 2007 menyatakan bahwa menghukum Tergugat hutang yang telah
untuk membayar kepada Para Penggugat berupa uang pesangon, jatuh tempo dan
uang penghargaan masa kerja, uang pengobatan dan perumahan, uang penghargaan masa kerja, uang pengobatan dan perumahan,
a) Letti sebesar Rp. 17.806.401;
b) Yudi Kristanto sebesar Rp. 17.806.401;
c) Rasak sebesar Rp. 17.806.401.
2) Hutang tersebut telah jatuh tempo dan dapat ditagih sejak Putusan Mahkamah Agung RI No. 081 K/Pdt.Sus/2007 tanggal 14 Februari 2008, terbukti:
3) Adanya Penetapan Teguran/Aanmaning yang dikeluarkan oleh Ketua Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Banjarmasin No. 02/PHI.G/Eks/2007/PN.BJM Jo. Reg No. 081/Pdt.Sus/2007 tanggal 4 Agustus 2009, namun hingga jatuh tempo aamaning tetap Termohon tidak memenuhi kewajiban.
Atas permohonan Berdasarkan surat permohonan pernyataan pailit yang diajukan sendiri maupun atas pemohon dan jawaban termohon dapat disimpulkan bahwa permintaan seorang
permohonan pailit ini diajukan oleh para pekerja dari 214 orang atau lebih kreditor
pekerja yang diputuskan hubungan kerjanya oleh Termohon berdasarkan Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Banjarmasin No. 02/PHI.G/2007/PN.BJM tanggal 11 April 2007 Jo. Putusan Mahkamah Agung RI No. 081 K/Pdt.Sus/2007 tanggal 14 Februari 2008.
Terdapat fakta atau Berdasarkan fakta, ternyata termohon telah memiliki utang kepada keadaan yang
pemohon dan kreditur lainnya dan telah jatuh tempo akan tetapi terbukti secara
termohon tidak dapat membayar utangnya tersebut meskipun telah sederhana
ditagih oleh pemohon.
Putusan
Mengabulkan permohonan para pemohon pailit untuk seluruhnya; Menyatakan bahwa termohon pailit PT. Ata Surya Wood Working
Mantuil pailit dengan segala akibat hukumnya.
Tanggal Putusan
Selasa, 23 Maret 2010 Selasa, 23 Maret 2010
Uraian
Pemohon Kasasi
PT. Ata Surya Wood Working Mantuil
Termohon Kasasi
1) Letti;
2) Yudi Kristanto; dan
3) Rasak.
Pertimbangan Hakim
Kesalahan dalam Mahkamah Agung membenarkan alasan-alasan kasasi dari Pemohon penerapan hukum
Kasasi oleh karena judex facti telah salah dalam menerapkan hukum dengan pertimbangan: Amar putusan Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri Banjarmasin tanggal 14 April 2007 yang telah berkekuatan hukum tetap menghukum termohon untuk membayar kepada para pemohon masing-masing sebesar Rp. 17.806.401,- maupun penetapan aanmaning Pengadilan Negeri Banjarmasin tanggal 4 Agustus 2009
sebagai “utang termohon kepada pemohon yang telah jatuh waktu” sebab kewajiban termohon untuk membayar kepada pemohon uang
masing-masing sebesar Rp. 17.806.401,- tersebut timbul dari Putusan PHI dan bukan timbul karena perjanjian atau UU, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 6 UU No. 37 Tahun 2004. Demikian pula aanmaning yang ditetapkan oleh Pengadilan dalam rangka
eksekusi putusan bukanlah termasuk dalam pengertian “telah jatuh waktu” sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) UU No. 37
Tahun 2004 sebab aanmaning tersebut tidak didasarkan atas kesepakatan antara pemohon dan termohon dalam perjanjian. Putusan PHI pada PN Banjarmasin tersebut dimaksudkan segera dieksekusi dan bukan dengan mengajukan permohonan pernyataan pailit, yang akan merugikan para penggugat lainnya karena harus menunggu proses perkara kepailitan di Pengadilan Niaga untuk memperoleh hak-haknya;
Putusan
Mengadili:
Mengabulkan permohonan kasasi dari pemohon kasasi : PT. Ata
Surya Wood Working Mantuil; Membatalkan Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya No.03/Pailit/2010/PN-NIAGA SBY tanggal 23 Maret
2010. Mengadili Sendiri:
Menolak permohonan pernyataan pailit dari Pemohon; Tanggal Putusan
Selasa, 29 Juni 2010