2.8.7 Spectrum Matching
Metode numerik untuk penyesuaian spektra telah diusulkan termasuk oleh Hancock dkk. 2006. Metode Hancock dkk. ini dipakai di dalam program
SeismoMatch dan RSPMatch.
2.9 Accelelogram
Perbedaan gempa menghasilkan gerakan tanah dengan karakteristik gempa yang berbeda juga, gerakan tanah ground motion juga mengandung intensitas,
frekuensi dominan dan durasi yang berbeda. Untuk melakukan analisa riwayat waktu time history analysis pada bangunan sangat di pertimbangkan, penskalaan
berdasarkan nilai respon spektrum pada perioda T yang sama dengan perioda alami struktur T1 disingkat RSA T1, mengacu kepada spektra desain yang ada pada
peraturan gempa. Ke empat accelerogram berbeda dipilih dari data PEER tahun 2011. Rekaman gerakan tanah pilihan atau juga hasil simulasi ini kemudian harus
diskalakan berdasarkan spektrum respon percepatan disain setempat untuk rentang perioda alami 0,2T sampai dengan 1,5T. Hal ini dibuat agar seluruh ragam getar yang
dimiliki struktur dapat terakomodir dalam analisa riwayat waktu. Metode penskalaan gerakan tanah ini disebut dengan metode penyesuaian spektra spectral matching.
Sejumlah metode numerik untuk penyesuaian spektra telah diusulkan termasuk oleh Hancock dkk. 2006. Metode Hancock dkk. ini dipakai di dalam program
SeismoMatch. Accelerogram ini disesuaikan matching terhadap respon spektrum desain
Banda Aceh dengan kelas D. Faktor skala yang digunakan untuk pencocokan semua
Universitas Sumatera Utara
catatan accelerogram target spektrum menggunakan software seismomatch sampai dengan periode fundamental T1. Rincian ground motion diberikan dalam Tabel 2.1.
Tabel 2.1.Ground Motion No. Tahun Nama Gempa
Magnitude Stasiun PGA g
1. 1980
Imperial Valley 6.53
El Centro 0.31
2. 1989
Loma Prieta 6.93
Capitola 0.53
3. 1994
Northridge 6.69
Bevery Hills 0.44
4. 1995
Kobe 6.90
Takatori 0.61
Universitas Sumatera Utara
42
BAB III PROSEDUR ANALISIS
3.1 Modelisasi Struktur
Penelitian mengenai indeks kerusakan pada struktur berdasarkan energi harus dilakukan menggunakan proses pengukuran dan modelisasi struktur. Sehingga dapat
dilakukan pencocokan antara besar tingkat kerusakan nyata pada suatu struktur dan seberapa besar tingkat kerusakan di dalam modelisasi struktur. Sebagai contoh adalah
gedung Hotel Van Nuys yang rusak akibat gempa Northridge 1994, secara global lokasi kerusakan pada gedung ini telah di ketahui.
Namun, pada kesempatan ini penelitian hanya difokuskan untuk melakukan modelisasi struktur dalam kondisi tanpa kerusakan, tetapi peneliti akan memberikan
gaya-gaya gempa kuat yang pernah terjadi di dunia. Sebagaiman telah disebutkan pada Bab I, langkah awal yang dilakukan yaitu merencanakan struktur baja sesuai
dengan SNI 03-1726-2002 dengan data-data yang telah disesuaikan. Setelah struktur di desain dan memenuhi syarat terhadap SNI 03-1726-2002 dan SNI 03-1729-2002,
dilanjutkan dengan melihat bagaimana perilaku struktur tersebut akibat pemberian ke- 4 gaya gempa tersebut.
Untuk mempercepat pemodelan maupun perencanaan struktur, penulis menggunakan bantuan piranti lunak dengan menggunakan program analisa struktur
dan desain struktur yang sudah tak asing lagi kita kenal yaitu program SAP 2000.
Universitas Sumatera Utara
Untuk menghitung besarnya energi yang terdapat dalam struktur tersebut digunakan program komputer juga yaitu dengan menggunakan program Abaqus.
Sistem struktur akan dimodelkan dengan menggunakan metode elemen hingga. Dimana pada sebagian besar kasus system struktur akan dimodelkan dengan
elemen portal 2 dimensi space frame. Pada penelitian ini, seluruh sistem struktur yang dibentuk dimodelkan dalam
dua dimensi dan secara fungsi elemen penyusun struktur dibedakan kedalam kolom elemen vertikal dan balok elemen horizontal. Gambar 3.1, 3.2, dan 3.3 berikut
adalah gambar pemodelan sistem struktur yang dilakukan pada penelitian ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1 Steel Moment Resisting Frame SMRF 10
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2 Steel Moment Resisting Frame SMRF 7
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3 Steel Moment Resisting Frame SMRF 4
3.2 Input Data