48
2 P Poor subyek bergerak dengan lgs penuh tanpa melwan
gravitasi 2- P-
Poor minus subyek bergerak dengan LGS tidak penuh tanpa melawan gravitasi
1 T Trace kontraksi otot bisa dipalpasi tetapi tidak ada
gerakan sendi 0 Zero kontraksi otot tidak terdeteksi dengan dilakukan
palpasi
5. Kemampuan fungsional dengan index barthel Index Barthel
merupakan pemeriksaan fungsional untuk mengetahui kemampuan penderita dalam melakukan aktivitas khusus
dalam hubungan dengan kehidupan sehari-hari, penilaian ini meliputi kemampuan makan, transfer dari tempat tidur ke berdiri, kebersihan diri,
aktivitas toileting, mandi, berjalan di jalan yang datar dengan alat bantu, berpakaian, mengontrol BAB dan BAK.
D. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Kasus penelitian KTI ini diambil dari RSAL dr. Ramelan, yang dilakukan pada tanggal 9 Desember 2009.
49
PROSEDUR PENGAMBILAN DAN PENGUMPULAN DATA
1 ANAMNESIS
Anamnesis yang dilakukan pada kondisi ini adalah auto anamnesis. Pada anamnesis ini akan diperoleh data yang berupa identitas pesien,
keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit penyerta, riwayat keluarga serta anamnesis system.
Dimana anamnesis sistem untuk mengetahui adanya gangguan pada kepala dan leher, kardiovaskuler, respirasi, gastrointestinal, urogenital,
musculoskeletal , dan nervorum.
2 PEMERIKSAAN
Pemeriksaan disini mencakup pemeriksaan umum dan pemeriksaan spesifik. Dimana pemeriksaan umum meliputi: anamnesis, pemeriksaan
fisik, dan pamariksaan gerak. Sedangkan pemeriksaan spesifik meliputi: derajat nyeri, odema, lingkup gerak sendi, kekuatan otot, dan kemampuan
ADL. 3
EVALUASI Dalam hal ini evaluasi harus terus dilaksanakan untuk mengetahui
tingkat perkembangan dari penderita. 4
DOKUMENTASI Dokumentasi ini berisi tentang keseluruhan data mulai dari awal
sampai akhir.
50
E. CARA ANALISIS DATA
Analisis yang digunakan dalam penelitian KTI dengan mengumpulkan data umum kemudian dijadikan data khusus untuk mengetahui keadaan pasien.
Data tersebut diambil dari data yang ada di rumah sakit berupa catatan medis kemudian di dokumentasikan menjadi catatan khusus sehingga dapat
digunakan sebagai analisa akhir dengan analisa deskriptif dalam tindakan terapi.
Data penelitian lain dilakukan dengan cara pengukuran langsung terhadap pasien yang didukung dengan diagnosa dokter dan assesment dari
fisioterapi. Setelah itu penulis mengumpulkan data yang ada dari hasil evaluasi T
1
sampai T
6
. kemudian menganalisa data tersebut sesuai dengan permasalahan yang ada. Proses untuk menganalisa data tersebut diperoleh
tahapan sebagai berikut: 1.
Mengumpulkan sumber data sehingga dapat dijadikan acuan untuk mengetahui perkembangan dan kemunduran dalam proses terapi.
2. Dari data yang sudah diperoleh kemudian dievaluasi oleh terapis secara
periodik digunakan untuk perbandingan terhadap hasil yang akan diperoleh pada terapi berikutnya.
3. Menganalisa data dengan cara deskriptif dan dievaluasi untuk mengetahui
perkembangan pasien. Dengan menganalisa data terapis menentukan tindakan terapi untuk
memprogram terapi berikutnya agar untuk dapat mencapai tujuan terapi sehingga dapat diperoleh hasil akhir dari tindakan yang mengalami kemajuan
selama proses terapi berlangsung.
51
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN