tersebut merupakan fokus kinerja perusahaan yang penting. Kinerja perusahaan merupakan hasil dari serangkaian proses dengan
mengorbankan berbagai sumber daya. Adapun salah satu parameter penilaian kinerja perusahaan tersebut adalah pertumbuhan laba.
Pertumbuhan laba dihitung dengan cara mengurangkan laba periode sekarang dengan laba periode sebelumnya kemudian dibagi
dengan laba pada periode sebelumnya Warsidi dan Pramuka, 2000.
Pertumbuhan Laba =
���� ������ �����
�
−���� ������ �����
�−�
���� ������ �����
�−�
2.1.7.2 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Laba
Angkoso 2006 menyebutkan bahwa pertumbuhan laba dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1. Besarnya perusahaan. Semakin besar suatu perusahaan, maka ketepatan pertumbuhan
laba yang diharapkan semakin tinggi. 2. Umur perusahaan.
Perusahaan yang baru berdiri kurang memiliki pengalaman dalam mengingkatkan laba, sehingga ketepatannya masih
rendah.
3. Tingkat leverage. Bila perusahaan memiliki tingkat hutang yang tinggi, maka
manajer cenderung memanipulasi laba sehingga dapat mengurangi ketepatan pertumbuhan laba.
4. Tingkat penjualan. Tingkat penjualan di masa lalu yang tinggi, semakin tinggi
tingkat penjualan di masa yang akan datang sehingga pertumbuhan laba semakin tinggi.
5. Perubahan laba masa lalu. Semakin besar perubahan laba masa lalu, semakin tidak pasti
laba yang diperoleh di masa mendatang.
Universitas Sumatera Utara
2.1.7.3. Analisis Pertumbuhan Laba
Menurut Angkoso 2006:121 ada dua macam analisis untuk menentukan pertumbuhan laba yaitu analisis fundamental
dan analisis teknikal, tetapi dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis fundamental.
1. Analisis Fundamental Analisis fundamental merupakan analisis yang
berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan.Pada analisis fundamental diharapkan calon investor akan mengetahui
bagaimana operasional dari perusahaan yang nantinya menjadi milik investor, apakah sehat atau tidak, apakah menguntungkan
atau tidak dan sebagainya. Hal ini penting karena nantinya akan berhubungan dengan hasil yang akan diperoleh dari investasi
dan risiko yang harus ditanggung. Analisis fundamental merupakan analisis historis atas
kekuatan keuangan dari suatu perusahaan yang sering disebut dengan company analysis.Data yang digunakan adalah data
historis, artinya data yang telah terjadi dan mencerminkan keadaan keuangan yang sebenarnya pada saat dianalisis. Dalam
company analysis para analis akan menganalisis laporan keuangan perusahaan, salah satunya dengan rasio keuangan.
Para analis fundamental mencoba memprediksikan pertumbuhan laba di masa yang akan datang dengan mengestimasi faktor
Universitas Sumatera Utara
fundamental yang mempengaruhi pertumbuhan laba yang akan datang, yaitu kondisi ekonomi dan kondisi keuangan yang
tercermin melalui kinerja perusahaan. 2. Analisis Teknikal
Analisis teknikal sering dipakai oleh investor, dan biasanya data atau catatan pasar yang digunakan berupa grafik.
Analisis ini berupaya untuk memprediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang dengan mengamati perubahan
laba di masa lalu. Teknik ini mengabaikan hal-hal yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Widiasih 2006 menguji resiko keuangan dalam memprediksi perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ tahun 2001-2003. Rasio
keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah gross profit margin,leverage, earning per share, price earning ratio, perputaran aktiva tetap
dan perputaran persediaan. Hasil penelitian menunjukkkan hanya variabel gross profit margin dan leverageyang berpengaruh secara parsial.
Meilina sari 2008 variabel dependen dalam penelitian ini adalah perubahan laba dan variabel independen adalah Current ratio, debt ratio, total
asset turnover,return on equity, dan Gross profit margin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan,current ratio,total asset turnover ,return on
equity, dan Gross profit margin berpengaruh terhadap perubahan laba. Secara
Universitas Sumatera Utara
parsial,hanya variabel Debt ratio yang berpengaruh secara signifikan,sedangkan variabel lainnya tidak berpengaruh secara parsial terhadap perubahan laba.
Penelitian berikutnya dilakukan oleh Tika lestari 2010 “Pengaruh Rasio Camel Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI” dengan
mengambil sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI selama tahun 2004-2008. Hasil menunjukkan secara simultan selama tahun 2004-2008 bahwa
rasio CAR, NPL, ROA, ROE, NIM, BOPO dan LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI, dan
secara parsial rasio CAR, NPL, ROA, ROE, NIM, BOPO dan LDR juga tidak mempunyai pengaruh positif terhadap pertumbuhan laba dari tahun ke tahun
selama periode penelitian. Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Evy Melinda Simarmata 2010,
“Pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia” . Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan laba dan variabel independen adalah Debt Ratio,Net profit margin, Inventory turnover, Return on equity.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal dengan jumlah sampel 31 perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI selama
tahun 2006-2008. Penelitian sampel yang digunakan adalah dengan cara menggunakan metode purposive sampling. Secara simutan dan parsial hasil
penelitian menunjukkan bahwa debt ratio,net profit margin,inventory turnover, dan return on equity berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba.
Tabel 2.1 Ringkasan Tinjauan Penelitian Terdahulu
Universitas Sumatera Utara
Nama Variabel yang
digunakan Hasil Penelitian
Nur Ari Widiasih
2006 Laba per saham EPS,
price earnings ratio PER,Perputaran
persediaan,Perputaran aktiva tetap, Gross profit
margin GPM,dan leverage
Secara bersama-sama laba per saham EPS, Price Earnings
ratio PER.perputaran persediaan,perputaran aktiva
tetap,Gross profit margin GPM dan leverage mempunyai
pengaruh terhadap perubahan laba.sedangkan secara parsial
,hanya gross profit margin GPM dan leverage yang
berpengaruh terhadap perubahan laba
Meilina sari 2008
Current ratio, debt ratio, total asset turnover,return
on equity, dan Gross profit margin
Secara simultan,current ratio,total asset turnover ,return
on equity, dan Gross profit margin berpengaruh terhadap
perubahan laba. Secara parsial,hanya variabel Debt ratio
yang berpengaruh secara signifikan,sedangkan variabel
lainnya tidak berpengaruh secara parsial terhadap perubahan laba.
Tika Lestari 2010
CAR, NPL, ROA, ROE, NIM,
BOPO, dan LDR Hasil penelitian ini menunjukkan
secara parsial variabel CAR, NPL,ROA, ROE, NIM, BOPO,
danLDR juga tidak mempunyai pengeruh positif
terhadappertumbuhan laba. Sedangkan secara simultan CAR,
NPL, ROA, ROE, NIM, BOPO, dan LDR tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap
pertumbuhan laba.
Evy Melinda simarmata
2010 Debt Ratio,Net profit
margin, Inventory turnover, Return on
equity Secara simutan dan parsial hasil
penelitian menunjukkan bahwa debt ratio,net profit
margin,inventory turnover, dan return on equity berpengaruh
secara signifikan terhadap pertumbuhan laba.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Kerangka Konseptual
Kinerja perusahaan yang baik dapat dilihat dari kemampuannya dalam menghasilkan laba yang tinggi, dengan menggunakan analisi rasio yang dilakuka n
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, sehingga dapat diketahui kekuatan dan kelemahan perusahaan secara finansial.
Kemampuan DER dalam mempengaruhi pertumbuhan laba dapat disebabkan oleh pendanaan yang diperoleh dari pihak ketiga kreditur yang
akan digunakan untuk mendanai aktiva yang akan digunakan dalam kegiatan operasional untuk menghasilkan keuntungan. Semakin besar pendanaan yang
diperoleh dari hutang,semakin besar pula kesempatan perusahaan untuk memperoleh laba. Hal ini didukung oleh penelitian Angkoso 2006 yang
menyimpulkan bahwa DER berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Semakin tinggi Return on Assets, maka semakin tinggi laba yang diperoleh
perusahaan dari aktiva yang dimilikinya dan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.
Gross Profit Margin merupakan salah satu rasio profitabilitas.Gross Profit Margin yang meningkat menunjukkan bahwa semakin besar laba kotor yang
diterima perusahaan terhadap penjualan bersihnya.Ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu menutup biaya administrasi, biaya penyusutan juga beban
bunga atas hutang dan pajak.Ini berarti kinerja perusahaan dinilai baik dan ini dapat meningkatkan daya tarik investor untuk menanamkan modalnya pada
perusahaan tersebut.Hasil penelitian Juliana dan Sulardi 2003 menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
bahwa Gross Profit Margin berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan laba satu tahun kedepan.
Net profit margin merupakan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba pada tingkat penjualan tertentu. Tingginya NPM akan menghasilkan laba yang tinggi, sebaliknya NPM yang rendah akan menghasilkan
laba yang rendah pula. Dengan demikian tinggi rendahnya NPM akan mempengaruhi pertumbuhan laba. Hal ini didukung oeh penelitian Haryanti
2007 yang menyimpulkan bahwa NPM berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Berdasarkan uraian diatas maka dapat digambarkan suatu kerangka
konseptual teoritis yang menyatakan bahwa pengaruh kinerja keuangan merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan laba. Oleh karena itu
kerangka konseptual teoritis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
�
1
Debt to Equity Ratio
�
2
Return On Assets Pertumbuhan Laba
Y �
3
Gross Profit Margin
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian Sugiyono 2006:51. Berdasarkan latar belakang,rumusan masalah dan
kerangka konseptual,maka penelitian hipotesis sebagai berikut: 2.4.1 Debt to Equity Ratio, Return On Assets, Gross Profit Margin, dan
Net Profit Margin secara parsial berpengaruhsignifikan terhadap pertumbuhan laba.
2.4.2 Debt to Equity Ratio, Return On Assets, Gross Profit Margin, dan Net Profit Margin secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
�
4
Net Profit Margin
Universitas Sumatera Utara
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal. Menurut umar 2003 : 30 penelitian asosiatif kausal adalah “penelitian yang bertujuan
untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain”.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2009 sampai dengan tahun
2011 yang terdiri atas 20 perusahaan.Populasi ini dipilih karena peneliti tertarik untuk meneliti populasi tersebut dan memenuhi kriteria yang telah dibuat oleh
peneliti yang salah satunya adalah tersedianya laporan keuangan yang dibutuhkan untuk aktivitas penelitian ini.
“Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi” Sumarni,2006:70. Metode pengambilan sampel
dilakukan dengan purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu pertimbangan judgement sampling
Kriteria-kriteria pemilihan sampel tersebut terdiri dari : a. perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia, b. laporan keuangan perusahaan selama periode penelitian tersedia yaitu
pada tahun 2009-2011. c. data rasio keuangan selama periode penelitian tersedia yaitu pada tahun
2009-2011.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan kriteria-kriteria diatas hanya 20 perusahaan yang memenuhi kriteria. Berikut adalah 20 nama perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia, yaitu:
Tabel 3.1 Sampel Perusahaan Manufaktur
3.3 Jenis Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Indonesia Capital Market DirectoryICMD, IDX statistics dan datayang
berasal dari situs Bursa Efek Indonesia, www.idx.co.id
. Data sekunder adalah data
NO Nama Perusahaan
Kode
1. PT. Duta Pertiwi Tbk DUTI
2. PT.Asiaplast IndustriesTbk. APLI
3. PT. Akbar Indo Makmur Stimec Tbk. AIMS
4. PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk. EMTK
5. PT. Gudang GaramTbk. GGRM
6. PT. Dian Swastatika Sentosa Tbk. DSSA
7. PT. Eksploitasi Energi IndonesiaTbk. CNKO
8. PT. Indorama Synthetics Tbk. INDR
9. PT. Pudjiadi Sons EstateTbk. PNSE
10. PT. Radiant Utama Interinsco Tbk. RUIS
11. PT. Mustika Ratu Tbk. MRAT
12. PT. Darya – Varia LaboratoriaTbk. DVLA
13. PT. JAPFA Comfeed IndonesiaTbk. JPFA
14. PT. Dayaindo Resources International Tbk. KARK
15. PT. MERCK Tbk MERK
16. PT. Sierad Produce Tbk. SIPD
17. PT. Sekar LautTbk. SKLT
18. PT. Asahimas Flat Gass Tbk. AMFG
19. PT. BW Plantation Tbk. BWPT
20. PT. Ever Shine Textile Industry ESTI
Universitas Sumatera Utara
yang dikumpulkan dari sumber-sumber tercetak, dimana data itu telah dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya Erlina, 2008 : 36.
3.4 Teknik pengumpulan data
Teknik yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data sekunder adalah dengan teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi yaitu teknik yang dilakukan
dengan mengumpulkan data-data perusahaan yang menjadi sampel penelitian melalui fasilitas internet, dengan cara mengunduh laporan keuangan perusahaan-
perusahaan manufaktur yang diperlukan dalam penelitian ini melalui situs www.idx.co.id
dan dari ICMD Indonesia Capital Market Directory.
3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
3.5.1. Variabel Independen