Khususnya, nilai median dilaporkan oleh Boj rquez dkk. 2008 dan berdasarkan pada hasil eksperimen yang dikumpulkan oleh Akbas 1997 digunakan 0,23.
Gambar 2.8 Rotasi plastis komulatif struktur baja Akbas 1997
2.4 Energi dan Distribusi Kerusakan pada Struktur Baja
Untuk menghitung kontribusi dari struktur yang berbeda terhadap kapasitas total energi histeresis plastis pada MDOF, biasanya diperlukan untuk mengasumsikan
distribusi disipasi energi plastis di sepanjang tinggi struktur. Sebagai contoh, Akbas dkk. 2001 mengusulkan distribusi linier, studi terbaru menunjukkan bahwa jika
disipasi energi terkonsentrasi pada balok dari sebuah frame, distribusi lognormal merupakan pendekatan yang lebih baik Boj rquez dkk. 2008. Sebuah faktor
partisipasi energi histeresis plastis F
EH
perlu dibentuk untuk menjelaskan dengan baik dalam Persamaan 2.24 untuk kontribusi yang berbeda setiap tingkat pada total
kapasitas disipasi energi dari bangunan. Secara khusus, F
EH
dapat dirumuskan
1. Tsai dkk. 1995
2. Engelhardt dan Husain 1992
3. Tsai dan Povop 1998
4. Anderson dan Linderman 1991
5. Povop dan Stephen 1972
Number of observation
1 1 6 1 1 3 2 2 1 2 2 2 1 3 1 1 2 3 1 4 4 2 4 1 1 1 1 2 1 1 1 1
1 1
1 1
2 2
2 2
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
4 4
4 4
4 5
5 5
5 5
5 5
pa
140
100 80
60 40
20 120
Universitas Sumatera Utara
sehingga dapat di evaluasi persentase dari kapasitas energi ultimit yang hilang selama gempa lantai kritis memberikan kontribusi kapasitas disipasi energi penuhnya,
kenyataannya yang dinyatakan melalui nilai kesatuan untuk F
EH
. Biasanya, ekspresi untuk menggambarkan variasi F
EH
sepanjang tinggi bangunan berasal dari distribusi energi plastis demand diperkirakan secara analitis pada prototype bangunan. Dari
studi statistik 8 SMRF Structure Moment Resisting Frame baja pada beberapa durasi gerakan tanah yang lama, F
EHi
didapat dengan persamaan oleh Boj rquez dkk. 2008 berikut ini:
1 ,
min
EH EH
F F
2.25 Dimana:
2
39 .
06 .
3461 .
031 .
ln ln
2 1
exp 82
. 2
0675 .
1 H
h H
h F
EH
2.26
Persamaan 2.26 dapat disederhanakan dari hasil analisa dinamik nonlinier dan analisa regresi menjadi persamaan berikut ini:
2
49 .
52 .
ln ln
2 1
exp 33
. 2
1 H
h H
h F
EH
2.27
Dimana: h
= tinggi lantai yang ditinjau. H
= tinggi total bangunan.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Energi Histeresis