Keberadaan KEK dalam Undang-Undang KEK

oleh Administrator KEK melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Dalam rangka percepatan penerbitan izin prinsip, Administrator KEK dapat terlebih dahulu menerbitkan izin investasi kepada badan usaha atau pelaku usaha selambat-lambatnya 3 tiga jam kerja sejak diterimanya permohonan yang lengkap dan benar. Badan usaha atau pelaku usaha yang telah mendapat izin investasi tersebut dapat melakukan kegiatan konstruksi dengan tetap mengurus bersamaan perizinan yang diperlukan dalam pelaksanaan konstruksi seperti izin mendirikan bangunan dan izin lingkungan. Kegiatan usaha yang berada dalam KEK tidak memerlukan Izin Gangguan Hinder Ordonnantie. 47

G. Keberadaan KEK dalam Undang-Undang KEK

5. Pembangunan KEK Kesuksesan suatu pembangunan ekonomi tentu disokong oleh faktor pembiayaan, untuk itu perlu diatur mengenai sumber-sumber pembiayaan dalam rangka pembangunan KEK, sehingga KEK dapat menjalankan fungsinya sebagaimana termaktub dalam tujuan pendirian KEK tersebut, yakni menarik investasi, menghasilkan produk-produk ekspor yang dihasilkan oleh perusahaan yang beroperasi di KEK. 48 47 http:www.hukumproperti.comuncategorizedhukum-indonesia-pengaturan-fasilitas- dan-kemudahan-di-kawasan-ekonomi-khusus-terbarudiakses tanggal 12 Maret 2017 48 Darwin Syamsulbahri, dkk, Peluang, Tantangan dan Prakondisi bagi Program KEK:Studi Kasus Kota Batam, dalam Buku Quo Vadis Kawasan Ekonomi Khusus Jakarta:Rajawali Press, 2010 hlm 111 Universitas Sumatera Utara Adapun pembangunan KEK dibiayai oleh: a. Badan usaha; b. Kerjasama pemerintah, pemerintah provinsi, danatau pemerintah kabupatenkota dengan badan usaha; c. Anggaran pendapatan dan belanja negara danatau anggaran pendapatan dan belanja daerah; danatau d. Sumber lain yang sah sesuai dengan ketentua peraturan perundang-undangan. Berdasarkan Pasal 30 PP Penyelenggaraan KEK, Pembangunan KEK meliputi kegiatan, pembebasan tanah untuk lokasi KEK dan Pelaksanaan pembangunan fisik KEK. Pembebasan tanah untuk lokasi KEK, dilakukan oleh: 1 badan usaha dalam hal KEK diusulkan oleh Badan Usaha, dalam hal Badan usaha tersebut berbentuk koperasi atau swasta, kepada badan usaha diberikan hak atas tanah berupa hak guna bangunan, namun dalam hal tanah untuk lokasi KEK dibebaskan oleh BUMN, BUMD, pemerintah provinsi, pemerintah kabupatenkota, atau kementerianlembaga pemerintah non kementerian, BUMN, BUMD, pemerintah provinsi, pemerintah kabupatenkota, atau kementerianlembaga pemerintah non kementerian dapat diberikan hak atas tanah berupa hak pakai dan hak pengelolaan. 2 Pemerintah provinsi dalam hal KEK diusulkan oleh pemerintah provinsi; 3 Pemerintah kabupatenkota dalam hal KEK diusulkan oleh pemerintah kabupatenkota; 4 kementerianlembaga pemerintah non kementerian dalam hal KEK diusulkan oleh lembaga pemerintah non kementerian. Universitas Sumatera Utara Setelah adanya penetapan oleh pemerintah untuk dibentuknya KEK, selanjutnya pemerintah provinsi atau pemerintah kabupatenkota menetapkan badan usaha untuk membangun KEK sesuai dengan peraturan perundang-undangan Undang-Undang KEK, Pasal 10 jo. Pasal 33A Peraturan Pemerintah No. 100 Tahun 2012. Namun dalam hal usulan berasal dari badan usaha, pemerintah provinsi atau pemerintah kabupatenkota dapat menunjuk langsung badan pengusul untuk membangun KEK sesuai dengan kewenangannya masing-masing, yakni: Pemerintah provinsi dalam hal lokasi KEK berada pada lintas wilayah kabupatenkota; atau Pemerintah kabupatenkota dalam hal lokasi KEK berada dalam satu wilayah kabupatenkota PP No. 100 tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus, Pasal 33 A ayat 1. Dalam jangka waktu paling lama 90 Sembilan puluh hari sejak diundangkannya Peraturan tentang KEK yang dimaksud, selanjutnya penetapan badan usaha tersebut sekaligus menetapkan pula badan usaha tersebut sebagai Badan Usaha Pengelola KEK hal ini tentu membawa akibat hukum dalam rangka pembiayaan berdasarkan ketentuan pasal 33A ayat 3 bahwa Badan usaha yang ditetapkan untuk membangun KEK bertanggung jawab atas pembiayaan KEK PP No 100 Tahun 2012 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang KEK, Pasal 33 A ayat 2. Ketentuan Pasal 35 PP Perubahan atas PP Penyelenggaraan KEK dinyatakan bahwa Badan Usaha tersebut melaksanakan pembangunan KEK dan Universitas Sumatera Utara pengelolaan KEK berdasarkan perjanjian dengan pemerintah provinsi atau pemerintah kabupatenkota. Adapun isi dari perjanjian tersebut diantaranya: lingkup pekerjaan; jangka waktu; penyelesaian perselisihan; pemutusan atau pengakhiran perjanjian. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan KEK pada Pasal 34 terjadi perubahan isi pasal dari Peraturan pemerintah sebelumnya yaitu mengenai pembangunan fisik KEK yang ditetapkan atas usulan pemerintah kabupatenkota dimana ketentuan pasal tersebut menjadi sebagai berikut: 1 Dalam hal KEK yang ditetapkan merupakan usulan pemerintah kabupatenkota, penetapan Badan Usaha untuk membangun KEK dilakukan oleh pemerintah kabupatenkota secara terbuka dan transparan berdasarkan: a. Ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengadaan barangjasa pemerintah dalam hal pembangunan KEK dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupatenkota; b. Ketentuan sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan pemerintah ini dalam hal pembangunan KEK dibiayai dari kerjasama pemerintah kabupatenkota dengan Badan Usaha 2 Dalam penetapan Badan Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b, Badan Usaha ditetapkan sebagai pembangun sekaligus ditetapkan sebagai Badan Usaha Pengelola. c. Universitas Sumatera Utara 6. Zonasi dalam KEK Istilah “zona” adalah suatu daerah yang memiliki sifat khusus atau dimanfaatkan untuk kepentingan khusus, dan batas-batas wilayah yang ditentukan berdasarkan kebutuhan. 49 a. Pengolahan Ekspor Kawasan Ekonomi Khusus terdiri dari beberapa zona.62 Adapun zona yang ada didalam KEK sebagai berikut: Zona Pengolahan Ekspor diperuntukkan bagi kegiatan logistik dan indusri yang produksinya ditujukan untuk ekspor. b. Logistik Zona Logistik diperuntukkan bagi kegiatan penyimpanan, perakitan, penyotiran, pengepakan, pendistribusian, perbaikan dan perekondisian permesinan dari dalam negeri dan luar negeri. c. Industri Zona Industri diperuntukkan bagi kegiatan industri yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, danatau barang jadi, serta agroindustri dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri yang produksinya untuk ekspor danatau untuk dalam negeri. 50 49 Basuki Antariksa “Konsep Indonesia Kreatif : Tinjauan Awal Mengenai Peluang dan Tantangannya Bagi Pembangun Indonesia” http:www.parekraf.go.iduserfilesfileZona 20Kreatif .pdfpage=3zoom=auto,0,522 diakses tanggal 21 Desember 2016. 50 Dinas Pemerintahan “Standar Penyelenggaraan Infrastruktur Dalam Kawasan Ekonomi Khusus KEK”. Jakarta: Kawasan Ekonomi Khusus 2011. hlm. 9 Universitas Sumatera Utara d. Pengembangan teknologi Zona Pengembangan teknologi diperuntukkan bagi kegiatan riset dan teknologi, rancang bangun dan rekayasa, teknologi terapan, pengembangan perangkat lunak, serta jasa di bidang teknologi informasi. e. Pariwisata Zona Pariwisata diperuntukkan bagi kegiatan usaha pariwisata untuk mendukung penyelenggaraan hiburan dan rekreasi, pertemuan, pameran, serta kegiatan yang terkait. f. Energi Zona Energi diperuntukkan untuk kegitan riset dan pengembangan di bidang energi serta produksi dari energi alternatif, energi terbarukan, dan energi primer. g. Ekonomi lain Zona Ekonomi lain diperuntukkan untuk kegiatan lain sebagaimana dimaksud yang ditetapkan oleh Dewan Nasional. 7. Penyelenggaraan KEK Konsep pembentukan KEK ialah dengan pengembangan sebuah wilayah dengan sumber daya potensial yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber pemasukan ekonomi sebuah negara. Konsistensi pemerintah terhadap pembentukan KEK ini juga telah dibuktikan dengan dikeluarkan atau disahkannya Undang- Undang terkait KEK yaitu UU KEK, undang-undang tersebut masih membutuhkan peraturan pelaksana. Universitas Sumatera Utara Pembentukan PP terkait KEK itu telah ditegaskan dan diamanahkan dalam beberapa pasal dalam UU KEK yaitu : 1. Pasal 7 ayat 4 Pembentukan KEK ditetapkan dengan peraturan pemerintah 2. Pasal 9 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penetapan kawasan diatur dalam peraturan pemerintah 3. Pasal 12 ayat 6 ketentuan lebih lanjut mengenai perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 5 diatur dengan peraturan pemerintah. 4. Pasal 25 ayat 2 ketentuan lebih lanjut mengenai pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diatur dengan peraturan pemerintah 5. Pasal 30 ayat 4 ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian fasilitas PPh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan 3 diatur dengan peraturan pemerintah 6. Pasal 32 ayat 4 ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian fasilitas sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, 2, dan 3 diatur dengan peraturan pemerintah. Menindaklanjuti pasal-pasal tersebut maka pemerintah mengeluarkan PP No.2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan KEK, namun seiring perkembangan kemajuan dan teknologi dan dirasa perlu untuk dirubah revisi maka pemerintah melakukan perubahan terhadap beberapa pasal disertai dengan penambahan terkait penyelenggaraan KEK dalam PP Penyelenggaraan KEK. Peraturan pemerintah yang dikeluarkan oleh pemerintah diatas adalah sebuah bentuk lanjutan terhadap undang-undang terdahulu yang telah disahkan guna penyelenggaraan dalam pembentukan serta pengelolaan kawasan ekonomi khusus yang akan dibentuk din Universitas Sumatera Utara dalam wilayah NKRI, dalam peraturan pemerintah ini pula semakin jelas mengenai proses penyelenggaraan kawasan ekonomi khusus serta lingkup penyelenggaraannya. 8. Pembinaan dan Pengawasan KEK Pembinaan terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah ini adalah salah satu bentuk hubungan antara pemerintah dan pemerintah daerah, dalam rangka untuk mewujudkan tercapainya tujuan penyelenggaraan otonomi daerah. Sebagai landasan hukumnya diatur dalam Pasal 18 dan Pasal 18A UUD 1945

H. Kelembagaan KEK