Interferensi dalam RCB pada Surat Kabar SM

commit to user 66 seperti Bos Mburi. Betapa pun, mereka butuh bimbingan. 2AKRCBSM15-03-2009 Alih kode yang terjadi pada data 23 adalah peristiwa alih kode ke dalam atau alih kode intern, yaitu alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa. peristiwa alih kode tersebut ditandai dengan kalimat “Lho, centang napa contreng? Kok kula bingung niki ...” Lho, centang apa contreng? Kok saya bingung ini. Tuturan tersebut diutarakan oleh Bos Mburi. Ia adalah pembantu Mas Celathu ,yang bingung dengan bagaimana bentuk pencontrengan yang benar ketika pemilu nanti. Mas Celathu yang mula-mula menggunakan bahasa Indonesia saat memberikan contoh pencontrengan, karena Bos Mburi menjawabnya dengan bahasa Jawa, maka kemudian Mas Celathu beralih kode dengan berbahasa Jawa juga. Alih kode pada tuturan 23 dimaksudkan untuk mengimbangi bahasa yang dipergunakan oleh lawan tuturnya. Hal ini dikarenakan Bos Mburi sebagai mitra tutur mempunyai latar belakang kebahasaan yang sama dengan Mas Celathu sebagai penutur yaitu berlatar belakang bahasa Jawa.

3. Interferensi dalam RCB pada Surat Kabar SM

Terjadinya interferensi ini berdasar pada kemampuan si penutur dalam menggunakan bahasa tertentu sehingga dia dipengaruhi oleh bahasa lain. Interferensi ini dapat terjadi dalam menggunakan bahasa kedua B2, dan yang berinterferensi ke dalam bahasa kedua itu adalah bahasa pertama atau bahasa ibu Abdul Chaer dan Leonie Agustina, 2004:120. commit to user 67 Interferensi dapat terjadi dalam semua komponen kebahasaan. Ini berarti semua komponen kebahasaan dapat terjadi dalam bidang-bidang tatabunyi, tatabentuk, tatakalimat, tatakata, dan tatamakna Suwito, 1991:65. Interferensi juga terjadi dalam pemakaian bahasa dalam RCB pada surat kabar SM. Meskipun interferensi dapat terjadi dalam berbagai tataran, yaitu tataran bunyi, morfologi, maupun kalimat, akan tetapi interferensi yang terjadi dalam RCB yang paling banyak ditemukan adalah interferensi dalam tataran morfologikata. Data yang menunjukkan peristiwa interferensi dalam RCB pada surat kabar SM tampak pada tuturan berikut ini. 24 Dia seakan-akan ikut mengamini adanya paranoia terhadap warna. Warna-warni yang seharusnya bebas ditafsirkan, biasanya akan dimonopoli oleh partai-partai yang selalu mengidentikkannya dengan warna tertentu. Persis sebagaimana dulu Jawa Tengah pernah menjadi korban kuningisasi, sampai-sampai Borobudur nyaris diguyur cat warna kuning. 1InterfRCBSM15-02-2009 Tuturan pada data 24 mengalami peristiwa interferensi dalam tataran kata. Peristiwa interferensipenyimpangan dalam bahasa Indonesia itu ditandai dengan kata kuningisasi. Pemakaian kata serapan asing yang berbentuk afiks – nisasi seharusnya tidak digunakan dalam pemakaian bahasa Indonesia karena sudah ada padanannya yaitu afiks pe – an. Dengan demikian, pemakaian kata kuningisasi merupakan interferensipenyimpangan bahasa Indonesia dalam RCB pada surat kabar SM, karena kata itu sudah mempunyai padanan yang benar dalam bahasa Indonesia yaitu penguningan. Berikut ini adalah data lain yang mengandung interferensi. 25 Dan Mas Celathu yang supercuek, ngeyelan, mbagusi dan hidupnya cenderung memanjakan guyonan, akhirnya harus terkapar di ranjang rumah sakit, gara-gara keok melawan seekor nyamuk. Ya, nyamuk aedes aegypti ”Biar kapok. Kalau belum kesandung kayak gini kan nggak mau istirahat. 2InterfRCBSM22-03-2009 commit to user 68 Tuturan pada data 25 mengalami peristiwa interferensi dalam tataran kata. Peristiwa interferensipenyimpangan dalam bahasa Indonesia itu ditandai dengan kata kesandung. Pemakaian afiks ke - an seharusnya tidak digunakan dalam pemakaian bahasa Indonesia karena sudah ada padanannya yaitu afiks ter-. Jadi, bentuk yang benar dari kata kesandung adalah tersandung .pemakaian kata kesandung dipengaruhi oleh ragam bahasa Jawa, karena penulisnya adalah berlatar belakang budaya Jawa asli. Dengan demikian, pemakaian kata kesandung merupakan interferensipenyimpangan bahasa Indonesia dalam RCB, karena kata itu sudah mempunyai padanan yang benar dalam bahasa Indonesia yaitu tersandung. Berikut ini adalah data lain yang mengandung interferensi. 26 ‟Lho bukan begitu. Ini kan demi menghormati yang ngundang. Kalau pakai sepatu sandal nanti dikira nggak tahu sopan santun. Bangsa kita kan dikenal beradab. Apalagi acara yang kita kunjungi ini tingkat internasional lho ,‟‟ kilahnya setengah bercanda. 3InterfRCBSM12-07-2009 Tuturan pada data 26 mengalami peristiwa campur kode ke dalam inner code mixing dan interferensi dalam tataran kata. Peristiwa campur kode dan interferensi itu ditandai dengan kata ngundang. Pemakaian kata ngundang seharusnya tidak digunakan dalam pemakaian bahasa Indonesia karena sudah ada bentuk yang benar yaitu mengundang. Pemakaian kata ngundang dipengaruhi oleh ragam bahasa Jawa. Dengan demikian, pemakaian kata ngundang merupakan campur kode sekaligus interferensipenyimpangan bahasa Indonesia dalam RCB, karena kata itu sudah mempunyai bentuk yang benar dalam bahasa Indonesia yaitu mengundang. commit to user 69 Berikut ini adalah data lain yang mengandung interferensi. 27 ‟‟Hebat lho itu, sudah berpancasila je. Tapi sikap berpancasila ternyata bukan monopolinya orang Indonesia saja lho dik. Meski pun bule-bule itu nggak kenal Pancasila, terkadang perilakunya sangat Pancasilais lho. Bener itu. Peraturan-peraturan di sana dibuat supaya rakyatnya bahagia. Dan aparat pemerintahnya sangat sadar kalau mereka itu adalah pelayan masyarakat,‟‟ tutur Mas Celathu. 4InterfRCBSM26-07-2009 Tuturan pada data 27 mengalami peristiwa interferensi dalam tataran kata. Peristiwa interferensipenyimpangan dalam bahasa Indonesia itu ditandai dengan kata Pancasilais. Pemakaian kata serapan asing yang berbentuk afiks –is seharusnya tidak digunakan dalam pemakaian bahasa Indonesia karena bentuk yang benar ialah dengan kata „pengikut paham’. Dengan demikian, pemakaian kata Pancasilais merupakan interferensipenyimpangan bahasa Indonesia dalam RCB pada surat kabar SM, karena kata itu sudah mempunyai padanan yang benar dalam bahasa Indonesia yaitu dengan kata-kata pengikut paham Pancasila.

4. Pelesapan dan Penambahan Fonem

Dokumen yang terkait

SKRIPSI JURNALISME SENSITIF GENDER DALAM RUBRIK “PEREMPUAN” DI SURAT KABAR SUARA MERDEKA ( Studi Analisis Isi Opini dalam Rubrik “Perempuan” pada Surat Kabar Suara Merdeka periode 5 Januari 2011- 28 Desember 2011).

0 2 15

PENDAHULUAN JURNALISME SENSITIF GENDER DALAM RUBRIK “PEREMPUAN” DI SURAT KABAR SUARA MERDEKA ( Studi Analisis Isi Opini dalam Rubrik “Perempuan” pada Surat Kabar Suara Merdeka periode 5 Januari 2011- 28 Desember 2011).

2 6 41

PENUTUP JURNALISME SENSITIF GENDER DALAM RUBRIK “PEREMPUAN” DI SURAT KABAR SUARA MERDEKA ( Studi Analisis Isi Opini dalam Rubrik “Perempuan” pada Surat Kabar Suara Merdeka periode 5 Januari 2011- 28 Desember 2011).

0 15 64

ANALISIS PEMAKAIAN IMPLIKATUR PADA KOLOM TAJUK RENCANA SURAT KABAR SUARA MERDEKA ANALISIS PEMAKAIAN IMPLIKATUR PADA KOLOM TAJUK RENCANA SURAT KABAR SUARA MERDEKA EDISI FEBRUARI 2014.

0 2 13

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL.

0 1 5

UNGKAPAN DISFEMIA PADA RUBRIK GAGASAN SURAT KABAR SUARA MERDEKA.

0 1 7

ANALISIS DIKSI DAN PENANDA KONJUNGSI RUBRIK SEMARANGAN PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA Analisis Diksi Dan Penanda Konjungsi Rubrik Semarangan Pada Surat Kabar Suara Merdeka Edisi 14 Januari – 11 Februari 2012.

0 0 13

RUBRIK ANAK DALAM SURAT KABAR (Studi Perbandingan Analisis Isi Rubrik Anak pada Surat kabar Solopos dan Suara Merdeka Periode Januari-Juni 2012).

0 0 13

IDIOM BAHASA POLITIK PADA RUBRIK “WACANA” DALAM SURAT KABAR SUARA MERDEKA EDISI JANUARI-MARET 2017 - repository perpustakaan

0 0 16

DEIKSIS DALAM RUBRIK “PANGGUNG” PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA EDISI NOVEMBER 2017 - repository perpustakaan

0 0 14