commit to user
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepuh atau Pranajiwa Sterculia foetida adalah sejenis pohon yang berkerabat jauh dengan kapuk randu Ceiba pentandra L. Gaertn. Perawakan
tanaman tinggi antara 30 - 40 m, pohon ini kerap ditemui di hutan. Tata nama diambil dari mitos Romawi, nama dewa pupuk yakni Sterculius atau
Sterquilinus. Bersama dengan nama spesiesnya, foetida artinya, berbau keras, busuk, nama ilmiahnya merujuk pada bau tak enak yang dikeluarkan oleh
pohon ini, terutama dari bunganya Anonim, 2010
a
. Biji kepuh mengandung minyak nabati yang terdiri atas asam lemak
yaitu asam sterkulat yang berumus molekul C
19
H
34
O
2.
Asam lemak ini dapat digunakan sebagai ramuan berbagai produk industri seperti kosmetik, sabun,
shampoo, pelembut kain, cat, dan plastik. Asam lemak minyak Kepuh juga dapat digunakan sebagai zat adaptif biodiesel yang memiliki titik tuang 18
C menjadi 11,25
C Yuniastuti, 2010 Menurut Heyne 1987, tanaman kepuh mempunyai kayu yang
berwarna putih, kasar lagi ringan sehingga cepat termakan oleh serangga dan meskipun agak mudah diperoleh dalam ukuran dan jumlah besar. Namun,
tidak dipergunakan dalam pembuatan bangunan karena segi kekuatan dan keawetannya yang demikian rendah, akan tetapi kayunya dipakai untuk
pembuatan biduk dan juga peti kemas. Di Ambon tidak semua pohon kepuh rapuh, pada beberapa tempat tertentu dapat dijumpai pohon kepuh yang sudah
tua dan besar serta memiliki kayu teras yang bergaris-garis kuning sehingga dapat dibuat papan. Di Jawa bijinya dipergunakan sebagai obat, namun dalam
pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan keguguran abortus. Meskipun banyak manfaat yang dapat diambil dari tanaman kepuh ini,
namun banyak orang yang belum mengenal tanaman ini termasuk dalam hal budidaya. Permasalahan tersebut menyebabkan keberadaan tanaman Kepuh
ini semakin sulit dijumpai karena semakin langka, maka sebagai alternatif yang dilakukan pembiakan vegetatif melalui stek. Stek merupakan salah satu
commit to user
teknik budidaya secara vegetatif yang banyak digunakan karena dirasa lebih cepat memberikan hasil. Pemilihan media tanam dan penggunaan bahan stek
yang tepat merupakan salah satu faktor keberhasilan perbanyakan vegetatif dengan stek. Media tanam berfungsi untuk menyediakan kebutuhan hara dan
menjaga kelembaban bagi tanaman serta membantu pertumbuhan akar agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sehingga dapat membantu
mencukupi kebutuhan hara bagi tanaman. Sedangkan panjang pendeknya stek bahan tanam untuk mengetahui efisiensi penggunaan bahan tanam stek kepuh
dimana panjang bahan tanam stek berhubungan dengan ketersediaan cadangan makanan bagi tanaman. Dengan demukian diharapkan tanaman kepuh lebih
mudah dibudidayakan dan lebih cepat memberikan hasil.
B. Rumusan Masalah