Teknik Pengolahan Data Prosedur Pengolahan dan Analisis Data

121

E. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumus-rumus tertentu. Pengolahan data pada penelitian ini meliputi berbagai kegiatan antara lain : 1. Editing, adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah dikumpulkan, karena kemungkinan data yang masuk raw data atau data terkumpul itu tidak logis dan meragukan. Tujuannya untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada pencatatan di lapangan dan bersifat koreksi. Kekurangan data atau kesalahan data dapat dilengkapi atau diperbaiki baik dengan pengumpulan data ulang ataupun dengan interpolasi penyisipan. 2. Coding, adalah pemberian pembuatan kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama. Kode adalah syarat yang dibuat dalam bentuk angka-angka huruf-huruf yang memberikan petunjuk atau identitas pada suatu informasi atau data yang akan dianalisis. 3. Tabulasi adalah membuat tabel-tabel yang berisikan data yang telah diberi kode, sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Untuk melakukan tabulasi ini diperlukan ketelitian dan kehati-hatian agar tidak terjadi kesalahan, khususnya dalam tabulasi silang.

F. Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, oleh karena itu harus ada alat ukur yang baik yang biasa dinamakan instrumen penelitian. 122 Sugiyono 2002: 84 mengemukakan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrument yang akan digunakan dalam pengukuran fenomena nyata adalah instrument tidak langsung berupa angket. Hal ini terkait dengan data yang diharapkan didapat dari lapangan berupa kondisi keseharian yang dilakukan oleh masing-masing responden.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keabsahan dan kevalidan suatu alat ukur atau instrumen penelitian. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang akan diukur dalam suatu penelitian Singaribun, 1995 :124. Uji validitas yang dipilih dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson untuk menentukan dan mengetahui berapa besar koefisien korelasi dan kekuatan pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun rumus Pearson yang digunakan sebagai berikut : { } { } 2 2 2 2 xy N N N r Υ ∑ − Υ ∑ Χ ∑ − Χ ∑ Υ ∑ Χ ∑ − ΧΥ ∑ = Keterangan : 123 r = Koefisien Korelasi ∑X = Jumlah skor item ∑Y = Jumlah skor totalseluruh item n = Jumlah responden Di mana X dan Y merupakan variabel-variabel yang akan dikorelasikan, rxy merupakan koefisien korelasi. Setelah nilai korelasi rxy diperoleh, kemudian nilai rxy dibandingkan dengan nilai r tabel dengan derajat kesalahan 5 atau 1. Adapun kaidah keputusannya adalah sebagai berikut ; Bila rxy dari r tabel, maka alat ukur atau instrumen penelitian yang digunakan adalah valid. Rumus tersebut di atas, baik pengolahan, pengujian maupun analisis data untuk membuktikan tingkat validitas, dilakukan dengan menggunakan alat bantu Program SPSS.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur atau instrumen penelitian dapat dipercaya atau diandalkan dalam kegiatan pengumpulan data Singarimbun, 1995:140. Pengujian reliabilitas pada instrumen penelitian ini didasarkan atas pendapat Sugiyono 2001: 109 yaitu dilakukan dengan internal consistency melalui Teknik Belah Dua Spit half. Butir-butir pada masing-masing variabel data intrumen dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ganjil dan kelompok genap, selanjutnya disusun skor data tiap kelompok. 124 Masing-masing kelompok skornya dijumlahkan sehingga diperoleh skor total dari tiap-tiap variabel. Skor total ini dicari korelasinya, setelah didapat nilai koefisien korelasi dimasukkan ke dalam rumus Spearman Brown sebagai berikut : 2. 1 Keterangan : ri = reliabilitas internal seluruh instrumen rb = korelasi product moment antara kelompok ganjil dan kelompok genap Setelah diperoleh nilai ri selanjutnya dibandingkan dengan harga tabel rho, apabilailai ri lebih besar dari tabel rho maka intrumen dinyatakan reliabel. Rumus tersebut di atas, baik pengolahan, pengujian maupun analisis data untuk membuktikan tingkat reliabilitas, dilakukan dengan menggunakan alat bantu Program SPSS. Hasil uji validitas dan realibilitas secara keseluruhan dapat dilihat dengan memperhatikan angka pada corrected item-total correlation, yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item. misalnya korelasi item no1 terhadap skor totalnya adalah sebesar 0,7637. interpretasinya yaitu dengan cara mengkonsultasikan dengan r tabel. Sebuah item dikatakan valid apabila r hitung lebih besar dari nilai r tabel. Perhitungan keseluruhan hasil uji validitas semua variabel dapat dilihat pada lampiran disertasi ini. 125

3. Uji Normalitas Data

Untuk menguji apakah data hasil penelitian normal atau tidak, terlebih dahulu data mentah yang sudah dijadikan skor dikonversi ke dalam data baku. Proses ini dilakukan dengan menghitung skor mentah melalui rumus Keterangan : Ti = Skor simpangan baku Xi = Data skor dari masing-masing responden X = Rata-rata S = Simpangan baku Hasil pengujian normalitas dapat diketahui berdasarkan nilai Asymp. Siq. 2tailed. Bila nilai yang diperoleh lebih besar dari 0,05 berarti variabel yang diuji dapat dikatakan berdistribusi normal. Test distribution is Normal, dan sebaliknya.

G. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data

Kegiatan yang cukup penting dalam keseluruhan proses penelitian adalah pengolahan data. Dengan pengolahan data akan dapat diketahui tentang makna dari data yang berhasil dikumpulkan, sehingga hasil penelitianpun akan segera diketahui. Dalam pelaksanaannya, pengolahan data dilakukan melalui bantuan komputer dengan program SPSS Statistical Pacakage for Social Science. Langkah-langkah atau prosedur pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : S X Xi Ti 10 50 − + = 126 1. Menyeleksi data agar dapat diolah lebih lanjut, yaitu dengan memeriksa jawaban responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan 2. Menentukan bobot nilai untuk setiap kemungkinan jawaban pada setiap item variabel penelitian dengan menggunakan skala penilaian yang telah ditentukan, kemudian menentukan skornya 3. Melakukan analisis secara deskriptif untuk mengetahui kecenderungan data. Dari analisis ini dapat diketahui rata-rata, median, standar deviasi dan varians dari data masing-masing variabel. Untuk mengetahui kecenderungan umum jawaban responden terhadap variabel penelitian digunakan formula sebagai berikut : 100 Keterangan : P = Prosentase skor rata-rata yang dicari X = Skor rata-rata setiap variabel X id = skor ideal setiap variabel Setelah hasilnya diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan kriteria yang telah ditetapkan sebagaimana dikemukakan oleh Nugraha 1999:69, yaitu: 90 - 100 = Sangat Tinggi 80 - 89 = Tinggi 70 - 79 = Cukup Tinggi 60 - 69 = Sedang 50 - 59 = Rendah 49 kebawah = Sangat Rendah 4. Untuk mengetahui hubungan antara X 1 dengan Y, X 2 dengan Y, X 3 dengan Y digunakan teknik korelasi. Teknik korelasi yang digunakan adalah Korelasi Pearson Product Moment, dengan rumus sebagai berikut: 127 { }{ } 2 2 xy r Υ ∑ Χ ∑ ΧΥ ∑ = 5. Untuk mengetahui hubungan antara variabel X 1 , X 2 , dan X 3 , secara bersama-sama terhadap variabel Y digunakan rumus korelasi ganda multiple correlation + 2. . 1 + 6. Uji Regresi, digunakan untuk mencari hubungan fungsional antara variabel. Dalam uji ini digunakan regresi linier sederhana dan regresi linier ganda. Regresi linier sederhana berguna untuk menguji hipotesis 1 dan 2. Pengujian ini bertujuan untuk mencari pola hubungan fungsional antara variabel X 1 dengan Y dan variabel X 2 dengan Y. Persamaan regresi linier sederhana dinyatakan dengan rumus Y = a + bX Keterangan : Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y bila X = 0 harga konstan b =Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen. Bila b + maka naik, bila b - maka terjadi penurunan. X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu 128 Sugiyono, 2000:244 Sedangkan regresi linier ganda digunakan untuk mencari hubungan fungsional antara variabel X 1 dan X 2 secara bersama-sama dengan variabel Y. Persamaan regresi ganda yang digunakan adalah regresi ganda dua prediktor, dengan rumus : Y = a+b 1 X 1 + b 2 X 2 +b 3 X 3 + ε Keterangan : Y = Harga variabel Y yang diperkirakan a = Koefisien intersep harga konstan apabila X 1 dan X 2 sama dengan nol b = Koefisien regresi untuk X 1 , X 2, dan X 3, harga yang menunjukkan perubahan akan terjadi pada Y ε = Epsilon bagian yang tidak diteliti 206

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian pada bab IV, maka didapatkan kesimpulan umum bahwa pengaruh variable X 123 Kepala Sekolah sebagai Desainer, Guru, dan Pelayan baik masing-masing variabel X 1 , X 2 , dan X 3 maupun secara bersama-sama, terhadap variable Y perwujudan sekolah efektif menunjukkan hubungan yang positif dan siginfikan. Adapun kesimpulan secara khusus sebagaimana rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut: 1. Hasil uji korelasi variabel X 1 Kepala Sekolah sebagai Desainer dalam Organisasi Pembelajar terhadap variabel Y perwujudan sekolah efektif menunjukkan kondisi kuat dengan koefisien korelasi sebesar 0,710 Hasil perhitungan koefisien determinasi menunjukan besaran kontribusi variabel X 1 terhadap Y sebesar 51. Hal ini mengandung makna bahwa praktik Kepala Sekolah sebagai Desainer dalam Organisasi Pembelajar memiliki pengaruh yang kuat dan siginifikan untuk perwujudan sekolah efektif pada sekolah- sekolah yang diteliti. 2. Hasil uji korelasi variable X 2 Kepala Sekolah sebagai Guru dalam Organisasi Pembelajar terhadap Y perwujudan sekolah efektif menunjukkan hubungan yang kuat diantara dua variabel dengan koefisien korelasi sebesar 0.675. Hasil perhitungan koefisien determinasi menunjukan