sedangkan pihak lain menyanggupi akan membayar sejumlah uang sebagai harga.
29
Jual beli menurut ulama Malikiyah ada dua macam, yaitu jual beli yang bersifat umum dan jual yang bersifat khusus.
1. Jual beli dalam arti umum ialah suatu perikatan tukar-menukar sesuatu
yang bukan kemanfaatan dan kenikmatan. Perikatan adalah akad yang mengikat dua belah pihak. Tukar-menukar yaitu salah satu pihak
menyerahkan ganti penukaran atas suatu yang ditukarkan adalah dzat berbentuk, ia berfungsi sebagai objek penjualan, jadi bukan manfaatnya
atau bukan hasilnya.
30
2. Jual beli dalam arti khusus ialah ikatan tukar-menukar sesuatu yang bukan
kemanfaatan dan bukan pula kelezatan yang mempunyai daya tarik, penukarannya bukan mas bukan pula perak, bendanya dapat direalisir dan
ada seketika tidak ditangguhkan, tidak merupakan utang baik barang itu ada di hadapan si pembeli maupun tidak, barang yang sudah diketahui
sifat-sifatnya atau sudah diketahui terlebih dahulu.
31
B. Dasar Hukum
29
R. Subekti, Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Jakarta: Praditya Paramita, 1983, h. 327
30
Ibid., h. 327
31
Hendi suhendi. Op.Cit, h. 70
Jual beli sebagai sarana tolong menolong antara sesama umat manusia mempunyai landasan yang kuat dalam al-
Qur‟an dan sunnah Rasulullah Saw. Landasan jual beli, yaitu:
1. Al-Qur‟an
Q.S. Al-Baqarah ayat 275
Artinya: Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba… Q.S. An-
Nisa‟ ayat 29
33
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil tidak benar, kecuali
dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha
Penyayang kepadamu.
Q.S. Al-Baqarah : 282 …
Artinya: Dan persaksikanlah apabila kamu berjual-beli. 2.
Hadis Nabi Saw Hadist adalah sumber kedua setelah al-
Qur‟an. Dan hal ini merupakan rahmat dari Allah SWT kepada umatnya sehingga hukum
32
Departemen Agama RI, Op.Cit, h. 36
33
Ibid., h.65
34
Ibid., h. 37
Islam tetap elastis dan dinamis sesuai dengan perkembangan zaman. Adapun hadist yang menerangkan jual beli adalah:
a. Hadis Jabir bin Abdullah:
Artinya: dari Jabir bin Abdullah r.a. berkata, Rasulullah Saw bersabda: “Allah mengasihi orang yang murah hati ketika menjual,
ketika membeli dan ketika menagih”. H.R. Bukhari.
b. Hadis dari „Adbullah bin „Umar:
Artinya: hadis „Abdullah bin „Umar ra., bahwasannya Rasulullah Saw
bersabda: “dua pihak yang saling berjual beli, salah satunya menggunakan hak memilih khiyar terhadap pihak lain, selama
keduanya belum berpisah kecuali mengenai jual beli dengan khiyar. H.R Bukhari
c. Hadis dari Bukhari bin Musa
35
Zainuddin, Dkk, Terjemahan Hadits Shahih Bukhari, Jilid I-IV, Jakarta: Widjaya, 1992, h. 255, Hadits No: 1020
36
Muhammad Fu‟ad Abdul Baqi, Al-Lu‟lu‟ Wal Marjan, Koleksi Hadis yang Disepakati Oleh Al-Bukhari dan Muslim, Penerjemah Muslich Shabir Semarang: 1993. H.
328, Hadis no. 1039