Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil

semua pihak. Serta 40 responden atau 40 sering mendapat pujian atas kerja yang di hasilkan, dan sebanyak 58 orang atau 58 menyatakan jarang mengulang pekerjaan yang telah selesai karena hasil yang kurang memuaskan.

5.3. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil

Untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara penerapan budaya organisasi X dengan produktivitas kerja pegawai Y, maka dapat dilihat dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Untuk melihat seberapa besar pengaruh yang diberikan penerapan budaya organisasi X terhadap produktivitas kerja pegawai Y, maka digunakan rumus koefisien determinan. Universitas Sumatera Utara

1. Koefisien Korelasi Product Moment

Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara budaya oerganisasi terhadap produktivitas kerja pegawai pada Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan, maka digunakan rumus product moment 23 rxy = � ∑ − ∑ ∑ √{ � ∑ � − ∑ � }{ ∑ � − ∑ � } Dimana diketahui bahwa: ∑x : 6951, ∑y : 4446, ∑xy : 310226, n : 100 maka:            2 2 2 2            y y n x x n y x xy n r xy = − √[ − 2 ][ − 2 ] = − √[ − ][ − ] = . = , Hasil perhitungan korelasi tersebut sebesar 0,772 bernilai positif, dari hasil perhitungan tersebut memperlihatkan bahwa koefisien korelasi yang diperoleh adalah positif r = + hal ini berarti ada hubungan antara budaya organisasi terhadap produktivitas kerja pegawai pada Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan. 23 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta, 2011, hal. 212. Universitas Sumatera Utara Dengan hasil perhitungan yang positif mengartikan bahwa kenaikan variabel yang satu akan diikuti dengna kenaikan variabel lainnya dan kedua variabel memiliki hubungan positif. 24 Hubungan yang positif tersebut memberikan kesimpulan bahwa semakin baik budaya organisasi yang ada maka semakin tinggi produktivitas kerja pegawai pada Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan. Dari perhitungan korelasi di atas dapat diperoleh r hitung 0,772, bila dibandingkan dengna nilai r tabel untuk n = 100 dan kesalahan 5 maka r tabel = 0,195. Dengan demikian korelasi 0,772 itu signifikan. 25 Selanjutnya untuk dapat memberikan interpretasi seberapa kuat hubungan tersebut, maka digunakan penafsiraninterpretasi angka seperti pada tabel di bawah ini: Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.00 – 0.199 Sangat rendah 0.20 – 0.399 Rendah 0.40 – 0.599 Sedang

0.60 – 0.799

Kuat 0.80 – 1.000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono, 2005:214 24 Sugiyono, Op. Cit, hal. 14. 25 Lihat penjelasan tentang uji signifikansi pada Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi Cetakan ke-19Bandung: Alfabeta, 2011, hal. 215. Universitas Sumatera Utara Melalui interpretasi diatas diketahui bahwa tingkat pengaruh budaya organisasi terhadap produktivitas kerja pegawai negeri sipil pada Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan berada pada kategori tinggi. Dari hasil rxy sebesar 0,772 maka menurut interpretasi diatas jelas menunjukkan adanya korelasi antara budaya organisasi yang ada dengan produktivitas kerja pegawai negeri sipil.

2. Koefisien Determinan

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya organisasi variable X terhadap produktivitas kerja pegawai negeri sipil variable Y dapat dihitung dengan rumus koefisien determinan, yaitu dengan cara mengkuadratkan koefisien korelasi r yang didapat lalu dikalikan 100. Dengan nilai r sebesar 0,772, maka perhitungannya sebagai berikut: D = � D = , � D = 59,5984 Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh budaya organisasi terhadap produktivitas kerja pegawai negeri sipil pada Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan adalah sebesar 59,5984 dan selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diperhitungkan dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

BAB VI PENUTUP