Penelitian Terdahulu KAJIAN TEORITIS

belajar psikomotor apabila peserta didik telah menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah kognitif dan ranah afektif dengan materi kedisiplinan. Ranah psikomotoris berhubungan juga dengan kepekaan dalam menerima ransangan yang datang dari dirinya ataupun yang datang dari luar. Ada beberapa ahli yang menjelaskan cara menilai hasil belajar psikomotor. Ryan pada tahun 1980 menjelaskan bahwa hasil belajar keterampilan dapat diukur melalui 1 pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung, 2 sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap, 3 beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya. Sementara itu Leighbody berpendapat bahwa penilaian hasil belajar psikomotor mencakup: 1 kemampuan menggunakan alat dan sikap kerja, 2 kemampuan menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urut-urutan pengerjaan, 3 kecepatan mengerjakan tugas, 4 kemampuan membaca gambar dan atau simbol, 5 keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah ditentukan. Dari penjelasan di atas dapat dirangkum bahwa dalam penilaian hasil belajar psikomotor atau keterampilan harus mencakup persiapan, proses, dan produk. Penilaian dapat dilakukan pada saat proses berlangsung yaitu pada waktu peserta didik melakukan praktik, atau sesudah proses berlangsung dengan cara mengetes peserta didik. Sintesis: Yang dimaksud dengan efektivitas belajar siswa adalah suatu ukuran keberhasilan dari proses belajar siswa sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dengan indikator, yaitu 1 ranah kognitif, 2 ranah afektif, 3 ranah psikomotoris.

2.3 Penelitian Terdahulu

Universitas Sumatera Utara Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh lembaga atau peneliti yang meneliti tentang hubungan antara literasi informasi siswa dengan efektivitas belajar siswa. Beberapa hasil penelitian mereka menyatakan bahwa literasi informasi yang dimiliki siswa mempengaruh efektivitas belajar siswa di sekolah mereka. Penelitian-penelitian tersebut diantaranya yaitu menurut Hjetland dalam Ting Kiung Shiung dalam Rindyasari 2008: 22, hasilnya bahwa Technology can make our lives easier. Everyday tasks are simplified. Beliau juga memandang bahwa teknologi dapat mempermudah tugas serta dapat meningkatkan prestasi guru dan siswa seperti penggunaan teknologi untuk kegiatan pengajaran dan pembelajaran. Hal ini juga dapat menarik minat para pelajar sehingga dapat meningkatkan efektivitas belajar dalam kegiatan belajar mengajar. Sementara itu, dalam Seminar bertajuk “Melek Informasi dalam Pembelajaran dan Pengajaran di sekolah” yang diselenggarakan UNESCO bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, serta Kementrian Negara Riset yang dikutip Rindyasari 2008: 39 mengungkapkan bahwa perpustakaan dan sekolah merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Melek informasi atau literasi informasi perlu diintegrasikan dalam pembelajaran di kelas. Namun untuk menunjang hal tersebut, fasilitas perpustakaan atau resources centre harus ditingkatkan. Penelitian ilmiah yang telah dilakukan oleh Kulik dan Robyler dalam Ting Kung Shiung 2005 dalam Rindyasari 2008: 22 telah membuktikan bahwa meningkatnya mutu dan prestasi pengajaran dan pembelajaran dan satu kajian perbandingan telah menunjukkan bahwa pelajar yang menerima pengajaran dan pembelajaran dengan bantuan komputer 73 lebih efektif. Penggunaan komputer didalam dunia pendidikan merupakan faktor penting yang berpengaruh terhadap proses belajar siswa. Penggunaan komputer yang terhubung dengan jaringan internet sangat erat kaitannya dengan konsep literasi informasi, yang apabila diterapkan dapat meningkatkan efektivitas dalam pengajaran dan pembelajaran di sekolah. Selain itu, menurut hasil penelitian yang dilakukan Irving dalam Thomas 2004: 113, menyatakan siswa yang menggunakan konsep literasi informasi dalam mencari informasi yang berhubungan dengan topik yang mereka butuhkan Universitas Sumatera Utara tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam menemukan topik yang sesuai dengan yang mereka butuhkan. Hal senada juga diungkapkan oleh Mancall, Lodish, and Springer dalam Thomas 2004: 129 bahwa dengan pemberian tugas oleh guru, siswa dapat mengarungi banyaknya informasi dengan menggunakan konsep literasi informasi sehingga siswa dapat meyelesaikan tugas tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran. Berdasarkan atas pendapat dan penelitian yang telah dilakukan, maka literasi informasi yang dimiliki siswa dapat menjembatani siswa mencapai tujuan belajarnya, sehingga literasi informasi berpengaruh terdadap efektivitas belajar siswa.

2.4 Kerangka Konseptual