9 adalah permainan peranan yang dimaksudkan agar individu yang bersangkutan
dapat memperoleh pengertian lebih baik tentang dirinya, dapat menemukan konsep pada dirinya, menyatakan kebutuhannya-kebutuhannya, dan menyatakan reaksinya
terhadap tekanan-tekanan terhadap dirinya. Tujuan dari psikodrama ini adalah membantu konseli atau sekelompok konseli untuk mengatasi masalah masalah
pribadi dengan cara menggunakan permainan peran, drama, atau terapi tindakan. Lewat cara-cara tersebut individu dibantu untuk mengungkapkan perasaan tentang
konflik, kemarahan, agresif, perasaan bersalah dan kesedihan. Dalam teknik psikodrama individu dapat berpartisipasi secara aktif dan
mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerja sama dan anggota bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh. Dalam
konseling kelompok teknik psikodrama adalah upaya pemecahan masalah melalui drama, drama yang didramakan adalah masalah-masalah psikis yang dialami
individu. Siswa yang mengalami masalah tersebut disuruh memerankan suatu peranan. Dengan memerankan peranan tertentu, konflik atau ketegangan yang ada
dalam diri individu dapat dikurangi. Kepada sekelompok siswa dikemukakan cerita yang mengambarkan adanya suatu ketegangan psikis yang dialami individu,
selanjutnya siswa diminta untuk mendramakanya.
14
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka identifikasi masalah yang ditemukan dalam penelitian ini adalah
14
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Berbasis Integrasi, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, h.277.
10 1. Rendahnya kecerdasan emosional siswa, sehingga diperlukan peningkatan
kualitas kecerdasan emosional. 2. Beberapa siswa yang memiliki kecerdasan emosional diantaranya sebagai
berikut: a. Terdapat siswa yang tidak bisa mengontrol emosinya,
b. Terdapat siswa yang kurang bias mengelola emosinya , c. Terdapat siswa yang kurang peduli empati terhadap temannya,
d. Terdapat siswa yang kurang motivasi dalam diri, e. Terdapat siswa yang membina hubungannya rendah
3. Kurang efektifnya kegiatan bimbingan dan konseling yang ada disekolah, khususnya konseling kelompok.
15
C. Batasan Masalah
Agar tidak terjadi kesalahan dalam mencapai tujuan yang diharapkan, maka peneliti membatasi permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil. 2. Penelitian hanya dilakukan pada siswa-siswi kelas VII yang memiliki
kecerdasan emosional rendah, di SMPN 19 Bandar Lampung Tahun Ajaran 20162017.
3. Penelitian ini menggunakan layanan konseling kelompok teknik psikodrama dalam meningkatkan kecerdasan emosional siswa.
D. Rumusan Masalah
Apakah kecerdasan emosional siswa kelas VII SMP Negeri 19 Bandar Lampung dapat ditingkatkan melalui layanan konseling kelompok teknik
psikodrama?
15
Sugandi, S.Pd, Wawancara dengan Guru BK Kelas VII SMPN 19 Bandar Lampung, 27 Mei 2016.
11
E. Tujuan, Kegunaan, dan Ruang Lingkup Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya suatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai.
16
Tujuan penelitian diharapkan nantinya mampu menjawab dari rumusan masalah yang telah dipaparkan. Oleh
karena itu, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kecerdasan emosional siswa kelas VII SMPN 19 Bandar
Lampung melalui layanan konseling kelompok teknik psikodrama.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi siswa siswi SMPN 19 Bandar Lampung, agar bisa meningkatkan kecerdasan emosionalnya melalui layanan konseling kelompok teknik
psikodrama. b. Bagi guru bimbingan dan konseling dilingkungan pendidikan SMPN 19
Bandar Lampung, agar memiliki progresif dalam inovasi pelayanan bimbingan dan konseling yang tepat bagi permasalahan peserta didiknya,
khususnya bidang pribadi-sosial. c. Bagi Peneliti, agar dapat mengambil sumbangan informasi serta pemikiran
dari layanan konseling kelompok teknik psikodrama dalam meningkatkan kecerdasaan emosional siswa.
16
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Penerbit Rineka Cipta, 2011, h. 4.
12
3. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam hal ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian ini agar penelitian ini lebih jelas dan tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan,
diantaranya adalah:
a. Ruang lingkup ilmu Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup ilmu bimbingan dan konseling
bidang sosial-pribadi. b. Ruang lingkup objek
Ruang lingkup objek dalam penelitian ini adalah meningkatkan kecerdasaan emosional siswa melalui penggunaan layanan konseling kelompok teknik
psikodrama disekolah. c. Ruang lingkup subjek
Subjek dalam penelitian ini adalah siswai kelas VII SMPNegeri 19 Bandar Lampung.
d. Ruang lingkup wilayah Ruang lingkup wilayah dalam penelitian ini adalah SMPNegeri 19 Bandar
Lampung. e. Ruang lingkup waktu
Ruang lingkup waktu dalam penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 20162017.
13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Teknik Psikodrama