Gangguan Pernapasaan saat Tidur Definisi OSA

Oleh sebab itu, pada penderita OSA sering terjadi episode terbangun yang berulang dan menimbulkan rasa kantuk yang berlebihan pada siang hari. Hal ini dapat mengurangi kualitas tidur, mengganggu aktivitas pada siang hari, mengakibatkan defisit pada neurokognitif serta menimbulkan kondisi medis yang sangat lemah seperti hipertensi, penyakit kardiovaskular, diabetes dengan resistensi insulin, depresi, dan kecelakaan yang berhubungan dengan rasa kantuk Downey, 2012.

2.2.3. Gangguan Pernapasaan saat Tidur

Gangguan pernapasan saat tidur atau lebih dikenal dengan nama Sleep Disordered Breathing SDB menggambarkan abnormalitas respirasi selama tidur. SDB terjadi jika ada episode berulang penghentian aliran udara apnea atau penurunan aliran udara hypopnea selama tidur disertai dengan adanya fragmentasi tidur, sering terbangun, dan penurunan saturasi oksigen. SDB memiliki suatu spektrum perjalanan penyakit dari mendengkur menjadi obesity hypoventilation syndrome sehingga disebut SDB syndromes Rodriguez Berggren, 2006. Gambar 2.4. Sleep Disordered Breathing Syndromes Rodriguez Berggren, 2006 Mendengkur disebabkan oleh adanya turbulensi udara karena kolapsnya sebagian jalan napas. Jika penyakit sudah mencapai tingkat severe sleep apnea, hal ini akan meningkatkan mortilitas hingga 10 berhubungan dengan penyakit kardiovaskular seperti stroke, myocardial infarction, dan arrythmia. Severe sleep apnea syndrome juga berhubungan erat dengan peningkatan IMT Rodriguez Berggren, 2006. Obesity hypoventilation syndrome merupakan gangguan pernapasan saat tidur atau SDB yang paling berat dan dikarakteristik dengan chronic alveolar hypoventilation, obesitas, daytime hypercapnia PaCO 2 45mmHg. Hal ini dapat bermanifestasi menjadi hipertensi pulmonar dan gagal jantung kanan Welch, 2008.

2.2.4. Definisi OSA

Obstructive Sleep Apnea OSA atau disebut juga dengan Obstructive Sleep ApneaHypopnea OSAH adalah suatu gangguan tidur yang melibatkan penghentian atau penurunan yang signifikan dari aliran udara di mana masih bisa ditemukan adanya usaha untuk bernapas. OSA merupakan salah satu tipe gangguan pernapasan saat tidur yang paling sering dan ditandai dengan episode kolapsnya saluran napas atas saat tidur yang berulang Downey, 2012. OSA merupakan suatu gangguan klinis yang ditandai dengan adanya episode berulang dari obstruksi saluran napas atas sehingga aliran udara dari hidung atau mulut berkurang hypopnea atau tidak ada apnea. Episode-episode berulang ini biasanya disertai dengan suara mendengkur yang kuat dan hipoksemia, dan biasanya diakhiri dengan terbangun secara berulang sehingga menyebabkan adanya fragmentasi tidur. Pasien biasanya tidak sadar bahwa dirinya terbangun secara berulang. Adanya fragmentasi tidur dapat menurunkan kualitas tidur pasien dan menimbulkan rasa kantuk yang berlebihan pada siang hari atau disebut juga dengan Excessive Daytime Sleepiness EDS WHO, 2007. OSA yang disertai dengan gejala EDS biasanya disebut sebagai Obstructive Sleep Apnea Syndrome OSAS atau disebut juga dengan Obstructive Sleep ApneaHypopnea Syndrome OSAHS Downey, 2012.

2.2.5. Klasifikasi OSA