Benih kacang hijau varietas No. 129, umbi teki, polibag, tanah Latosol, pupuk kandang, pupuk buatan Urea, SP-36, KCl, Diazinon 60 EC, Benlate, dan Curater
3-G, sekop, pisau, hand sprayer, oven, timbangan, meteran, alat-alat tulis, dan lain- lain.
C. Metode Penelitian
Menggunakan Rancangan Faktorial 4 x 4 dalam Rancangan Acak Lengkap RAL dengan faktor 1 kerapatan awal umbi teki T terdiri dari : 0 umbipolibag,
2 umbipolibag, 4 umbipolibag, 6 umbipolibag. Faktor 2 dosis pupuk K : 0 kgha, 50 kgha 0,4 gpolibag, 100 kgha 0,8 gpolibag, dosis 150 kgha 1,2 gpolibag.
Semua perlakuan diulang 3 kali, data dianalisis secara statistika dengan analisis sidik ragam uji F dan jika beda nyata dilanjutkan dengan DNMRT taraf nyata 5 .
D. Pelaksanaan 1. Persiapan Media Tanam
Tanah dimasukkan ke dalam polibag dengan diameter 25 cm, masing-masing sebanyak 8 kg. Satu unit percobaan terdiri dari enam polibag yang ditempatkan
secara berdekatan sehingga seluruhnya berjumlah 288 polibag, masing-masing polibag hanya terdiri dari satu tanaman.
2. Penanaman
Penanaman benih kacang hijau dan umbi teki dilakukan pada waktu bersamaan dengan cara menugal benih kacang hijau dan umbi teki sedalam 2,5 cm.
Kacang hijau ditanam sebanyak tiga bijipolibag, sedangkan umbi teki ditanam 4
sebanyak perlakuan. Umbi teki ditanam dengan jarak 5 cm dari benih kacang hijau dengan diameter umbi teki
2 cm.
3. Pemupukan
Pemupukan dilakukan bersamaan dengan waktu tanam, dengan memberikan pupuk Urea 50 kgha, TSP 100 kgha dan untuk pupuk KCl diberikan sesuai dengan
perlakuan yaitu 50 kgha, 100 kgha, dan 150 kgha. Pupuk diberikan berdasarkan jarak tanam kacang hijau 40 cm x 20 cm sehingga didapat populasi tanaman 125.000
per hektar, maka didapat dosis pupuk Urea 0,4 g Ureapolibag, 0,8 g SP-36polibag. Untuk pupuk KCl diberikan sesuai dengan perlakuan maka didapat dosisnya 0,4 g
polibag, 0,8 gpolibag dan 1,2 gpolibag. Pemberian pupuk dilakukan secara larikan dengan jarak 5 cm dari benih dengan kedalaman 3 cm, kemudian ditutup kembali
dengan tanah.
4. Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan meliputi penjarangan, penyiraman, penyiangan gulma, pengendalian hama dan penyakit. Penjarangan dilakukan dua minggu setelah
tanam, untuk kacang hijau dengan cara meninggalkan satu tanaman yang pertumbuhan terbaik per polibag.
Penyiraman tanaman dilakukan setiap hari dengan mempertahankan kandungan air tanah pada kapasitas lapang. Sedangkan penyiangan hanya dilakukan
terhadap gulma selain gulma teki yang dilakukan dengan mencabutnya setiap kali muncul ke atas permukaan tanah. Untuk mencegah serangan hama dan penyakit
dilakukan penyemprotan dengan insektisida Diazinon 60 EC, dengan dosis 1,5 ml per 5
liter air dan fungisida Benlate dengan dosis 0,5 g per liter air. Penyemprotan dilakukan secara merata ke bagian tanaman pada masing-masing polibag saat
terlihatnya gejala serangan hama atau penyakit.
5. Panen
Panen dilakukan apabila polong tanaman telah masak yang ditandai dengan polong berwarna coklat sampai hitam. Cara panen adalah tangkai polong dipetik
dengan menggunakan tangan.
6. Pengamatan