commit to user 24
Pada panjang bahan tanam 15 cm P1 diduga kandungan cadangan makanan terlalu sedikit sehingga meskipun terdapat 1 jumlah tunas, namun
persentase hidup stek 0. Sedangkan pada panjang bahan tanam 25 cm P3 dengan rata-rata jumlah tunas 1 dan persentase hidup 58,25, hal ini diduga
karena dari total cadangan makanan yang dimiliki tanaman dimanfaatkan oleh keduanya, sehingga hasil yang diperoleh kurang optimal. Menurut Sitompul
dan Guritno 1995, setelah bahan tanam ditanam, substrat yang terdapat didalamnya akan mengalami perombakan secara enzimatik untuk membentuk
organ utama seperti batang, daun, dan akar.
C. Jumlah daun
Daun secara umum merupakan organ penghasil fotosintat utama. Pengamatan jumlah daun sangat diperlukan sebagai salah satu indikator
pertumbuhan yang dapat menjelaskan proses pertumbuhan tanaman. Pengamatan daun dapat didasarkan atas fungsi daun sebagai penerima cahaya
dan alat fotosintesis. Variabel pengamatan jumlah daun sangat diperlukan sebagai indikator pertumbuhan dan sebagai penunjang untuk menjelaskan
proses pertumbuhan yang terjadi Sitompul dan Guritno, 1995.
Gambar 3. Pertumbuhan Bibit
commit to user 25
1 2
3 4
5 6
M0 P1
M0 P2
M0 P3
M1 P1
M1 P2
M1 P3
M2 P1
M2 P2
M2 P3
M3 P1
M3 P2
M3 P3
Perlakuan J
u m
la h
d a
u n
jum lah daun
Gambar 3.1 Histogram Rerata Jumlah Daun Berdasarkan gambar 3 diatas maka dapat diketahui bahwa panjang bahan
stek 25 cm P3 dengan rata-rata jumlah daun 3 buah pada semua perlakuan macam media dengan persentase hidup rata-rata sekitar 58. Hal ini diduga
karena tanaman hanya memanfaatkan cadangan makanan dari dalam tanaman itu sendiri seperti halnya yang diungkapkan oleh Koesriningrum dan Harjadi
1974 bahwa bahan stek yang ditanam berisi cadangan makanan yang berupa karbohidrat akan menghasilkan energi yang selanjutnya mendorong terjadinya
pembelahan sel dan akan membentuk sel-sel baru dalam jaringan sehingga cadangan makanan yang ada tidak dapat dimanfaatkan secara optimal pada
jumlah daun. Sedangkan untuk panjang bahan stek 20 cm P2 menunjukkan hasil rata-rata jumlah daun 2 buah dengan rata-rata persentase hidup 100.
Hal ini diduga akibat dari penyebaran karbohidrat hanya pada 2 daun pada panjang bahan tanam 25 cm P3 sebanyak 3 daun dan sisa karbohidrat yang
dimiliki dapat dimanfaatkan untuk keberlangsungan hidup tanaman. D.
Tinggi Tunas
Tinggi batang tanaman merupakan ukuran tanaman yang paling sering diamati, baik sebagai indikator maupun sebagai parameter yang ditetapkan. Ini
didasarkan kenyataan bahwa tinggi tanaman merupakan ukuran pertumbuhan yang paling mudah dilihat Sitompul dan Guritno, 1995.
commit to user 26
Gambar 4. Tinggi Tunas
2 4
6 8
10 12
14
M P
1 M
P 2
M P
3 M
1 P
1 M
1 P
2 M
1 P
3 M
2 P
1 M
2 P
2 M
2 P
3 M
3 P
1 M
3 P
2 M
3 P
3
Pe rla kua n T
in g
g i
tu n
a s
c m
tinggi tunas cm
Gambar 4.1 Histogram Rerata Tinggi Tunas cm Berdasarkan gambar 4 dapat diketahui bahwa pada perlakuan M0P3
menunjukkan hasil tinggi tunas yang tertinggi. Hal ini diduga bahwa kandungan cadangan makanan pada panjang bahan tanam stek 25 cm P3
lebih banyak dibanding dengan bahan tanam stek yang lain dengan rata-rata persentase hidup 67, meskipun tidak semua memiliki rata-rata tinggi tunas
tertinggi. Hal ini diduga karena tanaman masih memanfaatkan cadangan makanan yang dimilikinya dan belum memanfaatkan hara yang disediakan
oleh media sehingga perlakuan media yang diberikan tidak mempengaruhi rata-rata tinggi tunas. Sedangkan terkait dengan persentase hidup, hal ini
commit to user 27
diduga karena cadangan makanan yang seharusnya juga digunakan untuk keberlangsungan tanaman dimanfaatkan oleh tunas untuk tumbuh. Menurut
Koesriningrum dan Harjadi 1974, bahan stek yang ditanam berisi cadangan makanan yang berupa karbohidrat akan menghasilkan energi yang selanjutnya
mendorong terjadinya pembelahan sel dan akan membentuk sel-sel baru dalam jaringan.
Sedangkan pada perlakuan M1P3, M2P2 dan M3P2 menunjukkan hasil tinggi tunas rata-rata antara 1-4 cm dengan persentase hidup stek mencapai
100. Hal ini diduga karena dari total cadangan makanan yang dimiliki oleh tanaman tidak seluruhnya digunakan untuk pertumbuhan tunas, namun juga
digunakan untuk keberlangsungan hidup tanaman.
E. Persentase Stek Hidup