13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Teknik Psikodrama
Teknik psikodrama dikembangkan oleh JL Moreno pada tahun 1920an sd 1930an. Moreno mengungkapkan bahwa permainan drama pada psikodrama ini
tanpa naskah dan bagian-bagian yang tidak diulang adalah suatu katarsis bentuk mengekspresikanmeluapkan perasaan ketika ia melakonkan suatu peran dalam
kehidupan sehari-hari. Psikodrama yaitu suatu cara mengekplorasi jiwa manusia melalui aksi dramatik artinya memainkan sebuah peran tetapi tidak bersungguh-
sungguh.
17
1. Pengertian Psikodrama
Psikodrama adalah sebuah kegiatan pengajaran yang bertitik tolak dari permasalahan yang lebih menyangkut psikologi manusia atau dalam
hubungan antara manusia, seperti situasi keluarga yang sedih karena orang tuanya tiba-tiba meninggal dunia, sedangkan anaknya masih banyak yang
kecil dan membutuhkan bimbingan dan biaya. Psikodrama dilakukan dengan tujuan sebagai terapi, yaitu agar individu atau peserta didik memperoleh
insight pemahaman yang lebih baik tentang dirinya, menemukan konsep diri, serta menyatakan reaksi terhadap tekanan-tekanan yang dialaminya.
18
Teknik psikodrama merupakan salah satu teknik dalam konseling kelompok yang dapat digunakan konselor dalam menangani masalah-masalah
emosional. Psikodrama merupakan suatu bentuk terapi kelompok, dimana
17
Animenekoi“TeknikPsikodrama”Online,tersediadihttp:animenekoi.blogspot.co.id20120 5teknik-psikodrama.html. 07 September 2016.
18
Abuddin Nata,M.A. Prespektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta: Perdana Media Group, 2009 , h. 193.
14 anggota kelompok didorong untuk memainkan suatu peran emosional didepan
para penonton, tanpa dilatih sebelumnya dengan tujuan untuk membantu anggota kelompok dalam mengatasi masalah-masalah pribadi dengan
menggunakan permainan drama, peranterapi tindakan yang akhirnya akan menggungkapkan perasaan-perasaan tentang konflik, kemarahan, agresif,
perasaan bersalah dan kesedihan.
19
Teknik psikodrama merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk mengatasi permasalahan pribadi yang berkaitan dengan masalah psikologis.
Psikodrama dilakukan untuk tujuan terapi dan penyembuhan. Yustinus Semium mengemukakan bahwa psikodrama merupakan
dramatisasi dari konflik-konflik yang ada di dalam batin agar peserta didik dapat merasa nyaman dan dapat merubah perannya sesuai dengan yang
diharapkan dalam kehidupan nyata. Di dalam psikodrama individu memerankan situasi dramatis yang dialaminya pada waktu lampau, sekarang
dan antisipasi waktu mendatang.
20
Melalui bermain peran siswa dibantu untuk mengungkapkan perasaan-
perasaan tentang konflik, kemarahan, agresi, perasaan bersalah dan kesedihan. Emosi yang ada dalam diri siswa diungkapkan ketika siswa memainkan
drama, dengan demikian siswa dapat melihat dan mengetahui keadaan dirinya melalui permainan peran yang diperankan sesuai dengan keadaan dirinya.
Peserta didik leluasa mengungkapkan segala yang ada dalam dirinya. Setelah
19
Salmiati, “Perilaku Agresif Penanganannya Studi Kasus pada Siswa SMPN 8, Jurnal Psikologi Pendidikan Konseling STKIP Andi Matappa Pangkep, Makasar, 2005.
20
Linda Dwi Sholikhah, “Psikodrama untuk meningkatkan kestabilan emosi pada siswa kelas XI SM
KN 1 Trucuk Klaten” Universitas Sebelas Maret, 2013.
15 peran diberikan refleksi dan masukan dari siswa-siswi yang menyaksikan
peranyang dimainkan, sehingga menjadi gambaran tentang keadaan dirinya.
2. Tujuan Teknik Psikodrama