commit to user 29
tanam. Faktor lain pula cadangan makanan dari media pupuk organik dianggap slow release sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama agar
dapat mencukupi kebutuhan hara bagi tanaman. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Sutedjo 1995 bahwa pupuk yang lambat menyediakan
unsur N dalam tanah bagi tanaman, misalnya : pupuk kandang, pupuk hijau dan kompos.
F. Jumlah akar
Akar merupakan organ vegetatif utama yang memasok air, mineral, dan bahan-bahan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Akar
dipengaruhi oleh udara, air dan kondisi mineral rizosfer lingkungan perakaran relatif mudah diubah melalui praktek pertanian, temperatur tanah,
kelembaban yang dipengaruhi oleh irigasi, dan status nutrisi yang dipengaruhi oleh pemupukan. Pertumbuhan akar yang kuat diperlukan untuk kekuatan dan
pertumbuhan pucuk.
Gambar 6. Akar Stek Kepuh
commit to user 30
1 2
3 4
5 6
7 8
M0 P1
M0 P2
M0 P3
M1 P1
M1 P2
M1 P3
M2 P1
M2 P2
M2 P3
M3 P1
M3 P2
M3 P3
Perlakuan J
u m
la h
a k
a r
jum lah akar
Gambar 6.1 Histogram Rerata Jumlah Akar Berdasarkan gambar 6 diatas maka dapat diketahui bahwa dari seluruh
perlakuan hanya ada 4 tanaman yang baru memunculkan akar yaitu M0P1, M0P3, M2P2 dan M3P3. Hal ini diduga karena akar baru akan muncul dalam
waktu yang lebih lama. Pada perlakuan M0P3 menunjukkan jumlah akar yang tertinggi. Hal ini diduga karena pada perlakuan tersebut tidak diberikan
penambahan pupuk sehingga jumlah akar yang muncul lebih banyak untuk membantu mencari unsur hara yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
tanaman agar dapat terus bertahan hidup serta terus tumbuh dan berkembang. Selain itu, diduga banyaknya jumlah mata tunas pada bahan tanam tersebut
menghasilkan auksin dalam jumlah yang tinggi sehingga membantu pertumbuhan akar. Sedangkan pada perlakuan M0P1 dengan jumlah akar 1
dan persentase hidup 0 diduga karena cadangan makanan dalam tanaman tersebut telah habis sedangkan akar belum mampi menyediakan kebutuhan
hara tanaman terlebih pada perlakuan M0 dimana media hanya terdiri dari campuran tanah dan pasir yang tentunya kandungan haranya sangat minim.
Sedangkan pada perlakuan M2P2 dan M3P3 yang juga dengan jumlah akar masing-masing 1 diduga karena ketersediaan hara yang mencukupi pada
media ditambah lagi cadangan makanan dalam tanaman yang cukup sehingga menyebabkan akar kurang berkembang secara optimal.
Peranan akar penting dalam membantu metabolisme tanaman terutama dalam penyerapan unsur hara baik makro maupun mikro. Menurut
Tjitrosoepomo 2003, semakin banyak akar yang keluar maka semakin
commit to user 31
mempermudah dan memperlancar penyerapan unsur hara makro dan mikro serta air, sehingga pertumbuhan tanaman menjadi optimal. Selain itu, jumlah
akar lebih sedikit karena jumlah akar tanaman yang ada pada media tanam yang subur cukup untuk mengabsorbsi air dan unsur hara yang tersedia pada
media tanam sehingga akar tidak bertambah jumlahnya Salisbury dan Ross, 1995.
Penggunaan media yang hanya terdiri dari campuran tanah dan pasir saja M0 memaksa tanaman untuk menumbuhkan akanya dalam jumlah yang
banyak sehingga
dapat membantu
mempermudah tanaman
dalam mendapatkan unsur hara. Menurut Simatupang 1995, bahwa faktor yang
mempengaruhi pengakaran stek tidak hanya dari zat pengatur tumbuh yang digunakan, tetapi juga dari faktor lingkungan seperti kelembaban, suhu,
cahaya dan media.
G. Panjang akar