33 4. Penelitian oleh Indah Lestari pada tahun 2012 dengan judul
“Pengembangan model bimbingan kelompok teknik simulasi untuk meningkatkan kecerdasan emosi siswa”. Hasil penelitian menyimpulkan
bahwa model bimbingan kelompok dengan teknik simulasi efektif untuk meningkatkan kecerdasan emosional siswa.
Perbedaan penelitian oleh Indah Lestari dengan penelitian ini adalah dalam penelitian ini menggunakan bimbingan kelompok, sedangkan pada
penelitian ini menggunakan layanan konseling kelompok teknik psikodrama.
Persamaan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kecerdasan emosional siswa yang sama-sama penelitiannya di SMP.
42
D. Kerangka Berpikir
Kecerdasan emosional atau EQ merupakan suatu hal yang bukan didasarkan pada kepintaran seorang siswa, melainkan kepada sesuatu yang disebut
karakteristik pribadi. Karakteristik pribadi yang dimiliki siswa sangat berperan dalam kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional ini semakin perlu dipahami,
dimiliki, ditingkatkan, dan diperhatikan dalam pengembangannya karena menginggat kondisi kehidupan dewasa ini semakin kompleks. Ciri-ciri
kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan
41
Novi Okta Alfasnur, “Upaya Meningkatkan Kecerdasan Emosional Melalui Metode
Psikodrama pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Sleman ”, Universitas Negri Yogyakarta, 2013.
42
Indah Lestari, “Pengembangan Model Bimbingan Kelompok dengan Teknik Simulasi untuk
Meningkatkan Kecerdasan Emosi Siswa” Universitas Muria Kudus, November 2012.
34 bertahan menghadapi frustasi, menegndalikan dorongan hati dan tidak melebih-
lebihkan kesengan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berpiikir, berempati, dan berdoa.
43
Siswa yang memiliki kecerdasan emosi tinggi akan berupaya menciptakan keseimbangan diri dan lingkungannya, mengusahakan kebahagiaan dari dalam
dirinya sendiri, dapat mengubah sesuatu yang buruk menjadi lebih baik, serta mampu bekerja sama dengan orang lain yang mempunyai latar belakang yang
beragam. Hal ini berarti siswa yang cerdas secara emosi akan dapat menampilkan kemampuan sosialnya. Dengan kata lain, kecerdasan emosi seseorang terlihat
dari tingkah laku yang ditunjukkannya. Siswa yang memiliki kesulitan emosional menunjukkan sikap-sikap seperti
lebih merasa kesepian dan pemurung, lebih beringasan, dan kurang menghargai sopan santun, lebih gugup, dan mudah cemas, lebih impulsif, dan agresif.
Siswa yang memiliki emosi tidak stabil dan mudah marah seringkali keliru dalam menentukan, dan memecahkan persoalan hidup karena tidak dapat
berkonsentrasi. Emosinya yang tidak berkembang, tidak terkuasai, sering membuatnya berubah-ubah dalam menghadapi persoalan dan bersikap terhadap
orang lain sehingga banyak menimbulkan konflik. Maka, siswa itu mengalami kegagalan.
43
Daniel Golman, Emotional Intelligence Kecerdasan Emosional Mengapa EI Lebih Penting daripada IQ. Op Cit. h. 43.
35 Berdasarkan identifikasi masalah dalam penelitian yaitu terdapat siswa yang
kurang mampu memahami perasaan orang lain, terdapat siswa yang kurang mampu mengungkapkan emosinya dengan benar, terdapat siswa yang kurang
mampu memotivasi dirinya untuk berprestasi, terdapat siswa yang kurang mampu membina hubungan antar manusia sosial. Hal ini menunjukkan bahwa
kecerdasan emosional siswa SMP Negeri 19 Bandar Lampung tersebut masih rendah.
Siswa dapat mengelola masalah kecerdasan emosional yang dialaminya dengan cara tersendiri yang dibantu oleh guru BK. Salah satu cara yang bisa
digunakan guru BK adalah melakukan konseling kelompok. Konseling kelompok membantu siswa dalam pengembangan emosional maupun dalam menyelesaikan
masalah pribadinya. Konseling kelompok membantu siswa untuk tumbuh berkembang baik secara emosional maupun dalam menyelesaikan masalah
pribadinya. Dalam penelitian ini kecerdasan emosional siswa akan ditingkatkan melalui konseling kelompok dengan teknik psikodrama.
Konseling kelompok teknik psikodrama, diharapkan dapat meningkatkan kecerdasan emosional pada siswa. Teknik psikodrama merupakan suatu bentuk
Kegiatan konseling kelompok memberikan suasana hati dan dorongan hati yang memungkinkan terciptanya rasa saling mempercayai dan memperdulikan.
Layanan konseling
kelompok merupakan
layanan konseling
yang diselenggarakan dalam suasana kelompok. Dalam konseling kelompok
membahas masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok,
36 baik topik umum maupun masalah pribadi itu, dibahas dalam suasana dinamika
kelompok yang intens dan konstruktif. Hal ini yang juga menjadikan dasar bagi peneliti menggunakan konseling kelompok teknik psikodrama untuk
meningkatkan kecerdasan emosional, karena di dalam dasar kegiatan konseling kelompok terdapat hal-hal yang melatih emosional seseorang. Siswa yang
memiliki kecerdasan emosional rendah dapat ditingkatkan melalui konseling kelompok teknik psikodrama sehingga menghasilkan siswa yang memiliki
kecerdasan emosional yang tinggi.
Gambar 2 Bagan Kerangka Pikir
Kecerdasan emosional rendah
Konseling kelompok teknik psikodrama
Mengenali emosi diri sendiri
Empati i
Memotivasi diri sendiri
Mengelola emosi
Membina hubungan baik
Kecerdasan emosional meningkat
37
E. Hipotesis