BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Tugas apoteker menunjukkan betapa pentingnya peranan Apoteker dalam meningkatkan
kesehatan masyarakat, yaitu dengan memberikan suatu informasi yang jelas kepada pasien masyarakat. Contoh : Penggunaan obat aturan pakai, akibat yang ditimbulkan
oleh obat dan sebagainya. Namun, pelayanan kefarmasian yang dilakukan oleh apoteker belum dilaksanakan dengan maksimal dimana banyak terjadi kelalaian yang dilakukan
oleh apoteker diantaranya adalah kehadiran seorang apoteker berada di apotek cukup rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor. Pertama, secara umum apotek yang
mereka kelola adalah apotek milik PSA pemilik sarana apotek dimana pemilik apotek cenderung mengutamakan untung atau sisi bisnis mereka, secara tidak langsung atau
mendorong apoteker mencari pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kedua, kebanyakan resep yang masuk setiap hari adalah kurang dari 20 lembar dan
biasanya resep yang masuk pada jam tertentu sehingga pelayanan di apotek lebih dilakukan oleh asisten apoteker.
2. Tanggung jawab hukum apoteker terhadap konsumen apabila pasien mengalami kerugian
menurut Undang-Undang Nomor8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen adalah dengan menangani dan menyelesaikan berbagai keluhan dan pengaduan pasien, untuk
menghindari berlarut-larutnya masalah yang terjadi. Pengaduan pasien dilakukan dengan standar waktu yang ditentukan dan berlaku secara umum. Perlindungan hukum bagi
pasien apotek selaku konsumen mempunyai hak untuk melakukan pengaduan serta
menggunakan forum mediasi untuk mendapatkan penyelesaian sengketa secara sederhana, murah dan cepat.
3. Akibat hukum dalam hal terjadi adanya kesalahan informasi kepada konsumen yang
dilakukan oleh apoteker adalah apoteker dapat dimintakan tanggung jawab hukum, apabila melakukan kelalaian atau kesalahan yang menimbulkan kerugian bagi pasien
sebagai konsumen jasa pelayanan kesehatan. Pasien dapat menggugat tanggungjawab hukum kedokteran medical liability, dalam hal apoteker berbuat kesalahan atau
kelalaian. Apoteker tidak dapat berlindung dengan dalih perbuatan yang tidak sengaja, sebab kesalahan atau kelalaian yang menimbulkan kerugian terhadap pasien
menimbulkan hak bagi pasien untuk menggugat ganti rugi. Kesalahan yang umumnya terjadi yang dilakukan apoteker terhadap konsumen adalah kesalahan akibat pemberian
obat dengan nama obat yang sama namun kualitas berbeda dan kesalahan dalam membaca resep. Biasanya hal ini dikarenakan konsumen yang tidak menjelaskan
mengenai keluhan yang ia derita. Keluhan ini menurut apoteker terbagi menjadi dua yaitu keluhan biasa dan keluhan yang berbahaya. Keluhan biasa yaitu mengenai kulaitas obat
dan pelayanan terhadap konsumen. Akibat yang timbul dari keluhan biasa adalah konsumen akan pindah ke apotek lain. Sedangkan keluhan berbahaya adalah keluhan
konsumen setelah membeli dan menggunakan obat dari apotek, seperti kualitas obat dan efek samping obat. Akibat yang timbul dari keluhan berbahaya adalah apoter dapat
dituntut oleh konsumen sampai ke pengadilan.
B. Saran