akan meningkatkan mortilitas hingga 10 berhubungan dengan penyakit kardiovaskular seperti stroke, myocardial infarction, dan arrythmia. Severe sleep
apnea syndrome juga berhubungan erat dengan peningkatan IMT Rodriguez Berggren, 2006. Obesity hypoventilation syndrome merupakan gangguan pernapasan
saat tidur atau SDB yang paling berat dan dikarakteristik dengan chronic alveolar hypoventilation, obesitas, daytime hypercapnia PaCO
2
45mmHg. Hal ini dapat bermanifestasi menjadi hipertensi pulmonar dan gagal jantung kanan Welch, 2008.
2.2.4. Definisi OSA
Obstructive Sleep Apnea OSA atau disebut juga dengan Obstructive Sleep ApneaHypopnea OSAH adalah suatu gangguan tidur yang melibatkan penghentian
atau penurunan yang signifikan dari aliran udara di mana masih bisa ditemukan adanya usaha untuk bernapas. OSA merupakan salah satu tipe gangguan pernapasan
saat tidur yang paling sering dan ditandai dengan episode kolapsnya saluran napas atas saat tidur yang berulang Downey, 2012.
OSA merupakan suatu gangguan klinis yang ditandai dengan adanya episode berulang dari obstruksi saluran napas atas sehingga aliran udara dari hidung atau
mulut berkurang hypopnea atau tidak ada apnea. Episode-episode berulang ini biasanya disertai dengan suara mendengkur yang kuat dan hipoksemia, dan biasanya
diakhiri dengan terbangun secara berulang sehingga menyebabkan adanya fragmentasi tidur. Pasien biasanya tidak sadar bahwa dirinya terbangun secara
berulang. Adanya fragmentasi tidur dapat menurunkan kualitas tidur pasien dan menimbulkan rasa kantuk yang berlebihan pada siang hari atau disebut juga
dengan Excessive Daytime Sleepiness EDS WHO, 2007. OSA yang disertai dengan gejala EDS biasanya disebut sebagai Obstructive Sleep Apnea
Syndrome OSAS atau disebut juga dengan Obstructive Sleep ApneaHypopnea Syndrome
OSAHS Downey, 2012.
2.2.5. Klasifikasi OSA
Hypopnea merupakan suatu kondisi di mana terjadi penurunan 10-70 aliran udara dibandingkan orang normal selama 10 detik. Sedangkan apnea merupakan
suatu kondisi di mana tidak ada sama sekali aliran udara dari hidung atau mulut selama 10 detik. Apneahypopnea index AHI atau respiratory disturbance index
RDI merupakan jumlah dari kondisi apneahypopnea per jam saat tidur. AHI atau RDI dapat dinilai dengan pemeriksaan polysomnography Welch, 2008.
OSA terjadi jika RDI ≥5 kali jam. OSA diklasifikasikan menjadi OSA ringan
dengan RDI 5-15 kalijam, sedang dengan RDI 15-30 kalijam, dan berat dengan RDI 30 kali jam. Seseorang didiagnosa menderita OSAS jika RDI 15 kalijam
serta mengalami nocturnal dan daytime symptoms Welch, 2008.
2.2.6. Epidemiologi OSA
OSA merupakan salah satu penyakit yang umum terjadi di Amerika Serikat. National Commission on Sleep Disorders Research mengestimasi bahwa
OSA ringan RDI 5 ada sekitar 7-8 juta orang dan pada kasus OSA berat RDI 15 sekitar 1,8-4 juta orang di Amerika Serikat. OSA sering tidak terdiagnosa pada 92
wanita dan 80 pria yang menderita OSA Downey, 2012. Wisconsin Cohort Study, suatu studi tentang OSA yang dilakukan pada 1069
pria dan wanita yang berusia 30-60 tahun dengan menggunakan polysomnography, memaparkan bahwa prevalensi OSA pada orang berusia 30-60 tahun adalah 9 pada
wanita dan 24 pada pria dengan RDI 5, tetapi estimasi prevalensi OSA dengan RDI 5 yang disertai dengan gejala EDS atau disebut juga dengan OSAS adalah 2
pada wanita dan 4 pada pria WHO, 2007. Sedangkan untuk prevalensi OSA di populasi non-Amerika yang hanya diteliti pada pria, ada sekitar 0,3 di Inggris, 20-
25 di Israel dan Australia Downey, 2012. Prevalensi OSA juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu umur, jenis
kelamin, dan etnis. Prevalensi OSA meningkat 2-3 kali pada orang yang berusia 65 tahun dibandingkan dengan yang berusia 30-64 tahun. Pria juga 2-3 kali lebih sering
menderita OSA dibandingkan wanita. Selain itu orang African American, Mexican
American, dan Pacific Islanders juga lebih berisiko menderita OSA dibandingkan
orang kulit putih dan orang Asia. Faktor-faktor ini berhubungan dengan meningkatnya IMT yang menjadi faktor risiko dari OSA Downey, 2012.
2.2.7. Faktor Risiko OSA