18
Analisis SWOT digunakan sebagai penentu kebijakan strategi perusahaan atau organisasi dalam memaksimalkan faktor kekuatan dan memanfaatkan
peluang yang ada sekaligus berperan memperkecil kelemahan yang ada dalam perusahaan serta menekan berbagai ancaman yang akan timbul. Analisis SWOT
juga dapat digunakan untuk membantu analisis strategis dan acuan logis dalam pembahasan sistematik tentang situasi perusahaan dan alternatif-alternatif pokok
yang mungkin dipertimbangkan perusahaan.
2.5 Penelitian Terdahulu
Analisis kesiapan menghadapi MEA 2015 menarik untuk diteliti. Penelitian yang dilakukan oleh Yermia Anggraeni dengan judul kesiapan Indonesia
menghadapi MEA Masyarakat Ekonomi ASEAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriftif. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa secara
umum Indonesia belum siap dengan diberlakukannya MEA karena masih ada sektor yang vital dalam perdagangan bebas seperti infrastruktur dan logistik yang
masih perlu dibenahi. Namun disisi lain sektor pariwisata sudah dibenahi dan siap menghadapi pasar bebas ASEAN. Hal ini dilihat dari meningkatnya kunjungan
wisata asing yang datang ke Indonesia dan sudah adanya sertifikasi SDM pariwisata sehingga tenaga kerja pariwisata sudah siap bersaing saat
diberlakukannya MEA. Pada penelitian kedua oleh Mahmud Syarif, dkk yang berjudul Analisis
perkembangan dan peran industri kreatif untuk menghadapi tantangan MEA 2015. Penilitian ini menggunakan analisis SWOT dimana hasil dari penelitian ini
menyimpulkann bahwa Untuk kontribusi ekspor terbesar terjadi pada industri
Universitas Sumatera Utara
19
Periklanan. Sementara untuk pertumbuhan impor tertinggi dan terendah terjadi pada industri industri kerajinan dan barang seni. Secara umum, industri kreatif di
Indonesia mempunyai peran yang cukup besar terhadap penyerapan tenaga kerja. Pada penelitian ketiga oleh Darwanto yang berjudul Kesiapan Bank
Pembangunan Daerah BPD dalam menghadapi ASEAN Economic Community. Penelitian ini menggunakan analisis SWOT dimana hasil dari penelitian ini
menyimpulkan bahwa BPD perlu meningkatkan kerjasama pemilik saham dan kemitraan dengan berbagai pihak pelaku usaha khususnya diluar pemda untuk
memperluas layanan sehingga meningkatkan kemampuan bersaing. BPD juga perlu meningkatkan keterampilan SDM dari berbahgai lini dan tingkatan guna
mengimbangi kualitas SDM yang dimiliki oleh perbankan lain. BPD juga harus meningkatkan kemampuan Good Corporate Governance GCG sehingga
meningkatkan kredibilitas BPD sebagai lembaga keuangan regional. Implementasi strategi tersebut akan membuat BPD lebih siap bersaing menghadapi AEC. Jasa
Suatma yang berjudul Kesiapan Indonesia Menghadapi ASEAN Economic Community 2015 mengatakan bahwa Strategi yang dapat ditempuh indonesia
menghadapi AEC 2015 adalah pertama perbaikan infrastruktur dan policy. Kedua kebugaran, industri nasional perlu vitamin dan
ini bisa ditempuh melalui insentif fiskal. Ketiga kalau sudah sehat dan pemberian vitamin, industri nasional butuh suplemen contohnya dengan Kawasan Ekonomi
Khusus untuk mengurangi beban ekonomi. Penelitian keempat yang dilakukan oleh Sholeh dengan judul persiapan
indonesia menghadapi AEC ASEAN Economic Community. Penelitian ini
Universitas Sumatera Utara
20
menggunakan metode deskriptif analitik dimana hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa ASEAN Economic Community AEC mendatangkan
beberapa tantangan dan peluang secara bersamaan. Strategi yang harus disiapkan Indonesia dalam menghadapi AEC mengharuskan pemerintah Indonesia berjalan
dengan lebih cepat. Selain itu, minimnya tindakan sosialisasi tentang AEC dan perkembangannya terhadap masyarakat luas juga menjadi salah satu hal yang
krusial bagi pemerintah Indonesia, dikarenakan pemahaman masyarakat juga akan melambangkan kesiapan negeri ini.
Pada penelitian kelima oleh Boy S.Bakhri yang berjudul Kesiapan Indonesia Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 Perspektif Daya Saing
Nasional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif studi kepustakaan dimana hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa konsekuensi
MEA dan persiapan yang dibutuhkan jelas merupakan hal yang kompleks. Hal itu menuntut kontribusi dan kolaborasi para pemangku kepentingan untuk
menghadapinya. Otoritas bersama-sama pelaku usaha harus bahu-membahu dan mengesampingkan ego sektoral untuk membuat ekonomi produsen kita berdaya
saing dalam MEA. Itu perlu didukung oleh semangat nasionalisme konsumen kita untuk lebih mencintai produk dan jasa yang dihasilkan oleh anak bangsa. Tanpa
itu semua bisa-bisa pupus harapan meraih peluang terbuka di MEA. Kita terancam hanya jadi penonton dalam keriuhan MEA. Ini tidak baik bagi kewibawaan
ekonomi dan bangsa Indonesia. Jadi, siap atau tidak siap, indonesia harus siap menghadapi MEA.
Universitas Sumatera Utara
21
Pada penelitian keenam oleh Tri Ernayanti yang berjudul penerapan analisis SWOT dalam strategi peningkatan daya saing pedagang muslim untuk
menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Keberhasilan busana muslim Rabbani dalam berbisnis dalam hal pelayanan
konsumen dan kualitas produk yang ditawarkan menyebabkan busana muslim Rabbani terus mengalami peningkatan. Namun demikian, untuk memperoleh
pangsa pasar yang lebih besar,busana muslim Rabbani dapat melakukan cara memperbenyak jenis variasi produk busana muslimkerudung dan membuka
beberapa outlet ke wilayah-wilayah potensial lainnya secara intensif. Saat ini busana muslim Rabbani sedang dalam masa pertumbuhan. Untuk itulah harus
mengembangkan jadwal rencana baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang
2.6 Kerangka Konseptual