Analisa Struktur dan Modeling Perencanaan Struktur

benturan berbahaya antar gedung atau antar bagian struktur gedung yang dipisah dengan sela pemisah sela dilatasi. Simpangan dan simpangan antar tingkat ini harus dihitung dari simpangan struktur gedung akibat pembebanan gempa nominal, dikalikan dengan suatu faktor pengali = 0,7 x R untuk gedung beraturan. Dalam Pasal 8.2.2 disebutkan bahwa dalam segala hal simpangan antar tingkat yang dihitung dari simpangan struktur gedung untuk batas ultimit tidak boleh melampaui 0,02 x tinggi tingkat yang bersangkutan.

3.5 Analisa Struktur dan Modeling

Program komputer Abaqus digunakan untuk melakukan analisa elemen hingga dengan 4 empat buah catatan gempa yang telah di skalakan sesuai target respon spektrum yang dievaluasi berdasarkan pada fundamental period T1. Semua balok dan kolom dimodelkan sebagai elemen garis. Untuk tujuan desain, hubungan antara kolom dan pondasi di modelkan sebagai jepit fixed, dan untuk sambungan balok dan kolom diasumsikan sebagai sambungan kaku rigid connection. Material baja diasumsikan memiliki modulus elastisitas 200 GPa, dan tegangan leleh 270 MPa. Dalam analisa dinamis, Rayleigh damping dibuat melalui mode pertama dan ketiga dimana redaman kritis 5. Untuk pushover analysis digunakan metode arc length yang telah tersedia di dalam program Abaqus. Universitas Sumatera Utara 52 BAB IV ANALISA DAN PEMODELAN STRUKTUR

4.1 Perencanaan Struktur

Sebelum melakukan perencanaan struktur, disini penulis memberikan berupa asumsi yang dijadikan sebagai dasar untuk perencanaan masing-masing struktur. Pertama, ketiga struktur tersebut dimodelkan menjadi 2D, hubungan connection antara kolom dan balok dianggap kaku rigid connection dan hubungan kolom ke pondasi dianggap jepit. Kemudian, untuk analisa beban gempa adalah respon spektrum. Untuk perencanaan struktur akan dilakukan dengan memakai program Sap 2000 dan dikontrol terhapa peraturan Indonesia. Ketiga bangunan tersebut dianalisa sesuai dengan peraturan Indonesia. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan secara garis besar di program Sap 2000 diantaranya: 1. Preprocesssor a. Geometri struktur, pemilihan bentuk gometri struktur. b. Define material, pemasukan data-data material yang digunakan. c. Define section propeties, pembuatan dimensi dari masing-masing balok dan kolom. d. Drawing, pembuatan bentuk struktur. e. Load case, pengaturan beban-beban yang dianalisa. f. Load combination, pembuatan kombinasi beban. g. Assign load, memasukkan nilai beban yang bekerja. Universitas Sumatera Utara h. Assign joint, menentukan kondisi batas struktur. 2. Analyze a. Analysis options, memilih derajat kebebasan struktur. b. Run analysis, melakukan analisa struktur. 3. Result a. Display, melihat hasil langsung berupa simulasi. b. Report, membaca hasil dari output program. 4. Design, perencanaan struktur dan disesuai dengan peraturan. 5. Control, melakukan pengecekan terhadap hasil analisa dan design. a. Tegangan Tegangan yang terjadi harus lebih kecil dari tegangan ijin baja, atau dengan kata lain rasio tegangan antara tegangan terjadi terhadap tegangan ijin 1. b. Perioda Pada SAP 2000 waktu getar alami dapat diketahui secara otomatis dari ragam getar atau Modal Analysis dengan cara Run, kemudian Display – Show Mode Shape. Pada Tabel 4.1 di bawah ini disajikan masing-masing perioda alami bangunan. Tabel 4.1 perioda alami bangunan Struktur T1 det Terjadi T1det Peraturan Kontrol SMRF 4 0.43 0.6 memenuhi SMRF 7 0.72 1.05 memenuhi SMRF 10 1.01 1.5 memenuhi Universitas Sumatera Utara c. Displacement 1. Kinerja batas layan Kinerja batas layan dari masing-masing struktur dapat dilihat pada Tabel 4.2, 4.3, dan 4.4. Tabel 4.2 kinerja batas layan SMRF 4 Tabel 4.3 kinerja batas layan SMRF 7 Tabel 4.4 kinerja batas layan SMRF 10 Universitas Sumatera Utara 2. Kinerja batas ultimit Kinerja batas ultimit struktur dapat dilihat pada Tabel 4.5, 4.6, dan 4.7. Tabel 4.5 kinerja batas ultimit SMRF 4 Tabel 4.6 kinerja batas ultimit SMRF 7 Tabel 4.7 kinerja batas ultimit SMRF 10 Universitas Sumatera Utara

4.2 Penskalaan Gempa dengan SeismoMatch