148
yang dimaksud dalam Pasal 108. Kedudukan daerah-daerah swapraja diatur dengan undang-undang Pasal 132; pada
pembentukan undang-undang itu serta pemerintahannya, yang akan dilakukan dengan mengganti hak-hak asal-usul akan
didengar oleh pihak yang bersangkutan. 3
Pasal 133 UUDS 1950 menegaskan, sambil menunggu ketentuan-ketentuan sebagai dimaksud dalam Pasal 132, maka
peraturan-peraturan yang sudah ada tetap berlaku, dengan pengertian bahwa pejabat-pejabat daerah bagian dahulu yang
tersebut dalam peraturan-peraturan itu diganti dengan pejabat- pejabat yang demikian pada Republik Indonesia.
Realisasi amanat UUDS 1950 ini secara tidak langsung menghendaki perubahan aturan yang menjadi landasan hukum
pelaksanaan pemerintahan di daerah. Hal ini mendesak untuk dilakukan perubahan karena di satu sisi pemberlakuan UU No.
221948 terbatas pada daerah tertentu wilayah Negara RI pada saat Indonesia berbentuk RIS. Akhirnya pemerintah menerbitkan
UU No. 11957 tentang pokok-pokok Pemerintah Daerah yang merupakan peraturan pelaksanaan UUDS 1950.
d. Masa Pemberlakuan UUD RI 1945 Periode Dekrit II : Dekrit
Presiden RI
Setelah pemberlakuan UUDS sekitar 9 sembilan Tahun, maka pada 5 Juli 1959, melalui Dekrit Presiden RI diberlakukan
149
kembali UUD 1945 yang dulunya berfungsi sebagai hukum Negara dalam penyelenggaraan Negara dan pemerintah pada saat NKRI
diproklamasikan. Dekrit Presiden dibingkai dalam Keppres No. 1501959.
170
Keppres ini berisikan tiga hal pokok, yaitu pembubaran konstituante, penetapan UUD 1945, dan pembentukan MPRS serta
pembentukan DPAS.
171
UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara pada saat diproklamasikan dan diberlakukan kembali pada saat keluarnya
Kepress No. 1501959 Dekrit Presiden 5 Juli 1959 memuat ketentuan dasar atau ketentuan pokok, yang menjiwai pelaksanaan
Pemerintahan Daerah, antara lain 1 Kaidah Pasal 1 mengenai Bentuk dan Kedaulatan NKRI.
172
2 kaidah Pasal 4 dan Pasal 5 mengenai kekuasaan pemerintahan Negara
173
dan 3 kaidah Pasal 18 mengenai Pemerintah Daerah
174
. Pergantian UUD bukan saja dipergunakan untuk
menyesuaikan susunan pemerintahan di daerah dengan susunan menurut UUD 1945, tetapi juga sekaligus melakukan
penyempurnaan terhadap UU No. 11957 dalam suatu bentuk yang
170
Lihat dalam KEPPRES 1501959 tentang Kembali Kepada Undang Undang Dasar 1945 atau disebut juga dengan dekrit presiden 5 juli 1959
171
ibid
172
Lihat dalam UUD 1945 khususnya Pasal 1 ayat 1
173
Lihat dalam UUD 1945 khususnya Pasal 4 ayat 1 dan 2, Pasal 5 ayat 1 dan 2 serta penjelasan Pasal 4 dan 5
174
Lihat dalam UUD 1945 khususnya Pasal 18 dan Penjelasannya.
150
formal undang-undang yakni dengan menerbitkan UU No. 18 Tahun 1965.
Setelah terjadi peralihan kekuasaan dari era pemerintahan di bawah Ir. Soekarno kepada pemerintah Soeharto yang
mengusung simbol “Orde Baru” untuk melaksanakan UUD 1945 sebagaimana mestinya, maka pemerintah menerbitkan UU No.
51974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah. Hingga Pada era bergulirnya reformasi 1998 dengan
lengsernya Suharto Pemerintah Di bawah pimpinan Habibie, menerbitkan UU No. 221999 tentang Pemerintahan Daerah
sebagai landasan hukum pelaksanaan pemerintah daerah. Ditengah- tengah pemberlakuan UU No. 221999, guliran konsep amandemen
terhadap UUD 1945 berjalan. Pemerintahan dibawah pimpinan Presiden Habibie dan parlemen melahirkan suatu kesepakatan
untuk memulai proses amandemen UUD 1945, yang dilakukan dalam empat tahapan mulai Tahun 1999 sd 2002. Setelah
amandemen UUD 1945 rampung dilaksanakan dan diterapkan secara menyeluruh, maka penamaan UUD 1945 berubah menjadi
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Karena pada masa ini adalah masa kembalinya ke UUD
1945 maka konsep otonomi daerah di Indonesiapun diatur berdasarkan ketentuan yang terdapat di dalam UUD 1945.
Sehingga peran pemerintah pusat pun disini begitu dominan
151
e. Masa Pemberlakuan UUD Tahun 1945 Periode III: