Pertimbangan Etik Instrumen Penelitian

� = + , = , atau orang

4.3 Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat yang menjadil lokasi penelitian adalah Fakultas Keperawatan USU. Penelitian ini dimulai dari bulan Januari – Mei 2015.

4.4. Pertimbangan Etik

Pertimbangan etik dalam penelitian ini bertujuan agar peneliti dapat menjaga dan menghargai hak asasi para respondennya. Penelitian ini dilakukan setelah mendapat surat rekomendasi dari bagian pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara USU. Penelitian akan dilaksanakan dengan menekankan pertimbangan etik meliputi : 1 Otonomi, peneliti memberi kebebasan kepada responden untuk menentukan apakah bersedia atau tidak untuk mengikuti kegiatan penelitian; 2 Informed Consent, peneliti menanyakan kesediaan menjadi responden setelah peneliti memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan, dan manfaat penelitian. Jika responden bersedia menjadi responden penelitian maka responden diminta menandatangani lembar persetujuan; 3 Anonimity, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, tetapi akan memberikan kode pada masing-masing lembar persetujuan tersebut; 4 Confidentiality, peneliti menjamin kerahasiaan informasi responden dan kelompok data tertentu yang dilaporkan sebagai hasil penelitian; 5 Beneficience, selalu berupaya bahwa kegiatan yang diberikan kepada responden mengandung prinsip kebaikan bagi responden guna mendapatkan suatu metode atau konsep baru untuk kebaikan responden; 6 Nonmalaficience, penelitian yang dilakukan tidak mengandung unsur bahaya atau merugikan Universitas Sumatera Utara apalagi sampai mengancam jiwa bagi responden; 7 Veracity, penelitian yang dilakukan dijelaskan secaras jujur tentang manfaat, efek dan apa yang didapat jika responden terlibat di dalam penelitian tersebut; 8 Justice, peneliti harus berusaha semaksimal mungkin untuk tetap melaksanakan prinsip keadilan pada saat melakukan penelitian.

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini mengadopsi dari kuesioner Safaria dan Saputra 2009 tentang tingkat stres dengan menggunakan skala likert dan berdasarkan metode food frequency yang di adopsi dari kuesioner penelitian Syifa Puji Suci. Bentuk pertanyaannya adalah pertanyaan tertutup agar memudahkan responden untuk memilih jawaban yang telah disediakan dan membatasi jawaban yang telah disediakan dan membatasi jawaban yang akan diberikan oleh responden sehingga hasil penelitian ini sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Instrumen ini terdiri dari 3 bagian yaitu bagian pertama berisi tentang data demografi, yang terdiri dari : kode responden, jenis kelamin dan umur. Bagian kedua berisi tentang stres yang dialami responden terdiri dari 20 pertanyaan dengan mengikuti skala likert. Jawaban tidak pernah diberi nilai 0, jarang diberi nilai 1, kadang-kadang diberi nilai 2, sering diberi nilai 3 dan selalu diberi nilai 4. Jadi nilai tertinggi yang diperoleh adalah 53 dan nilai terendah adalah 0 nol. Berdasarkan rumus statistika menurut Sudjana 1992, � = � �� � Universitas Sumatera Utara Dimana, p merupakan panjang kelas, dengan rentang nilai tertinggi dikurangi nilai terendah sebesar 80 dan banyak kelas dibagi atas 3 kategorik rendah, sedang, tinggi, maka akan diperoleh panjang kelas sebesar 26. Dengan p= 25 dan nilai terendah 0 sebagai batas bawah kelas interval pertama, maka stres mahasiswa tingkat akhir dikategorikan atas interval sebagai berikut: 0-25 = stres rendah 26-52 = stres sedang 53 = stres tinggi Bagian terakhir berisi tentang pola makan responden menggunakan formulir metode frekuensi makanan. Pola makan diberi bernilai 1 baik jika pola makan sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang makanan pokok 3-4 porsihari, lauk-pauk 2-4 porsihari, sayuran 3-4 porsihari dan buah 2-3 porsihari Kemenkes, 2014. Pola makan diberi nilai 0 buruk jika pola makan tidak sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang. 4.6 Validitas dan Reabilitas 4.6.1 Validitas