Produktivitas Kerja Pegawai ANALISA DATA

ada terjadi konflik dalam instansi ini. Serta jika ada terjadi maka instansi selalu mencari solusi secepat mungkin. Memang jika konflik dibiarkan berlarut-larut dan tidak diselesaikan maka menimbulkan masalah baru. Dalam pola komunikasi, penulis melihat sejauh mana komunikasi dua arah antara atasan dan pegawai maupun antar pegawai dibatasi dalam konteks formal apakah organisasi terbuka dengan pegawainya dengan jalan selalu mensosialisasikan setiap kebijakan yang diambil. Disini penulis membuat 4 pertanyaan untuk mengukur pola komunikasi yang ada pada Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan yaitu, tentang komunikasi formal dan informal, sosialisasi kebijakan serta perhatian terhadap saran dan kritik. Dari hasil penelitian yang didapat dari lapangan melalui jawaban yang diberikan responden menyatakan pola komunikasi di instansi ini tergolong baik. Hal itu terlihat dari jawaban mayoritas responden menyatakan bahwa komunikasi yang terjadi tidak melulu harus formal bahkan yang sering terjadi mereka lebih sering menggunakan komunikasi informal. Mungkin disini para pegawai merasa lebih nyaman menggunakan komunikasi formal sehingga kondisi yang kaku dengna menggunakan komunikasi formal bisa mencair. Sedangkan untuk sosialisasi, instansi ini selalu mensosialisasikan kebijakan yang diambil terlihat dari jawaban mayoritas responden sebanyak 70 orang atau 70 menjawab selalu. Serta instansi ini juga memperhatikan kritik dan saran terlihat dari jawaban responden sebanyak 57 orang atau 57 menjawab sering memperhatikan.

5.2. Produktivitas Kerja Pegawai

Universitas Sumatera Utara Berdasakan hasil rekapitulasi jawaban responden dapat diketahui bahwa produktivitas kerja pegawai negeri sipil pada Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan juga berada pada kategori kuat, hal ini menunjukkan bahwa produktivitas kerja yang dihasilkan pegawai telah menunjukkan hasil kerja yang baik. Adapun produktivitas kerja yang baik ini meliputi kemampuan, meningkatkan hasil yang dicapai, semangat kerja, serta mutu. Jika dilihat dari kemampuan yang dimiliki pegawai negeri sipil pada Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan bisa dikatakan sangat baik. kemampuan seorang pegawai sangat bergantung kepada keterampilan yang dimiliki serta profesionalisme mereka dalam bekerja. Hal ini terlihat dari jawaban mayoritas responden sebanyak 70 orang atau 70 menjawab sesuai terhadap pertanyaan apakah kemampuan dan keterampilan pegawai sesuai dengan bidang pekerjaan saat ini. Dari segi meningkatkan hasil yang dicapai, penulis melihat apakah para pegawai berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai. Hasil merupakan salah satu yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil pekerjaan tersebut. Hasil yang baik tidak hanya memuaskan yang menghasilkan tetapi instansi juga akan merasa puas terhadap pegawai yang menghasilkannya, disini penulis membuat dua prtanyaan untuk indikator ini yaitu apakah para pegawai selalu berusaha meningkatkan hasil kerja yang ingin dicapai danapakah mereka juga berusaha meningkatkan keterampilan yang dimilikinya. Dari jawaban yang diberikan responden terlihat jelas bahwa bahwa para pegawai Universitas Sumatera Utara selalu berusaha untuk meningkatkan hasil kerjanya dan keterampilannya sebanyak 63 orang atau 63 dan 50 orang atau 50. Semangat kerja merupakan usaha untuk lebih baik hari ini dari hari kemarin. Indikator ini dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya. Instansi akan mencapai sasaran dengan baik jika pegawainya melakukan sesuatu dengan semangat. Karena semangat kerja memberikan kekuatan kepada pegawai untuk melakukan dan menghasilkan sesuatu dengan baik. Dilihat dari data yang didapatkan oleh peneliti menunjukkan bahwa pegawai yang ada di Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan dalam bekerja selalu bersemangat. Hal ini terlihat dari jawaban responden sebanyak 51 orang atau 51 menyatakan senang dalam melakukan pekerjaan, serta 51 orang atau 51 menjawab mampu mencapai sasaran yang telah ditetapkan serta sebanyak 43 orang atau 43 menyatakan tidak mengeluh dalam melakukan pekerjaan. Serta dari segi Mutu, di sini penulis mencoba melihat apakah pegawai selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kerjanya apakah lebih baik dari yang telah lalu. Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang pegawai. Disini penulis membuat beberapa pertanyaan untuk mengukur mutu kerja yang dihasilkan oleh pegawai. Terlihat dari data yang telah dikumpulkan bahwa mutu kerja pegawai di Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan tergolong baik. Hal ini terlihat dari jawaban yang diberikan responden pada pertanyaan hasil kerja yang dihasilkan, sebanyak 91 orang atau 91 menyatakan sesuai standar yang telah ditentukan. Dan 63 orang atau 63 menyatakan hasil kerjanya memuaskan Universitas Sumatera Utara semua pihak. Serta 40 responden atau 40 sering mendapat pujian atas kerja yang di hasilkan, dan sebanyak 58 orang atau 58 menyatakan jarang mengulang pekerjaan yang telah selesai karena hasil yang kurang memuaskan.

5.3. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil