Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot
Pada grafik normal p-plot terlihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, bahwa
dapat disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas.
4.2.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah ada atau tidak korelasi antara variabel independen.Analisis regresi yang
baik seharusnya tidak ada korelasi antara variabel independen.Pengujian multikolinearitas dapat dilihat dari nilai
Universitas Sumatera Utara
variance inflance faktor VIF.Apabila nilai VIF 10 dan mendekati 1, dapat disimpulkan bahwa asumsi adanya
multikolinearitas ditolak.Hasil analisis multikolinearitas selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas
Berdasarkan hasil penelitian diatas diperoleh nilai VIF dan
tolerance untuk variabel DER, ROA, NPM, dan GPM berada dibawah 10 dan nilai tolerance 0,10 yang berarti tidak ada
ditemukan gejala multikolinearitas antara variabel independen.
4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Menurut Nugroho 2005:62 cara
memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Significance
Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1Constant
1.001 .489
2.046 .050
DER -.391
.364 -.206
-1.073 .292
.754 1.327
ROA .121
.337 .101
.359 .722
.351 2.847
GPM -1.422
.572 -.920
-2.485 .019
.203 4.916
NPM .579
.384 .528
1.505 .143
.226 4.418
a. Dependent Variable: Pertumbuhan Laba
Universitas Sumatera Utara
dapat dilihat dari pola gambar grafik Scatterplot yang menyatakan model regresi linear berganda tidak terdapat heterokedastisitas jika:
1. titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0,
2. titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja,
3. penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar
kembali.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas
Terlihat dari gambar 4.3 diatas, titik-titik tersebar secara tidak beraturan, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan
gejala heterokedastisitas.
4.2.2.4 Uji Autokolerasi