Kasus PT. Arta Glory Buana diwakili dikantor utama Willi Josep Candra melawan Fakhur Khakam, dkk.
2. Kasus PT. Arta Glory Buana diwakili dikantor utama Willi Josep Candra melawan Fakhur Khakam, dkk.
Kasus PT. Arta Glory Buana diwakili dikantor utama Willi Josep Candra melawan Fakhur Khakam, dkk. memperoleh kekuatan hukum tetap pada tahap peninjauan kembali. Berikut ini uraian putusan terhadap kasus tersebut pada tingkat pertama, kasasi dan tingkat peninjauan kembali :
Pengadilan Niaga No.14/Pailit/2008/PN.Niaga.Sby Indikator
a. Tingkat
Pemohon Pailit
1) Fakhur Khakam (Pemohon I);
2) Misman (Pemohon II);
3) Fatchul Mubin (Pemohon III);
4) Nur Ali (Pemohon IV);
5) Komariyah (Pemohon V);
6) Ismoyo (Pemohon VI);
7) Miadi (Pemohon VII);
8) Surya (Pemohon VIII);
9) Nuryani (Pemohon IX);
Termohon Pailit
PT. Arta Glory Buana
Pertimbangan Hakim
Debitor memiliki dua Debitor memiliki dua kreditor atau lebih sebagaimana bukti dan dalil kreditor atau lebih
yang diajukan oleh Pemohon Pailit, yakni bahwa :
1) Permohonan pernyataan pailit oleh Pemohon Pailit bertindak untuk dan atas nama 1.942 pekerja, dimana setiap karyawan/pekerja merupakan subjek hukum yang berbeda, memiliki jumlah tagihan yang berbeda sehingga dapat dianggap memiliki legal standing yang berbeda.
2) Selain itu, Termohon Pailit juga mempunyai utang kepada:
a) PT. Ever Shine Textille; a) PT. Ever Shine Textille;
c) PT. Buana Label Indah;
d) PT. Lidya Ivana Collection;
e) PT. Indonesia Taroko Zain,
f) PT. Bank Danamon Indonesia Tbk;
g) PT. Bank Niaga Tbk;
h) PT. Bank DBS Indonesia.
Debitor tidak Berdasarkan dalil yang diajukan oleh Pemohon Pailit, yakni bahwa: membayar sedikitnya 1) Termohon pailit mempunyai utang yang telah jatuh tempo dan dapat satu hutang yang
ditagih kepada pemohon Pailit antara lain:
telah jatuh tempo dan
a) Upah Pekerja bagian produksi dan staff sebanyak 1.942 pekerja dapat ditagih
yang belum dibayar selama antara 3 s/d 6 bulan yaitu sejak tanggal 4 Desember 2007 s/d tanggal 30 Agustus 2008 : ± Rp. 7.000.000.000,-
b) Upah lembur Pekerja : ± Rp. 470.000.000,-
c) Tunjangan uang makan lembur Pekerja sejak tahun 2006 s/d
desember 2008 : ± Rp. 40.000.000,-
d) Tunjangan Hari Raya (THR) : ± Rp. 268.000.000,-
e) Penggantian (Claim) atas biaya pengobatan dan perawatan
Pekerja : ± Rp. 20.000.000,-
f) Iuran Organisasi SPN sejak Agustus 2006 s/d Desember 2006 :
± Rp. 31.180.200,-
g) Denda atas keterlambatan pembayaran gaji/upah, upah lembur, uang makan, THR, iuran SPN dan uang berobat yang seluruhnya sebesar ± Rp. 7.829.180.200,- x 8% = ± Rp. 626.334.416,-
2) Selain itu, terdapat tagihan lain yang belum dibayar yaitu:
a) Iuran Jamsostek sejak bulan Januari 2007 s/d Agustus 2008
sebesar ± Rp. 2.594.764.556,40,-
b) Uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang penggantian hak yang nilai tagihan baru bisa diketahui apabia Temohon telah dinyatakan Pailit, diverifikasi dalam rapat pencocokan utang yang dipimpin Hakim Pengawas dan Kurator.
3) Terbukti sebagai hutang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih sejak putusan P4P tanggal 29 Januari 2004 dengan bukti teguran/peringatan kepada Termohon :
a) Surat teguran Depnakertrans RI No.B.169/DJPPK/IX/2004;
b) Penetapan teguran/peringatan Ketua PN Jakarta Pusat No.
079/2005.EKS;
c) Hasil kesepakatan Direksi PT. Dirgantara Indonesia (Persero) dan SP FKK PT. Dirgantara Indonesia (Persero).
Termohon mengakui adanya utang-utang kepada Pemohon Pailit dalam Surat Termohon Pailit No : 01/PSL-BLS/D02008 tertanggal 2 September 2008 dan kepada kreditur lain, sehingga berdasarkan pertimbangan hukum tersebut maka majelis hakim berpendapat syarat debitor tidak membayar sedikitnya satu hutang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih telah terpenuhi.
Atas permohonan Berdasarkan surat permohonan pernyataan pailit yang diajukan sendiri maupun atas
pemohon dan jawaban termohon dapat disimpulkan bahwa permintaan seorang
permohonan pailit ini diajukan oleh Pimpinan Serikat Pekerja Serikat atau lebih kreditor
Pekerja Nasional (PSP SPN) PT. AGB berdasarkan SK Dewan Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Nasional No. KEP.83/A-INT/DPC SPN/III/07 dan berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Serikat Pekerja Nasional sah bertindak untuk dan atas nama seluruh anggota SPN PT. AGB yang beranggotakan 1.942 karyawan PT. AGB.
Terdapat fakta atau Berdasarkan fakta, bahwa Termohon Pailit mengakui adanya utang- keadaan yang
utang kepada Pemohon dan kreditur lainnya dan telah jatuh tempo akan terbukti secara
tetapi termohon tidak dapat membayar utangnya tersebut meskipun sederhana
telah ditagih oleh pemohon, sehingga berdasarkan pertimbangan hukum tersebut maka majelis hakim berpendapat syarat terdapat fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana telah terpenuhi.
Putusan
Mengabulkan permohonan pemohon untuk seluruhnya; Menyatakan Termohon Pailit yaitu PT. ARTA GLORY BUANA Mengabulkan permohonan pemohon untuk seluruhnya; Menyatakan Termohon Pailit yaitu PT. ARTA GLORY BUANA
Tanggal Putusan
Kamis, 20 November 2008
b. Tingkat Kasasi: Putusan Mahkamah Agung No. 917 K/Pdt.Sus/2008 Indikator
Uraian
Pemohon Kasasi
PT. Arta Glory Buana
Termohon Kasasi
1) Fakhur Khakam (Termohon I);
2) Misman (Termohon II);
3) Fatchul Mubin (Termohon III);
4) Nur Ali (Termohon IV);
5) Komariyah (Termohon V);
6) Ismoyo (Termohon VI);
7) Miadi (Termohon VII);
8) Surya (Termohon VIII);
9) Nuryani (Termohon IX);
Pertimbangan Hakim
Kesalahan dalam Tidak terdapat kesalahan Penerapan Hukum/Beracara serta kekhilafan penerapan hukum
Hakim atau suatu kekeliruan yang nyata, yakni benar bahwa status para Termohon Kasasi yang mewakili kepentingan seluruh para karyawan/buruh.
Putusan
Mengadili:
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: PT. ARTA GLORY BUANA.
Tanggal Putusan
Selasa, 13 Januari 2009
c. Tingkat Peninjauan Kembali: Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung No. 080 PK/Pdt.Sus/2009 Indikator
Uraian
Pemohon Peninjauan PT. Arta Glory Buana Kembali
Termohon
1) Fakhur Khakam (Termohon I);
Peninjauan Kembali
2) Misman (Termohon II);
3) Fatchul Mubin (Termohon III);
4) Nur Ali (Termohon IV);
5) Komariyah (Termohon V);
6) Ismoyo (Termohon VI);
7) Miadi (Termohon VII);
8) Surya (Termohon VIII);
9) Nuryani (Termohon IX);
Pertimbangan Hakim Terdapat kekeliruan Tidak terdapat kekeliruan yang nyata/kekhilafan Hakim dalam putusan yang nyata
judex juris maupun judex facti, pertimbangannya telah tepat; Terpenuhinya syarat 1) Pemohon PK dinyatakan pailit karena telah terbukti mempunyai
dalam Pasal 2 ayat dua atau lebih kreditor dan tidak membayar sedikitnya satu utang (1) UU No. 37
yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih sebagaimana disebut Tahun 2004
dalam Pasal 2 ayat (1) UU No. 37 Tahun 2004;
2) Keberatan Pemohon PK tentang status para pemohon pailit sebagai kreditor telah dijelaskan dalam Pasal 2 ayat (1) UU No. 37 Tahun 2004, bahwa yang dimaksud kreditur dalam ayat ini adalah baik kreditur konkuren, kreditur separatis maupun kreditur preferen. Dengan demikian keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan.
Putusan
Mengadili:
Menolak permohonan Peninjauan Kembali dari PT. ARTA GLORY BUANA.
Tanggal Putusan
Rabu, 23 Maret 2010