Penelitian Terdahulu Dampak Pemekaran Wilayah Terhadap Kinerja Ekonomi Daerah di Kota Lhokseumawe

2.4 Penelitian Terdahulu

Berikut beberapa penelitian terdahulu yang menjadi referensi pada penelitian ini: Rachmawati 2009 dalam penelitianya berjudul “Analisis Kinerja Ekonomi dan Potensi Keuangan Daerah Kota Bogor Sebelum dan Selama Desentralisasi Fiskal”, menganalisis kinerja ekonomi dan potensi keuangan daerah Kota Bogor sebelum dan selama desentralisasi fiskal. Analisis dilakukan menggunakan metode Two Stage Least Square 2SLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PDRB Kota Bogor pada masa desentralisasi fiskal mengalami peningkatan, namun laju pertumbuhan ekonomi daerah pada masa itu relatif rendah dibandingkan sebelum desentralisasi fiskal. Peningkatan Potensi keuangan terjadi pada seluruh komponen pendapatan daerah. Afriani, Saleh, dan Fattah 2012 melakukan penelitian dengan judul “Dampak Pemekaran Kabupaten Tana Toraja Terhadap Kinerja Perekonomian, Keuangan, Pelayanan Publik dan Aparatur Pemerintah Daerah. Penelitian dilakukan untuk melihat dampak dari pemekaran yang terjadi terhadap daerah induk. Metode analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif menggunakan indeks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Tana Toraja sebagai daerah induk sudah layak untuk dimekarkan baik dari segi kinerja perekonomian daerah, kinerja keuangan pemerintah daerah, kinerja perlayanan publik, dan kinerja aparatur pemerintah daerah. Penelitian Rachim 2013 berjudul “Evaluasi Dampak Pemekaran Daerah Terhadap Kinerja Ekonomi dan Kiner ja Pelayanan Publik di Kota Serang”, Universitas Sumatera Utara dilakukan penelitian untuk mengetahui kinerja ekonomi dan kinerja pelayanan publik di Kota Serang setelah terjadinya pemekaran wilayah dari Provinsi Jawa Barat yang membentuk Provinsi Banten dengan Kota Serang sebagai ibukota. Metode analisis yang digunakan untuk membandingkan kinerja daerah otonomi baru dengan daerah induk pada periode setelah pemekaran adalah metode indeksasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja ekonomi dan kinerja pelayanan publik di Kota Serang mampu mengimbangi dan lebih baik dibandingkan kinerja pelayanan publik Kabupaten Serang yang merupakan daerah induknya. Penelitian Arianti dan Cahyadinata 2013 berjudul “Kajian Dampak Pemekaran Wilayah Terhadap Kinerja dan Pemerataan Ekonomi Daerah Pesisir di Provinsi Bengkulu. Penelitian dilakukan menggunakan uji beda t untuk menganalisis perbedaan kinerja ekonomi daerah pesisir antara sebelum dan setelah pemekaran dilakukan. Diperoleh hasil penelitian bahwa pertumbuhan ekonomi Daerah Inti paling tinggi dan relatif stabil sedangkan pertumbuhan ekonomi DOB paling rendah dan cenderung fluktuatif. PDRB tertinggi terjadi di Daerah Inti dan yang terendah di DOB. Angka kemiskinan paling rendah terdapat di Daerah Inti dan yang tertinggi di DOB. Tingkat kesenjangan ekonomi daerah pesisir di Provinsi Bengkulu setelah pemekaran wilayah lebih tinggi dibandingkan sebelum pemekaran wilayah. Tiffani 2014 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Komparasi Konvergensi, Aglomerasi, dan Kinerja Ekonomi Daerah pada Daerah Pemekaran”. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dampak pemekaran Universitas Sumatera Utara Kabupaten Kepulauan Meranti dari Kabupaten Bengkalis terhadap konvergensi atau ketimpangan pembangunan wilayah di Provinsi Riau, terhadap aglomerasi di Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Kepulauan Meranti dan terhadap Kinerja Ekonomi Daerah di dua kabupaten tersebut. Metode analisis yang digunakan adalah adalah analisis shift share, indeks Williamson untuk menghitung ketimpangan wilayah, indeks Balassa untuk mengukur aglomerasi, dan perhitungan kinerja daerah melalui 4 indikator yaitu pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan PDRB per kapita, rasio PDRB Kabupaten terhadap PDRB Provinsi, dan angka kemiskinan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konvergensi pembangunan wilayah Provinsi riau lebih rendah setelah adanya pemekaran Kabupaten Kepulauan Meranti dari Kabupaten Bengkalis dibandingkan sebelum adanya pemekaran. Aglomerasi di Kabupaten Bengkalis sebelum adanya pemekaran lebih lemah dibandingkan dengan setelah adanya pemekaran daerah, sedangkan pada Kabupaten Kepulauan Meranti belum terbentuk aglomerasi di sektor formal. Kinerja ekonomi daerah Kabupaten Bengkalis periode sebelum adanya pemekaran tidak berbeda dengan setelah adanya pemekaran daerah, tren kinerja ekonomi daerah Kabupaten Kepulauan Meranti pada periode setelah adanya pemekaran terlihat lebih baik dibandingkan tren kinerja ekonomi daerah Kabupaten Bengkalis pada periode yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa pemekaran daerah lebih memiliki dampak terhadap kinerja ekonomi daerah Kabupaten Kepulauan Meranti dibandingkan dengan kinerja ekonomi daerah Kabupaten Bengkalis. Universitas Sumatera Utara

2.5 Kerangka Konseptual