1. Kuesioner, yaitu dengan cara mengumpulkan data melalui sejumlah
pertanyaan secara tertulis yang disusun sedemikian rupa yang diberikan kepada 32 Pegawai Negeri Sipil Kecamatan Medan Petisah dan 32
responden masyarakat Kecamatan Medan Petisah.
2. Observasi, yakni melaksanakan pengamatan langsung terhadap hal-hal
yang berkaitan dengan masalah penelitian. b. Data sekunder
Yaitu dengan membacamengamati dan mempelajari dokumen-dokumen, bukti-bukti tertulis, seperti buku-buku acuan yang berhubungan dengan objek
penelitian, formulir dan catatan-catatan yang berkaitan dengan hasil yang diteliti.
3.5 Analisa Data
Setelah data dikumpulkan, maka dilanjutkan dengan pengolahan data dengan metode sebagai berikut:
3.5.1 Tabel frekwensi kategorik
Tabel frekwensi kategorik disebut juga tabel data tunggal. Kedua Variabel yang tertera berdasarkan semua indikator yang telah dituangkan dalam kuisioner akan
dianalisis secara kuantitatif. Data yang diperoleh dari hasil kuesioner adalah data interval yang akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi kategorik
berdasarkan frekwensi jawaban dari masing-masing pertanyaan pada kuisioner.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mempermudah penulis dalam menganalisis data, maka menggunakan statistik sederhana yaitu persentase . Menurut Moh. Nazir 2005 penghitungan
data dalam persen dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan : P = Persentase F = Frekwensi jawaban
N = Jumlah Responden
3.5.2 Koefisien korelasi product moment
Perhitungannya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
− =
} }{
{
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
r
xy
Keterangan : rxy
= Koefisien korelasi product moment n
= Banyaknya sampel ∑ X = Jumlah seluruh skor “X”
∑ Y = Jumlah seluruh skor “Y” ∑ XY = Jumlah hasil kali skor “X” dan skor “Y”
Untuk melihat hubungan antara kedua variabel tersebut maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Nilai r
xy
b. Nilai r yang positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif,
artinya kenaikan variabel yang satu diikuti oleh variabel yang lain.
xy
c. Nilai r yang negatif menunjukkan kedua variabel negatif, artinya
menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai variabel yang lain.
xy
Untuk memudahkan melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel berdasarkan nilai r koefisien korelasi penulis memberikan
kriteria berdasarkan Guilford, yaitu : yang sama dengan nol, menunjukkan kedua variabel tidak
mempunyai hubungan, artinya variabel yang satu tetap meskipun variabel yang lainnya berubah.
•
0,00 – 0,19 : Korelasi rendah
•
0,20 – 0,39 : Korelasi rendah tapi berarti
•
0,40 – 0,69 : Korelasi cukup berarti
•
0,70 – 0,89 : Korelasi tinggikuat
•
0,90 – 1,00 : Korelasi sangat tinggi, kuat sekali dan dapat dihandalkan.
Dari nilai r
xy
yang diperoleh dapat dilihat secara langsung melalui tabel korelasi untuk menguji apakah nilai r yang diperoleh tersebut berarti atau tidak. Tabel
korelasi ini menentukan batas-batas signifikan tertentu, dalam hal ini signifikan adalah 1. Bila nilai r tersebut signifikan berarti hipotesis diterima.
Universitas Sumatera Utara
3.5.3 Uji signifikan
Uji signifikan digunakan untuk menentukan apakah hipotesis diterima atau
ditolak. Pengambilan keputusan menggunakan angka pembanding t tabel dengan
kriteria sebagai berikut: Jika t
hitung
t
table
H ditolak; H
1
Jika t diterima
hitung
t
table
H diterima; H
1
Rumus yang digunakan adalah: ditolak
t
hitung
=
3.6 Definisi Operasional Variabel
Operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel Bebas X : Kualitas Sumber Daya Manusia Tabel 3.2