Tanda dan Gejala Diagnosis Medis Penatalaksanaan Fraktur

7. Tanda dan Gejala

Menurut Appley 1995 dikatakan tanda dan gejala pasca operasi fraktur adalah : a Oedem di sekitar daerah fraktur, b Rasa nyeri dikarenakan luka fraktur dan luka bekas operasi dan ada oedem di dekat daerah fraktur, c Keterbatasan gerak sendi lutut, d Penurunan kekuatan otot, e Gangguan aktifitas fungsional tungkai, f Bila di foto Rontgen akan terlihat garis fraktur

8. Diagnosis Medis

Diagnosis medis merupakan diagnosa yang ditegakkan oleh dokter melalui berbagai pemeriksaan termasuk didalamnya pemeriksaan penunjang yang beruapa foto rontgen. Melalui data yang ada dirumah sakit, penulis dapat mengetahui diagnosa medis yaitu fraktur femur 13 distal dextra.

9. Penatalaksanaan Fraktur

a. Konservatif Konservatif ada beberapa macam diataranya dengan pemasangan gips atau pembebatan dengan gips. Indikasi pemasangan gips: 1 Pada kasus patah tulang yang tertutup patahannya, tidak multiple atau displasme dan tidak ada infeksi. 2 Pada kasus penyakit tulang dan tulang sendi, misal pada osteoartistis akut atau TBC Tubercolus tulang. 3 Pada kasus cacat tulang drop wrist atau drop foot. Gips plaste of faris masih banyak digunakan sebagai bebat terutama untuk fraktur tungkai dibagian distal dan untuk sebagian besar fraktur pada anak- anak maupun orang dewasa. Cara ini cukup aman, selama kita waspada akan bahaya pembalut gips yang ketat dan asalkan borok akibat tekanan dapat dicegah. Kelemahannya komplikasi immobilisasi lama, tetapi hanya kalau kewaspadaan diperhatikan untuk mencegah komplikasi tertentu. Komplikasi ini diantaranya adalah pembalut gips yang ketat, borok akibat tekanan dan abrasi atau laserasi pada kulit. b. Operatif Meliputi ORIF Open Reduction Internal Fixation a. ORIF Apabila diartikan dari masing-masing kata adalah sebagai berikut; Open berasal dari bahasa Inggris yang berarti buka, membuka, terbuka Jamil,1992, Reduction berasal dari bahasa Inggris yang berarti koreksi patah tulang, Internal berasal dari bahasa Inggris yang berarti dalam, Fixation berasal dari bahasa Inggris yang berarti keadaan ditetapkannya dalam satu kedudukan yang tidak dapat berubah Ramali, 1987. Fragmen tulang dapat diikat dengan sekrup, pen atau paku pengikat, plat logam yang diikat dengan sekrup, paku intramedular nail yang panjang dengan atau tanpa sekrup pengunci circum ferential bands, atau kombinasi dari metode ini Phillips, 1990. Bila dipasang dengan semestinya, fiksasi internal menahan fraktur secara aman sehingga gerakan dapat segera dimulai, dengan gerakan lebih awal kekakuan dan oedema dapat dihilangkan sedini mungkin. Indikasi ORIF sering menjadi bentuk terapi yang paling diperlukan. Indikasi utamanya adalah: 1 Fraktur yang tidak dapat direduksi kecuali dengan operasi, 2 Fraktur yang tidak stabil secara bawaan dan cenderung mengalami pergeseran kembali setelah reduksi, misalnya fraktur pertengahan batang pada lengan bawah dan fraktur pergelangan kaki yang bergeser. Selain itu juga fraktur yang cenderung tertarik atau terpisah oleh kerja otot misalnya fraktur melintang pada patella atau olekranon , 3 Fraktur yang penyatuannya kurang baik dan perlahan-lahan terutama fraktur pada leher femur, 4 Fraktur patologik dimana penyakit tulang dapat mencegah penyembuhan, 5 Fraktur multiple bila fleksi dini dengan fiksasi internal atau luar mengurangi risiko komplikasi umum dan kegagalan organ pada berbagai sistem, 6 Fraktur pada pasien yang sulit perawatannya penderita paraplegia, pasien dengan cedera multiple dan sangat lanjut usia Phillips, 1990. Penatalakanaan ORIF yang banyak penggunaanya yaitu kawat, sekrup, plat, batang intramedular dan kombinasi dari semua itu. Bila plat digunakan harus dipasang pada permukaan yang dapat ditegakkan, yang biasanya pada sisi cembung tulang Muller, 1991. b. Plate and Screw Plate berarti struktur pipih atau lapisan Dorland,1998. Screw berarti silinder padat Dorland,2002. Plate and screw berarti suatu alat untuk fiksasi internal yang berbentuk struktur pipih yang disertai alat berbentuk silinder padat untuk memfiksasi daerah yang mengalami perpatahan. c Fracture femur 13 distal Fraktur adalah suatu patahan pada kontinuitas struktur tulang, dikarenakan trauma langsung, trauma tidak langsung, faktor tekanan atau kelelahan dan faktor patologik Appley,1995. Menurut Lane and Cooper 1995, fraktur atau patah tulang adalah kerusakan jaringan atau tulang baik complete maupun incomplete yang berakibat tulang yang menderita tersebut kehilangan kontinuitasnya dengan atau tanpa adanya jarak yang menyebabkan fragmen. Gejala klinis yang terjadi pada fraktur adalah kebengkakan, deformitas, kekakuan gerak yang abnormal, krepitasi, kehilangan fungsi dan rasa sakit Archibald, 1965. Pada kasus ini terjadi pada 13 bagian distal femur dextra. Klasifikasi fraktur berdasarkan hubungannya dengan dunia luar ada dua yaitu: Fraktur terbuka: terputusnya hubungan tulang dan menembus jaringan otot dankulit sehingga dapat terlihat dari luar. Fraktur tertutup: terputusnya hubungan tulang tetapi fraktur ini tidak menembus jaringan kulit, sehingga tidak terlihat dari luar. Fraktur terbuka dibagi menjadi 3 grade, yaitu: Grade 1: Terobeknya kulit dengan sedikit kerusakan jaringan. Grade 2: Seperti grade 1 dengan memar pada kulit dan otot. Grade 3: Luka sebesar 6-8 cm dengan kerusakan pembuluh darah, saraf, otot dan kulit. Berdasarkan bentuk patah tulang: 1 Complete Fracture yaitu pemisahan tulang menjadi 2 fragmen 2 Incomplete Fracture yaitu patah bagian dari tulang tanpa adanya pemisahan. 3 Communitate Fracture yaitu fraktur lebih dari 1 garis fraktur, fragmen tulang patah menjadi beberapa bagian. 4 Impacted Fracture yaitu salah satu ujung tulang menancap ke tulang didekatnya. Berdasarkan garis patahnya: 1 Green stick yaitu retak pada sebelah sisi tulang, sering terjadi pada anak-anak dengan tulang lembek. 2 Transverse yaitu patah tulang pada posisi melintang. 3 Longitudinal yaitu patah tulang pada posisi memanjang 4 Oblique yaitu garis patah miring 5 Spiral yaitu garis patah melingkar tulang Berdasakan berat ringannya patah : 1 Communited atau crush. 2 Simple unilateral. 3 Double atau dua sisi bilateral. 4 Multiple atau hancur. Berdasarkan lokasi perpatahan : 1 13 proximal, medial, dan distal 2 Metafisis, diafisis, dan epipisis 3 Level vertebra 4 Nomenklatur atau anatomis tulang. Berdasarkan Mekanisme kejadian : 1 Compression 2 Rotasi 3 Bumper 4 Whyplas Berdasarkan Komplikasi 1

Dokumen yang terkait

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DEXTRA 1/3 TENGAH Penatalaksanaan Terapi Latihan Pada Post Operasi Fraktur Femur Dextra 1/3 Tengah Dengan Pemasangan Plate And Screws Di RS Orthopedi Prof Dr. Soeharso Surakarta.

0 1 16

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DEXTRA 1/3 TENGAH DENGAN Penatalaksanaan Terapi Latihan Pada Post Operasi Fraktur Femur Dextra 1/3 Tengah Dengan Pemasangan Plate And Screws Di RS Orthopedi Prof Dr. Soeharso Surakarta.

0 1 15

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI FRAKTUR TIBIA 1/3 DISTAL DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW DI RSOP DR.SOEHARSO SURAKARTA.

0 2 5

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI FRAKTUR TIBIA 1/3 DISTAL DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW DI RSOP DR.SOEHARSO SURAKARTA.

0 3 5

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW DI RSAL DR. RAMELAN SURABAYA.

0 0 7

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW DI RSAL DR. RAMELAN SURABAYA.

0 1 7

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OREF FRAKTUR TIBIA 1/3 DISTAL PROKSIMAL DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW.

0 1 5

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 TENGAH DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW DI RSO. PROF DR. R SOEHARSO SURAKARTA.

0 0 8

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI PASCA OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW DI RSO Prof. Dr. SOEHARSO SURAKARTA.

0 0 7

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PASCA OPERASI PEMASANGAN PLATE AND SCREW Penatalaksanaan Fisioterapi Pasca Operasi Pemasangan Plate And Screw Pada Fraktur Femur Dextra 1/3 Distal Di Rsup Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

0 0 14