1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap struktur yang terbuat dari material apapun memiliki batas kekuatan mekanik. Hal ini dijelaskan oleh berbagai teori, dimana digambarkan dalam grafik
stress-deformation bahwa material akan runtuh akibat pemberian beban yang melebihi kekuatan batasnya.
Diketahui selama umur layan bangunan, struktur mengalami kerusakan, seperti yang diakibatkan oleh beban gempa. Kerusakan-kerusakan ini mengakibatkan
perubahan dalam sifat-sifat dari sistem struktur. Penggunaan indeks kerusakan memungkinkan kuantifikasi kerusakan struktur
yang disebabkan oleh gempa bumi untuk setiap elemen struktur. Indeks kerusakan yang ada didasarkan pada berbagai karakteristik, seperti jumlah siklik, daktilitas dan
energi. Sekarang ini, inter-story drift maksimum dan daktilitas demand ditargetkan
sebagai parameter kinerja untuk mencapai pengendalian kerusakan struktur dalam struktur tahan gempa. Namun, ada banyak bukti bahwa dalam beberapa kasus, kinerja
struktur terhadap lama durasi pergerakan tanah tidak dapat dijadikan karakter deformasi demand maksimum, dengan cara yang sedemikian rupa sehingga efek dari
deformasi plastis kumulatif demand harus diperhitungkan secara jelas selama perencanaan gempa.
Universitas Sumatera Utara
Pengaruh dari deformasi plastis kumulatif demand dapat dipertimbangkan melalui konsep energi, khususnya melalui plastis dissipasi histeresis energi demand.
Penggunaan energi untuk tujuan ini awalnya dibahas oleh Housner 1956, dan telah digunakan oleh beberapa peneliti untuk mengusulkan metodologi berdasarkan energi
yang bertujuan untuk menyediakan struktur tahan gempa dengan kapasitas dissipasi energi lebih besar atau sama dengan kebutuhan Bojorquez dkk. 2008.
Karena batasan deformasi maksimum sebagai indikator utama dari kerusakan struktur, beberapa indeks kerusakan menjelaskan plastis dissipasi histeresis energi
telah di rumuskan lebih baik dalam hal kerusakan struktur. Sebahagian besar penelitian telah dikhususkan untuk megkalibrasi indeks kerusakan untuk baja dan
beton bertulang. Namun, ada tantangan untuk mempelajari dan mengkalibrasi penggunaan indeks tersebut untuk evaluasi struktur yang begitu kompleks. Dalam
konteks ini, indeks kerusakan berdasarkan energi secara eksplisit menyumbang efek dari deformasi plastis kumulatif demand pada struktur baja.
1.2 Permasalahan