Campur Kode dalam RCB pada Surat Kabar SM

commit to user 47 Pemakaian ragam informal dalam RCB pada surat kabar SM ternyata memanfaatkan berbagai sarana dan bentuk kebahasaan. Unsur-unsur bahasa yang digunakan meliputi unsur bahasa Jawa, Inggris, dan Indonesia. Pemakaian unsur- unsur bahasa Jawa dan asing dalam bahasa Indonesia ini menyebabkan timbulnya peristiwa campur kode, alih kode, interferensi. Selain itu bentuk pelesapan dan penambahan fonem, interjeksi, serta pemakaian partikel dialek Jakarta merupakan bentuk pemakaian ragam informal dalam RCB pada surat kabar SM.

1. Campur Kode dalam RCB pada Surat Kabar SM

Kachru dalam Suwito, 1991: 89 memberikan batasan “campur kode sebagai pemakaian dua bahasa atau lebih dengan saling memasukkan unsur bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain secara konsisten”. Berdasarkan unsur-unsur kebahasaan yang terlihat di dalamnya, campur kode dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata, frase, baster perulangan kata, idiom, dan klausa. Mengacu pada teori di atas, maka peneliti menganalisis peristiwa campur kode dalam RCB pada surat kabar SM berdasarkan wujud campur kodenya. a. Campur Kode yang Berwujud Kata Campur kode yang terjadi dalam RCB pada surat kabar SM memiliki berbagai wujud. Salah satunya adalah campur kode yang berwujud kata. Data yang menunjukkan campur kode yang berwujud kata dapat dilihat dalam tuturan berikut. 1 Bayangkan saja jika uang belanja iklan itu dibelikan sembako untuk rakyat atau membenahi infrastruktur pendidikan yang konsisten amburadulnya commit to user 48 Pengemis Beram al ‟‟Hughh, sampeyan itu lo, apa-apa kok dibikin lelucon. Itu soal serius. Menyangkut nasib dan mati-hidupnya banyak orang,‟‟ sergah Mbakyu Celathu. 1CKRCBSM01-02-2009 Tuturan pada data 1 tersebut mengalami peristiwa campur kode ke dalam inner code mixing. Peristiwa campur kode yang dimaksud di sini adalah campur kode yang bersumber dari bahasa asli, yaitu bahasa Jawa. Kalimat tersebut diucapkan oleh Mbakyu Celathu yang merasa kesal dan jengkel kepada Mas Celathu karena Mas Celathu selalu menganggap masalah yang serius sebagai sebuah lelucon. Hal tersebut berkaitan dengan peristiwa politik yang terjadi sebelum pemilu dilaksakan, yaitu mengenai adanya kampanye dari dua partai politik besar di televisi yang saling mengklaim prestasi atas turunnya harga BBM. Peristiwa campur kode dalam data 1 ditandai dengan adanya kata sampeyan AndaBapak Pemakaian kata sampeyan oleh Mbakyu Celathu ini dikarenakan ia ingin menimbulkan suasana kedaerahan, dan sebagai bentuk sapaan untuk menghargaimenghormati Mas Celathu sebagai mitra tutur. Berikut ini adalah data lain yang mengandung campur kode yang berwujud kata. 2 ‟‟Ada yang tiba-tiba mengaku bersahabat dengan petani. Begini ngomongnya, ‟‟Saya Butet Subiyantono, mengajak rakyat Indonesia semua untuk saya dobosi ...‟‟ 2CKRCBSM12-02-2009 Pada tuturan 2 terdapat campur kode kata. Ditandai dengan adanya kata dobosi membohongi. Peristiwa campur kode ini termasuk jenis campur kode ke dalam inner code mixing, karena Mas Celathu memakai kata-kata dari bahasa Jawa. Hal tersebut dapat terjadi, karena Mas Celathu mempunyai latar belakang kebahasaan bahasa Jawa, maka penutur berkesempatan untuk bercampur kode dengan unsur bahasa Jawa. Tuturan tersebut diungkapkan oleh Mas Celathu, commit to user 49 ketika tampil dalam pementasan monolog pada acara malam resepsi HUT Ke-59 Suara Merdeka, di Rama Shinta Ballroom Hotel Patra Semarang. Tiap kata-kata Mas Celathu selalu muncul sindiran-sindiran dalam balutan humor yang segar. Pemakaian kata dobosi oleh Mas Celathu ini dikarenakan ia ingin menunjukkan bahwa ia adalah asli orang Jawa. Selain itu, dengan tuturan tersebut akan lebih memudahkan penerimaan maksud yang diinginkan oleh Mas Celathu. Berikut ini adalah data lain yang mengandung campur kode yang berwujud kata. 3 Barangkali inilah yang membikin Mas Celathu tak ikhlas pakai kaos merah jambu. Dengan ragu diserahkan kembali kaos itu, lalu dengan nada menghiba, Mas Celathu merajuk, ”Izinkan aku tetap waras ya. Please...tolong bebaskan aku dari kaos merah jambu. Please, please ...” 5CKRCBSM15-02-2009 Pada tuturan 3 terdapat campur kode kata yaitu please bahasa Indonesia = tolong. Campur kode tersebut berasal dari bahasa Inggris, maka termasuk campur kode ke luar outer code mixing. Tuturan tersebut diungkapkan oleh Mas Celathu yang memohon kepada istrinya, Mbakyu Celathu, untuk tidak memaksa dirinya mengenakan kaos berwarna pink, seperti yang diinginkan oleh Jeng Genit untuk memperingati hari Valentin atau Valentine Day ’s. Latar belakang terjadinya campur kode yang bersifat keluar tersebut ialah Mas Celathu ingin memberi kesan bahwa ia memiliki pengetahuan bahasa Inggris yang cukup, sehingga akan menimbulkan bahwa Mas Celathu adalah seorang yang berpendidikan. Berikut ini adalah data lain yang mengandung campur kode yang berwujud kata. 4 Dan umpamakan ditayangkan program news televisi, tentu akan diiringi instrumentalia lagu ”Gugur Bunga”. Soalnya, bobot adegannya commit to user 50 menyerupai berita gugurnya para penumpang pesawat dan helikopter TNI yang belakangan rada sering berjatuhan dari udara Indonesia. Dan umpamakan ditayangkan program news televisi, tentu akan diiringi instrumentalia lagu ”Gugur Bunga”. Soalnya, bobot adegannya menyerupai berita gugurnya para penumpang pesawat dan helikopter TNI yang belakangan rada sering berjatuhan dari udara Indonesia. 16CKRCBSM05-07-2009 Pada tuturan 4 terdapat campur kode kata yaitu news bahasa Indonesia = berita. Campur kode tersebut berasal dari bahasa Inggris, maka termasuk campur kode ke luar outer code mixing. Tuturan tersebut diungkapkan oleh Mas Celathu yang bersedih atas kematian ikan-ikan koinya. Keluarga Celathu merasa bersalah atas kejadian tersebut. Selanjutnya untuk menebus rasa bersalah itu, Mas dan Mbakyu Celathu ingin memperlakukan jazad ikan koi itu secara terhormat seperti layaknya penghormatan terhadap gugurnya para penumpang pesawat dan helikopter TNI yang belakangan rada sering berjatuhan dari udara Indonesia. Latar belakang terjadinya campur kode yang bersifat ke luar tersebut ialah Mas Celathu ingin memberi kesan bahwa ia adalah seorang yang berpendidikan cukup atau orang yang terpelajar. Selain itu, pemanfaatan unsur bahasa Inggris dapat menunjukkan status sosial penutur bahwa ia mempunyai status sosial yang tinggi. b. Campur Kode yang Berwujud Frasa Peristiwa campur kode dalam RCB pada surat kabar SM tidak hanya berwujud kata, akan tetapi juga berwujud frasa. Data yang menunjukkan campur kode yang berwujud frasa dapat dilihat dalam tuturan berikut ini. 5 ‟‟LHO, Bapak kok tidak pakai baju warna pink?” “Wualaaahh....apa ya pantes? He he he ...nanti aku malah kayak ice cream rasa strawberry, semua orang jadi terangsang pengin menjilati aku gimana? Emang kenapa ta, dik?” “Bapak ki piye ta? Kan Valentine Day’s....ya semua harus serba pink dong.” “Emang ada peraturan yang mengharuskan begitu?” 4CKRCBSM15-02-2009 commit to user 51 Tuturan pada data 5 di atas unsur bahasa yang menyisip dalam peristiwa campur kode tersebut berupa frasa dalam bahasa Inggris, yaitu ice cream es krim dan Valentine Day’s hari Valentin. Peristiwa campur kode pada tuturan 5 di atas berasal dari bahasa Inggris, sehingga bersifat ke luar outer code-mixing. Tuturan Valentine Days dalam data 5 di atas diungkapkan oleh Jeng Genit, seorang gadis remaja yang sedang mencari jati dirinya. Ia menginginkan ayahnya mengenakan kaos berwarna pink, untuk memperingati hari kasih sayang atau biasa disebut hari Valentin, padahal itu bukan merupakan kebudayaan asli Indonesia. Tuturan “Wualaaahh....apa ya pantes? He he he ...nanti aku malah kayak ice cream rasa strawberry, semua orang jadi terangsang pengin menjilati aku gimana? Emang kenapa ta, dik? ”diungkapkan kepada Mas Celathu, sang ayah, yang merasa tidak pantas memakai kaos yang berwarna pink, ia akan merasa seperti ice cream yang berwarna-warni jika mengenakan kaos tersebut. Latar belakang terjadinya campur kode tersebut adalah Mas Celathu dan Jeng Genit ingin memberi kesan bahwa mereka adalah seorang yang terpelajar dan mempunyai hubungan atau pergaulan yang luas. Berikut ini adalah data lain yang mengandung campur kode yang berwujud frasa. 6 Yang paling gawat, kaumnya Kartini ini hanya akan dianggap pemanis kehidupan, harus tampil cantik apabila mengenakan busana tertentu. Asal krekep rapet pastilah cantik. Dan karena itulah, maka perempuan tidak pantas jumeneng sebagai pemimpin. Sialnya, yang lelaki dibiarkan sebagai makhluk yang berkuasa menikmati, memiliki, dan mengatur nasib para perempuan itu. Wualah...kurang ajar banget. 7CKRCBSM08-03-2009 commit to user 52 Pada tuturan 6 di atas unsur bahasa yang menyisip dalam peristiwa campur kode tersebut berupa frasa dalam bahasa Jawa, yaitu krekep rapet tertutup rapat. Peristiwa campur kode pada tuturan 6 di atas berasal dari bahasa Jawa, sehingga bersifat ke dalam inner code-mixing. Tuturan terssebut diungkapkan oleh Mas Celathu untuk menanggapi fenomena yang terjadi di dalam keluarganya. Tiga perempuan di keluarga Celathu, yaitu Mbakyu Celathu, Mbak Tomboy, dan Jeng Genit tiba-tiba melakukan sebuah demonstrasi layaknya pejuang feminisme. Dalam pikiran Mas Celathu, mungkin karena sedang memperingati Hari Perempuan, lalu mereka membuat gugatan. Namun, ternyata mereka melakukan aksi tersebut untuk memperingatkan Mas Celathu. Mas Celathu heran, tidak menyangka dirinya disalahartikan melakukan diskriminasi. Seingatnya, di dalam keluarga Celathu, dia hanya menegakkan aturan demi kemajuan bersama, tetapi Mas Celathu ingin memaknai gugatan itu dengan pikiran positif. Pembagian tanggung jawab dan kesempatan juga diberikan kepada anak istrinya, tanpa membedakan jenis kelamin, laki-laki dan perempuan punya hak dan peluang yang sama. Campur kode tersebut disebabkan oleh latar belakang budaya Mas Celathu yang berbudaya Jawa, maka Mas Celathu ingin menimbulkan suasana kedaerahan. Berikut ini adalah data lain yang mengandung campur kode yang berwujud frasa. 7 ”PAK, boleh nggak saya ikutan Lomba Cover Girl?” Itu pertanyaan Jeng Genit di suatu pagi, dan membuat Mas Celathu gelagapan kesulitan menemukan jawaban jitu. Hati kecilnya sih ingin mengatakan,”Ngapain sih ikut lomba gituan?” 9CKRCBSM19-04- 2009 commit to user 53 Pada tuturan 7 di atas unsur bahasa yang menyisip dalam peristiwa campur kode tersebut berupa frasa dalam bahasa Inggris, yaitu Cover Girl gadis sampul. Peristiwa campur kode pada tuturan 7 di atas berasal dari bahasa Inggris, sehingga bersifat ke luar outer code-mixing. Tuturan Cover Girl dalam data 7 di atas diungkapkan oleh Jeng Genit yang meminta ijin kepada Mas Celathu ,ayahnya, untuk mengikuti lomba pemilihan gadis sampul oleh sebuah majalah. Cover Girl merupakan ajang atau lomba untuk mencari bakat seorang gadis remaja yang dipandang secara fisik menarik untuk dipajang dalam sebuah sampul majalah. Istilah tersebut lazim digunakan apalagi oleh para remaja. Latar belakang terjadinya campur kode tersebut adalah Jeng Genit ingin memberi kesan bahwa ia adalah seorang yang berpendidikan dan mempunyai hubungan atau pergaulan yang luas. Berikut ini adalah data lain yang mengandung campur kode yang berwujud frasa. 8 ’’Sampeyan sekarang sudah punya menantu lho. Janji ya, mulai sekarang musti ngrumangsani kalau sudah tua. Jangan sembarangan naik tunggangan. Omongan dan tindakannya harus lebih hati- hati. Ya ndak?‟‟ pinta Mbakyu Celathu sambil terus mengurut-urut pinggang suaminya. 11CKRCBSM17-05-2009 Pada tuturan 8 di atas unsur bahasa yang menyisip dalam peristiwa campur kode tersebut berupa frasa dalam bahasa Jawa, yaitu musti ngrumangsani harus merasa dan peristiwa campur kode berupa kata dalam bahasa Jawa Sampeyan andakamubapak. Peristiwa campur kode yang berwujud frasa dan kata pada tuturan 8 di atas berasal dari bahasa Jawa, sehingga bersifat ke dalam inner code-mixing. Tuturan di atas diungkapkan oleh Mbakyu Celathu yang mengingatkan Mas Celathu, suaminya, bahwa sekarang ia sudah tua dan sudah commit to user 54 mempunyai menantu jadi dalam berbicara dan bertindak harus lebih berhati-hati. Campur kode yang terjadi dalam tuturan 8 di atas disebabkan karena latar belakang sosial penutur adalah budaya Jawa, maka tuturan Mbakyu Celathu tersebut secara tidak langsung terpengaruh oleh budayanya, yaitu budaya Jawa. Selain itu konteks tuturannya berada pada konteks budaya Jawa, sehingga Mbakyu Celathu lebih menekankan maksudkeinginannya kepada Mas Celathu dengan memanfaatkan unsur bahasa Jawa yang dianggap lebih sopan. c. Campur Kode yang Berwujud Baster 9 Dan kepada Mbakyu Celathu, dia cuma berpesan: ”Umpamakan kamu nge-fans sama capres nggantheng, jangan kemudian kamu pakai lisptik warna biru ya. Aku kan tetap ingin melihat bibirmu segar seperti merah delima.” 3CKRCBSM15-02-2009 Pada tuturan 9 terdapat campur kode bentuk baster, yaitu nge-fans mengidolakan. Campur kode bentuk baster nge-fans merupakan penggabungan dua unsur bahasa, yaitu bentuk fans termasuk unsur dari bahasa Inggris dan awalan nge- yang berasal dari dialek Jakarta. Oleh karena itu, campur kode pada tuturan 9 di atas bersifat ke luar atau disebut outer code-mixing. Tuturan di atas diungkapkan oleh Mas Celathu yang berpesan kepada istrinya untuk tampil apa adanya, tidak terpengaruh dengan fenomena-fenomena yang terjadi ketika dan setelah pemilihan umum dilaksanakan. Latar belakang terjadinya campur kode yang bersifat ke luar ialah Mas Celathu ingin memberi kesan bahwa ia adalah orang yang mempunyai pergaulan yang cukup luas. Berikut ini adalah data lain yang mengandung campur kode yang berwujud baster. 10 ”Sudahlah. Katimbang aku yang nggondok sakit hati, biarin aja. Mau ngrokok sampai cangkem-nya kobong, toh yang menanggung commit to user 55 akibatnya ya dia sendiri. Males aku,” ujar Mbakyu Celathu kepada Jeng Genit, bungsu keluarga Celathu, suatu kali. 17CKRCBSM02-08-2009 Pada tuturan 10 terdapat campur kode bentuk baster, yaitu cangkemnya bibirnya. Campur kode bentuk baster cangkemnya merupakan penggabungan dua unsur bahasa, yaitu bentuk cangkem termasuk unsur dari bahasa Jawa dan akhiran –nya yang berasal dari bahasa Indonesia. Oleh karena itu campur kode pada tuturan 10 di atas bersifat ke dalam atau disebut inner code-mixing. Tuturan di dalam data 10 diungkapkan oleh Mbakyu Celathu yang merasa kesal karena himbauan atau larangannya kepada Mas Celathu untuk berhenti merokok tidak dihiraukan. Fenomena dalam data 10 juga berkaitan dengan adanya fatwa dari MUI bahwa merokok itu haram, selain mengganggu kesehatan bagi si perokok itu sendiri, asap rokok juga dapat mengganggu kesehatan orang-orang yang ada di sekitarnya. Latar belakang terjadinya campur kode yang bersifat ke dalam ialah Mbakyu Celathu ingin memberi kesan bahwa ia adalah orang yang menunjukkan kekhasan daerahnya. Berikut ini adalah data lain yang mengandung campur kode yang berwujud baster. 11 ‟‟Kalau manusia beneran, mana mungkin punya pikiran jahat menghancurkan kehidupan?‟‟ jawab Mas Celathu ketika bininya bertanya, ‟‟Kira-kira manusia macem apa ya, pelaku pengeboman itu?‟‟ ‟‟Mungkin pelakunya jenis manusia kapok lombok,‟‟ jawab Mbakyu Celathu seraya menerangkan, ‟‟kapok lombok‟‟ adalah perilaku orang yang selalu ingin mengulang kekonyolan, meski kekonyolan itu nggak enak dan menyengsarakan. Kayak orang kepedasan menggigit cabe. Pas mulutnya nyonyor kepedasan selalu bilang kapok, kapok, kapok. Tapi jika nanti mengunyah tempe, tetap saja menceplus lombok. 15CKRCBSM19-07-2009 Pada tuturan 11 terdapat campur kode bentuk baster, yaitu menceplus menggigitmemakan. Campur kode bentuk baster menceplus merupakan penggabungan dua unsur bahasa, yaitu bentuk ceplus termasuk unsur dari bahasa commit to user 56 Jawa dan awalam me - yang berasal dari bahasa Indonesia. Oleh karena itu campur kode pada tuturan 11 di atas bersifat ke dalam atau disebut inner code- mixing. Tuturan tersebut diutarakan oleh Mbakyu Celathu untuk menjawab pertanyaan dari Mas Celathu, ketika suaminya tersebut bertanya manusia seperti apa yang tega, dan dengan keji melakukan aksi pengeboman yang terjadi berkali- kali di Indonesia. Hal ini sangat berkaitan dengan banyaknya aksi terorpengeboman yang terjadi di Indonesia, kejadian tersebut mungkin memang murni kasus terorisme atau mungkin ada konspirasi politik yang melatar belakanginya. Latar belakang terjadinya campur kode yang bersifat ke dalam ialah Mbakyu Celathu ingin menunjukkan latar belakang budayanya yang berbudaya Jawa. Berikut ini adalah data lain yang mengandung campur kode yang berwujud baster. 12 Dan itu tuh...makannya juga jangan ngawur. Kalau ketemu sate kambing kok selalu cenanangan. Dikontrol tuh kolesterolnya. Mosok trigliseride kok sampai 609. Kalau kena stroke gimana? Ngejob ya ngejob,..tapi harus ingat kekuatan badan. Wis tuwa kok maunya tetap mbagusi...‟‟ 18CKRCBSM23-08-2009 Pada tuturan 12 terdapat campur kode bentuk baster, yaitu ngejob bekerja. Campur kode bentuk baster ngejob merupakan penggabungan dua unsur bahasa, yaitu bentuk job yang termasuk unsur dari bahasa Inggris dan awalan nge- yang berasal dari dialek Jakarta. Oleh karena itu campur kode pada tuturan 12 di atas bersifat ke luar atau disebut outer code-mixing. Tuturan dalam data 12 diungkapkan oleh Mbakyu Celathu yang mengingatkan suamuinya ,Mas Celathu, agar ia harus lebih sadar diri, karena sudah tua bekerja harus melihat kondisi badan tidak terlalu memaksakan, menjaga kesehatan dan mengatur pola commit to user 57 makan. Latar belakang terjadinya campur kode yang bersifat ke luar ialah Mbakyu Celathu ingin memberi kesan bahwa ia adalah orang yang terpelajar atau orang yang berpendidikan cukup. d. Campur kode Berwujud Perulangan Kata Peristiwa campur kode dalam RCB pada surat kabar SM ada yang berwujud perulangan kata. Data yang menunjukkan campur kode yang berwujud perulangan kata tampak dalam tuturan berikut. 13 ‟‟Lagian saya kan dikaruniai diabetes melitus. Untuk menyelenggarakan ‟duel ranjang‟ selalu butuh perjuangan maha dahsyat. Kalau kadar gulanya mumbul, yang terjadi malah ‟layu sebelum berkembang‟. Lha wong siji wae ra entek-entek, kok arep ndobel. Boyok- ku kelakon sempal nanti,‟‟ begitu kilah Mas Celathu menampik ajakan berpoligami. 6CKRCBSM08-03-2009 Pada tuturan 13 di atas terdapat campur kode berupa kata ulang yang berasal dari bahasa Jawa, yaitu entek-entek habis-habis. Kata ulang pada tuturan 13 di atas termasuk kata ulang utuh karena tidak mendapat imbuhan dan tidak berubah bunyi. Campur kode ini bersifat ke dalam inner code-mixing. Tuturan tersebut diungkapkan oleh Mas Celathu yang meyakinkan istrinya dengan berbagai alasan, bahwa ia tidak mungkin akan berpoligami. Hal ini berkaitan dengan fenomena merebaknya isu-isu tentang perselingkuhan dan poligami yang ketika itu menjadi topik pembicaraan yang hangat dalam masyarakat. Latar belakang terjadinya campur kode tersebut adalah Mas Celathu ingin menunjukkan kekhasan daerahnya. Berikut ini adalah data lain yang mengandung campur kode yang berwujud perulangan kata. 14 Hayo, mau ngapain lagi sekarang? Mau bilang ”urip mung mampir ngguyu” lagi sambil wajahnya pringas-pringis? Lha mbok mringis-nya sampai mrongos ya bakal ngos-ngosan. Soalnya, suhu badan Mas Celathu commit to user 58 diibaratkan bisa untuk bikin telur setengah matang. Matanya berkunang- kunang kayak teler cimeng. Jika berjalan tertatih-tatih seperti tuna netra kehilangan tongkat putih. 8CKRCBSM22-03-2009 Pada tuturan 14 di atas terdapat campur kode berupa kata ulang, yaitu pringas-pringis cengar-cengirsenyum-senyum. Kata ulang ini termasuk kata ulang berubah bunyi. Dalam kata ulang pringas-pringis terjadi pergantian fonem, dari bentuk dasarnya pringis, fonem i pada bentuk dasarnya tersebut diubah menjadi fonem a, sehingga pengulangannya menjadi pringas. Campur kode ini bersifat ke dalam karena berasal dari bahasa Jawa. Tuturan di atas diungkapkan oleh Mbakyu Celathu kepada Mas Celathu yang ketika itu sedang terbaring sakit di rumah sakit karena terkena demam berdarah. Mbakyu Celathu merasa kesal kepada Mas Celathu karena nasihatnya tidak pernah dihiraukan, akhirnya Mas Celathu harus beristirahat di rumah sakit. Latar belakang terjadinya campur kode ini adalah untuk menunjukkan latar belakang budaya Mbakyu Celathu sebagai orang Jawa. Berikut ini adalah data lain yang mengandung campur kode yang berwujud perulangan kata. 15 ”Makanya, sekarang diminum tuh jamu pegagannya. Biar daya ingat sampeyan tetap kuat. Dieling-eling dulu kayak apa sejarah capres itu. Dulunya jahat atau tidak? Pernah jadi penculik atau pembunuh atau memang orang suci? Kalau sampeyan sudah lupa permanen, ya nanti pasti keliru kalau nyontreng milih presiden,” nasihat Mbakyu Celathu. 10CKRCBSM03-05-2009 Pada tuturan 15 di atas terdapat campur kode berupa kata ulang yang berasal dari bahasa Jawa, yaitu Dieling-eling Diingat-ingat. Kata ulang pada tuturan 15 di atas termasuk pengulangan bentuk dasar secara sebagian, tanpa perubahan fonem. Campur kode ini bersifat ke dalam inner code-mixing. Tuturan dalam data 15 tersebut diungkapkan Mbakyu Celathu ketika commit to user 59 memberikan jamu tradisional berupa rebusan daun pegagan kepada Mas Celathu, yang dipercaya berkhasiat untuk meningkatkan daya ingat, agar Mas Celathu dapat mengingat dengan baik nama calon wakil rakyat, supaya tidak salah memilih waktu mencontreng. Hal ini berkaitan dengan fenomena akan dilaksanakannya pemilihan umum di Indonesia yang akan memilih presiden dan wakilnya. Latar belakang terjadinya campur kode tersebut adalah Mbakyu Celathu ingin menonjolkan sifat kedaerahannya. Berikut ini adalah data lain yang mengandung campur kode yang berwujud perulangan kata. 16 ”Wualah lagakmu Pakne-pakne. Lha wong modalnya cuma nyonthong aja gayanya melebihi wakil rakyat yang bakal dilantik,” ejek Mbakyu sambil masih terus berkemas-kemas. 19CKRCBSM27-09-09 Tuturan pada data 16 di atas diungkapkan oleh Mbakyu Celathu. Pada data 16 terdapat campur kode berupa kata ulang yang berasal dari bahasa Jawa, yaitu Pakne-pakne Bapak-bapak. Kata ulang pada tuturan 22 di atas termasuk kata ulang utuh karena tidak mendapat imbuhan dan tidak berubah bunyi. Campur kode ini bersifat ke dalam inner code-mixing. Latar belakang terjadinya campur kode tersebut adalah Mbakyu Celathu ingin menunjukkan kekhasan latar belakang budaya yang dimilikinya, yaitu budaya Jawa dengan memanfaatkan bentuk kata sapaan dalam bahasa Jawa yang ditujukan kepada Mas Celathu, suaminya. e. Campur Kode Berwujud Ungkapan atau Idiom Peristiwa campur kode dalam RCB pada surat kabar SM ada yang berwujud ungkapan atau idiom. Data yang menunjukkan campur kode yang berwujud ungkapan atau idiom dapat dilihat dalam tuturan berikut. 17 Paling tidak, jika ada sementara orang gemar melihat kesengsaraan wong cilik berebut rezeki benama zakat, sedekah atau BLT, Bantuan commit to user 60 Langsung Tunai, orang ini semestinya bisa mengompensasikan naluri primitif itu dengan melihat ikan berebut makan di kolam saja. Lebih aman dan dijamin nggak bakal ada korban lantaran kehabisan napas saat berdesak-desakan. 13CKRCBSM05-07-2009 Tuturan pada data 17 mengalami peristiwa campur kode ke dalam inner code mixing yang berwujud idiom dalam bahasa Jawa, yaitu wong cilik rakyat kecil. Idiom dalam bahasa Jawa tersebut bermakna rakyat biasaorang kebanyakan bukan golongan bangsawan, pejabat, hartawan. Peristiwa campur kode pada data 17 diucapkan oleh Mas Celathu yang merasa simpati dan bersedih melihat keadaan rakyat kecil di negeri ini. Kedaan ekonomi yang tidak menentu membuat rakyat kecil semakin menderita. Untuk sekedar mendapatkan bantuan dengan jumlah uang tidak seberapa, mereka harus berdesak-desakan, bahkan sampai mengorbankan jiwa mereka. Mas Celathu berharap ada tata cara atau prosedur yang lebih manusiawi ketika pemerintah atau dermawan hendak menyalurkan bantuannya kepada rakyat kecil. Hal tersebut berkaitan dengan fenomena pemberian BLT Bantuan Langsung Tunai kepada masyarakat sebagai kompensasi BBM dari pemerintah. Campur kode tersebut disebabkan oleh latar belakang budaya Mas Celathu yang berbudaya Jawa, maka ia dalam bertutur dipengaruhi oleh bahasa Jawa. Jadi, latar belakang terjadinya campur kode pada tuturan 17 di atas adalah Mas Celathu ingin menimbulkan suasana kedaerahan. Berikut ini adalah data lain yang mengandung campur kode yang berwujud ungkapan atau idiom. 18 ‟‟Kalau manusia beneran, mana mungkin punya pikiran jahat menghancurkan kehidupan?‟‟ jawab Mas Celathu ketika bininya bertanya, ‟‟Kira-kira manusia macem apa ya, pelaku pengeboman itu?‟‟ ‟‟Mungkin pelakunya jenis manusia kapok lombok,‟‟ jawab Mbakyu Celathu seraya menerangkan, ‟‟kapok lombok‟‟ adalah perilaku orang yang selalu ingin mengulang kekonyolan, meski kekonyolan itu nggak enak dan menyengsarakan. Kayak orang kepedasan menggigit cabe. Pas commit to user 61 mulutnya nyonyor kepedasan selalu bilang kapok, kapok, kapok.... Tapi jika nanti mengunyah tempe, tetap saja menceplus lombok. 15CKRCBSM19-07-2009 Tuturan pada data 18 mengalami peristiwa campur kode ke dalam inner code mixing yang berwujud idiom dalam bahasa Jawa, yaitu kapok lombok jerakapok seperti makan cabai yang bermakna perilaku orang yang selalu ingin mengulang kekonyolan, meski kekonyolan itu tidak enak dan menyengsarakan. Tuturan tersebut diungkapkan oleh Mbakyu Celathu untuk menjawab pertanyaan dari Mas Celathu yang bertanya manusia seperti apa yang berulang kali, dan tidak berperasaan telah melakukan teror bom yang membuat banyak jatuh korban jiwa dan membuat rakyat Indonesia sengsara. Mbakyu Celathu merasa heran kepada orang-orang yang hobinya melakukan aksi teror bom tersebut. Jelas perbuatan itu telah menyengsarakan banyak orang, tetapi orang-orangpelaku pengeboman itu tidak pernah merasa kapok atau jera untuk melakukannya lagi. Selalu mengulang kekonyolan, bahkan dengan pertaruhan kematian. Hal ini berkaitan dengan fenomena banyaknya aksi terorpengeboman yang terjadi di Indonesia, mungkin memang murni kasus terorisme atau bisa saja merupakan konspirasi politik yang melatarbelakanginya. Latar belakang terjadinya campur kode tersebut adalah Mbakyu Celathu ingin menunjukkan kekhasan daerahbudaya atau menunjukkan latar belakang budaya yang dimilikinya, yaitu budaya Jawa dengan memanfaatkan bentuk-bentuk idiom dalam bahasa Jawa. Berikut ini adalah data lain yang mengandung campur kode yang berwujud ungkapan atau idiom. 19 ’’Jer basuki mawa beya, tidak ada perjuangan tanpa pengorbanan. Kaki lecet juga boleh diartikan tumbal perjuangan. Satu hari saja aku tidak commit to user 62 berkorban, badanku rasanya pegel- pegel linuÖBener tuh,‟‟ kata Mas Celathu dengan wajah diserius-seriuskan. 14CKRCBSM12-07-2009 Tuturan pada data 19 mengalami peristiwa campur kode ke dalam inner code mixing yang berwujud idiom dalam bahasa Jawa, yaitu jer basuki mawa beya yang bermakna perjuangan yang selalu disertai dengan pengorbanan. Tuturan yang diungkapkan Mas Celathu ketika dia jalan-jalan ke luar negeri. Ketika mendapat undangan dari Kedubes RI di sana, kakinya menjadi lecet-lecet karena memakai sepatu kulit model vantofel yang tertutup rapat. Mas Celathu menganggap kejadian tersebut sebagai sebuah pengorbanan. Campur kode tersebut disebabkan oleh latar belakang budaya Mas Celathu yang berbudaya Jawa, maka ia dalam bertutur dipengaruhi oleh bahasa Jawa. Jadi, latar belakang terjadinya campur kode pada data 19 di atas adalah Mas Celathu sebagai seorang budayawan ingin menunjukkan kekhasan budaya yang dimilikinya, yaitu budaya Jawa. f. Campur Kode Berwujud Klausa Peristiwa campur kode dalam RCB pada surat kabar SM ada yang berwujud klausa. Data yang menunjukkan campur kode yang berwujud klausa dapat dilihat dalam tuturan berikut. 20 Meskipun jalan hidup menghantarkannya jadi pemain tonil, aslinya pendidikan formal Mas Celathu memang seni rupa. ”Mbaleni gawean lawas. Biar awet hidup,” ujar Mas Celathu menjawab pertanyaan istrinya yang terlihat bingung melihat aktivitasnya yang tidak lumrah. 12CKRCBSM07-06-2009 Pada tuturan 20 terdapat campur kode berwujud klausa, yaitu Mbaleni gawean lawas mengulang pekerjaan lama. Campur kode ini bersifat ke dalam inner code-mixing karena berasal dari bahasa Jawa. Tuturan dalam data 20 di atas diungkapkan oleh Mas Celathu untuk menjawab pertanyaan istrinya yang commit to user 63 terlihat bingung melihat aktivitasnya. Sebagai seorang pemain tonil Mas Celathu merasa rindu kepada pekerjaan dan hobi yang dulu pernah dikerjakannya yaitu melukis. Peristiwa campur kode ini dipengaruhi oleh latar belakang kebahasaan Mas Celathu yang berbahasa Jawa, sehingga Mas Celathu dalam bertutur banyak dipengaruhi bahasa Jawa. Jadi, latar belakang terjadinya campur kode pada tuturan 20 di atas adalah Mas Celathu ingin menunjukkan kekhasan daerahnya, selain itu campur kode dengan unsur-unsur bahasa daerah menunjukkan bahwa Mas Celathu sangat mencintai budayanya, yaitu budaya Jawa. Berikut ini adalah data lain yang mengandung campur kode yang berwujud klausa. 21 ”Lagian, sebagai manusia Indonesia yang pernah ditatar P4, saya juga ogah di-wayang-kan. Apa enaknya jadi tokoh wayang? Kalau nanti wayang diklaim jadi milik Malaysia, kan saya terpaksa pindah warga negara. Nggak banget deh. Right or wrong my country is Indon .” 20CKRCBSM27-09-09 Pada tuturan 21 terdapat campur kode berwujud klausa, yaitu Right or wrong my country is Indon baik atau buruk bangsa dan negaraku tetap Indonesia. Campur kode ini bersifat ke luar outer code-mixing karena berasal dari bahasa Inggris. Tuturan tersebut diungkapkan oleh Mas Celathu sebagai tanda betapa ia mencintai tanah air kelahirannya, Indonesia. Hal ini juga berkaitan dengan fenomena beberapa kebudayaan asli Indoensia yang diakui atau diklaim oleh Malaysia. Sebagai seorang budayawan Mas Celathu merasa marah dan kesal atas kejadian tersebut. Latar belakang terjadinya campur kode yang bersifat ke luar ini ialah Mas Celathu ingin memberi kesan bahwa ia mempunyai pengetahuan tentang bahasa Inggris yang cukup, sehingga akan menimbulkan commit to user 64 kesan bahwa Mas Celathu adalah orang yang terpelajar atau orang yang berpendidikan.

2. Alih Kode dalam RCB pada Surat Kabar SM

Dokumen yang terkait

SKRIPSI JURNALISME SENSITIF GENDER DALAM RUBRIK “PEREMPUAN” DI SURAT KABAR SUARA MERDEKA ( Studi Analisis Isi Opini dalam Rubrik “Perempuan” pada Surat Kabar Suara Merdeka periode 5 Januari 2011- 28 Desember 2011).

0 2 15

PENDAHULUAN JURNALISME SENSITIF GENDER DALAM RUBRIK “PEREMPUAN” DI SURAT KABAR SUARA MERDEKA ( Studi Analisis Isi Opini dalam Rubrik “Perempuan” pada Surat Kabar Suara Merdeka periode 5 Januari 2011- 28 Desember 2011).

2 6 41

PENUTUP JURNALISME SENSITIF GENDER DALAM RUBRIK “PEREMPUAN” DI SURAT KABAR SUARA MERDEKA ( Studi Analisis Isi Opini dalam Rubrik “Perempuan” pada Surat Kabar Suara Merdeka periode 5 Januari 2011- 28 Desember 2011).

0 15 64

ANALISIS PEMAKAIAN IMPLIKATUR PADA KOLOM TAJUK RENCANA SURAT KABAR SUARA MERDEKA ANALISIS PEMAKAIAN IMPLIKATUR PADA KOLOM TAJUK RENCANA SURAT KABAR SUARA MERDEKA EDISI FEBRUARI 2014.

0 2 13

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL.

0 1 5

UNGKAPAN DISFEMIA PADA RUBRIK GAGASAN SURAT KABAR SUARA MERDEKA.

0 1 7

ANALISIS DIKSI DAN PENANDA KONJUNGSI RUBRIK SEMARANGAN PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA Analisis Diksi Dan Penanda Konjungsi Rubrik Semarangan Pada Surat Kabar Suara Merdeka Edisi 14 Januari – 11 Februari 2012.

0 0 13

RUBRIK ANAK DALAM SURAT KABAR (Studi Perbandingan Analisis Isi Rubrik Anak pada Surat kabar Solopos dan Suara Merdeka Periode Januari-Juni 2012).

0 0 13

IDIOM BAHASA POLITIK PADA RUBRIK “WACANA” DALAM SURAT KABAR SUARA MERDEKA EDISI JANUARI-MARET 2017 - repository perpustakaan

0 0 16

DEIKSIS DALAM RUBRIK “PANGGUNG” PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA EDISI NOVEMBER 2017 - repository perpustakaan

0 0 14