belajar siswa Ranah afektif
19,20,21,22,23 5
Variabel Y Ranah psikomotoris
24,25,26,27,28 5
Untuk menentukan skor jawaban dari responden, penulis menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk menyatakan sikap atau persepsi
seseorang terhadap objek penelitian. Pilihan jawaban yang digunakan sebagai berikut:
Pilihan a skor 4
Pilihan b skor 3
Pilihan c skor 2
Pilihan d skor 1
3.7 Kalibrasi Instrumen
Kalibrasi Instrumen yang digunakan pada penelitian ini menggunakan uji validitas, uji reabilitas dan koefisien determinasi.
3.7.1 Uji Validitas Instrumen
Agar hasil dari penelitian valid, maka perlu dilakukan uji kuesioner untuk mengetahui layak atau tidaknya instrumen penelitian. Rumus korelasi yang dapat
digunakan adalah yang dikemukakan Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment. Rumus ini digunakan tanpa melihat apakah suatu
variabel tertentu terganatung pada variabel lainnya. Simbol korelasi product moment ditulis dengan huruf “r” dengan rumus:
r =
n Σ X Y−Σ X Σ Y �[n Σ X
2
−ΣX
2
][ n Σ Y
2
−Σ Y
2
]
Keterangan: r
: koefisien korelasi Person Product Moment
Universitas Sumatera Utara
n : jumlah individu dalam sampel
X : Angka mentah untuk variabel X
Y : Angka mentah untuk variabel Y
Menurut Sutrisno 2000: 247 bila koefisien korelasinya lebih besar dari nilai kritis maka suatu pertanyaan dianggap valid. Sebaliknya jika koefisien
korelasi lebih kecil dari nilai kritisnya maka suatu pertanyaan dianggap tidak valid. Pengukuran validitas item-item alat ukur penelitian dengan bantuan SPSS
Statitical Package for Social Sciences. Pada tahap ini dilakukan dengan menggunakan uji keshahihan butir.
Kriteria yang digunakan untuk menguji keshahihan butir yaitu sebagai berikut: a.
Jika r
hitung
r
tabel
dengan taraf signifikan α = 0,05 maka butir dinyatakan valid
b. Jika r
hitung
r
tabel
dengan taraf signifikan α = 0,05 atau sama dengan tabel dan dk = n-2 maka butir dinyatakan tidak valid
3.7.2 Uji Reabilitas Instrumen
Uji reabilitas instrumen dilakukan untuk melihat konsistensi jawaban dari pertanyaan yang diberikan kepada responden. Angket dikatakan readibel apabila
jawaban dari responden terhadap pertanyaan konsisten dari waktu ke waktu. Ghozali 2005: 20 menyatakan bahwa pengukuran reliabilitas dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu: 1.
Repeated Measure atau pengukuran ulang dilakukan dengan cara memberikan angket pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda,
dan kemudian dilihat apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya.
2. One Shot atau pengukuran sekali saja dilakukan dengan cara hanya sekali
saja angket diberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban
pertanyaan.
Universitas Sumatera Utara
Pengujian reabilitas instrument dalam penelitian ini menggunakan One Shot atau pengukuran sekali saja dan untuk pengujian reliabilitasnya digunakan
uji statistik Alpha Cronbach. Uji statistik alpha Cronbach diukur berdasarkan skala alpha Cronbach 0 sampai 1.
Jika skala itu itu dikelompok ke dalam lima kelas dengan reng yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterprestasikan sebagai berikut :
a. Nilai Alpha Cronbach 0,00 s.d. 0,20, berarti kurang reliabel
b. Nilai Alpha Cronbach 0,21 s.d. 0,40, berarti agak reliabel
c. Nilai Apha Cronbach 0,42 s.d. 0,60, berarti cukup reliabel
d. Nilai Alpha Cronbach 0,61 s.d. 0,80, berarti reliabel
e. Nilai Alpha Cronbach 0,81 s.d. 1,00, berarti sangat reliabel
3.7.3 Uji Koefisien Determinasi