122
Sugiyono 2002: 84 mengemukakan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrument yang akan digunakan dalam pengukuran fenomena nyata adalah instrument tidak
langsung berupa angket. Hal ini terkait dengan data yang diharapkan didapat dari lapangan berupa kondisi keseharian yang dilakukan oleh masing-masing
responden.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keabsahan dan kevalidan suatu alat ukur atau instrumen penelitian. Validitas menunjukkan
sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang akan diukur dalam suatu penelitian Singaribun, 1995 :124.
Uji validitas yang dipilih dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson untuk
menentukan dan mengetahui berapa besar koefisien korelasi dan kekuatan pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun
rumus Pearson yang digunakan sebagai berikut :
{ }
{ }
2 2
2 2
xy
N N
N r
Υ ∑
− Υ
∑ Χ
∑ −
Χ ∑
Υ ∑
Χ ∑
− ΧΥ
∑ =
Keterangan :
123
r = Koefisien Korelasi
∑X = Jumlah skor item
∑Y = Jumlah skor totalseluruh item
n = Jumlah responden
Di mana X dan Y merupakan variabel-variabel yang akan dikorelasikan, rxy merupakan koefisien korelasi. Setelah nilai korelasi
rxy diperoleh, kemudian nilai rxy dibandingkan dengan nilai r tabel dengan derajat kesalahan 5 atau 1. Adapun kaidah keputusannya
adalah sebagai berikut ; Bila rxy dari r tabel, maka alat ukur atau instrumen penelitian yang digunakan adalah valid.
Rumus tersebut di atas, baik pengolahan, pengujian maupun analisis data untuk membuktikan tingkat validitas, dilakukan dengan
menggunakan alat bantu Program SPSS.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur atau instrumen penelitian dapat dipercaya atau diandalkan dalam
kegiatan pengumpulan data Singarimbun, 1995:140. Pengujian reliabilitas pada instrumen penelitian ini didasarkan atas pendapat
Sugiyono 2001: 109 yaitu dilakukan dengan internal consistency melalui Teknik Belah Dua Spit half. Butir-butir pada masing-masing
variabel data intrumen dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ganjil dan kelompok genap, selanjutnya disusun skor data tiap kelompok.
124
Masing-masing kelompok skornya dijumlahkan sehingga diperoleh skor total dari tiap-tiap variabel. Skor total ini dicari korelasinya, setelah
didapat nilai koefisien korelasi dimasukkan ke dalam rumus Spearman Brown sebagai berikut :
2. 1
Keterangan : ri = reliabilitas internal seluruh instrumen
rb = korelasi product moment antara kelompok ganjil dan kelompok genap
Setelah diperoleh nilai ri selanjutnya dibandingkan dengan harga tabel rho, apabilailai ri lebih besar dari tabel rho maka intrumen dinyatakan
reliabel. Rumus tersebut di atas, baik pengolahan, pengujian maupun analisis data untuk membuktikan tingkat reliabilitas, dilakukan dengan
menggunakan alat bantu Program SPSS. Hasil uji validitas dan realibilitas secara keseluruhan dapat dilihat
dengan memperhatikan angka pada corrected item-total correlation, yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item. misalnya
korelasi item no1 terhadap skor totalnya adalah sebesar 0,7637. interpretasinya yaitu dengan cara mengkonsultasikan dengan r tabel.
Sebuah item dikatakan valid apabila r hitung lebih besar dari nilai r tabel. Perhitungan keseluruhan hasil uji validitas semua variabel dapat dilihat
pada lampiran disertasi ini.
125
3. Uji Normalitas Data