2.1.4. Pencegahan dan Penatalaksanaan Obesitas
Obesitas dapat dicegah dan ditatalaksana dengan cara manajemen gaya hidup. Terdapat tiga elemen dari gaya hidup yang harus diperhatikan untuk pencegahan dan
penatalaksanaan obesitas, yaitu diet sehari-hari yang sehat, aktivitas fisik yang teratur, dan modifikasi prilaku untuk menetapkan prilaku hidup sehat Flier, 2008. Secara
paradigma, penyebab obesitas adalah ketidakseimbangan antara asupan energi dengan energi yang digunakan Hamdy, 2012. Obesitas terjadi jika, selama periode waktu
tertentu, kilokalori yang masuk melalui makanan lebih banyak daripada yang digunakan untuk menunjang kebutuhan energi tubuh, dan kelebihan energi tersebut
disimpan sebagai trigliserida di jaringan lemak Sherwood, 2001. Oleh karena itu, pasien harus tahu bagaimana dan kapan energi dikonsumsi diet, digunakan
aktivitas fisik, dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari modifikasi prilaku. Suatu penelitian menunjukkan bahwa manajemen gaya hidup dapat menurunkan berat
badan sekitar 3-5 kg dibandingkan dengan pasien yang tidak mendapatkan
penatalaksanaan dan perhatian apapun Flier, 2008.
Fokus primer dari terapi diet pada pasien obesitas adalah menurunkan konsumsi kalori pasien. National
Heart, Lung, and Blood
Institute NHLBI guidelines merekomendasikan terapi awal dengan penurunan
kalori sebesar 500-1000 kkalhari dari diet sehari-hari pasien. Terapi awal ini dapat
menurunkan sekitar 1-2 pound per minggu dari berat badan pasien. Penurunan
konsumsi kalori pada pasien dapat diganti dengan diet lain yang lebih dianjurkan seperti makanan dalam porsi kecil, buah-buahan, sayur-sayuran, gandum, dan lain-
lain. Selain itu, American College of Sports Medicine juga merekomendasikan pada
pasien overweight dan obesitas untuk melakukan aktivitas fisik sedang selama 150 menit per minggu sebagai target utama dalam menurunkan berat badan. Akan tetapi,
untuk pasien yang membutuhkan waktu yang lebih lama dalam menurunkan berat badan, dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik yang lebih berat selama 200-300
menit per minggu. Selain itu, terapi prilaku juga berguna untuk mengubah prilaku
pasien dalam diet sehari-hari dan aktivitas pasien sebelumnya dan menetapkan
prilaku hidup sehat seperti diet sehat dan aktivitas fisik yang teratur Flier, 2008.
Untuk pasien yang memiliki IMT ≥30 kgm
2
atau IMT ≥27 kgm
2
dengan penyakit penyerta yang berhubungan dengan keadaan obesitasnya, pasien dapat diberi
farmakoterapi. Sedangkan pada pasien yang IMT-nya sudah ≥40 kgm
2
atau IMT ≥35 kgm
2
disertai kondisi medis yang serius, tindakan bedah bisa dipertimbangkan
untuk menurunkan berat badan Flier, 2008.
2.2. 2.2.1.