Tinjauan Umum KEK Analisis Yuridis Atas Pengawasan Pemerintah Daerah Pada Kawasan Ekonomi Khusus Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah

BAB II KEBERADAAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

E. Tinjauan Umum KEK

4. Pengertian dan Sumber Hukum KEK Penanaman modal sebagai sarana pengembangan ekonomi setidaknya akan menjadi suatu hubungan yang tidak terelakkan. Hubungan ini terjadi karena adanya rasa saling membutuhkan antara satu sama lain dalam memenuhi kebutuhannya. Di satu sisi penanam modal memerlukan bahan baku, tenaga kerja, sarana dan prasarana, pasar, jaminan keamanan serta kepastian hukum untuk dapat lebih mengembangkan usaha dan memperbesar perolehan keuntungan. Di lain sisi penerima modal membutuhkan sejumlah dana, teknologi, dan skill bagi kepentingan pembangunan dalam bentuk penanaman modal. 22 Pada tahun 2009, usaha pemerintah Indonesia untuk mengembangkan kawasan khusus dilanjutkan dengan pembentukan KEK. KEK didefinisikan sebagai kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah hukum NKRI yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu. KEK akan menjadi basis bagi kegiatan industri, ekspor, impor, dan aktivitas lainnya dengan nilai ekonomi tinggi, untuk menunjang daya saing nasional. KEK terdiri atas satu atau lebih dari zona-zona berikut ini: pengolahan ekspor, logistik, industri, 22 Rosyidah Rakhmawati, Hukum Penanaman Modal di Indonesia Malang: Banyumedia Publishing, 2004, hlm. 1-2. Universitas Sumatera Utara pengembangan teknologi, energi, dan zona ekonomi lainnya. Saat ini, telah ada delapan kawasan yang ditetapkan sebagai KEK 23 Istilah baru KEK Special Economic Zone sebenarnya merupakan proses metamorfosa dari beberapa bentuk kegiatan ekonomi dalam rangka menarik investor asing seperti kawasan perdagangan bebas Free Trade Zone, Bounded Zone Plus sebagaimana yang telah dipraktekkan di Pulau Batam, namun dirasakan masih belum memberikan keuntungan yang signifikan baik bagi negara Indonesia maupun bagi para investor asing. 24 Kawasan Ekonomi Khusus adalah kawasan tertentu dimana diberlakukan ketentuan khusus di bidang kepabeanan, perpajakan, perijinan, keimigrasian dan ketenagakerjaan. 25 Kawasan Ekonomi Khusus adalah kawasan dengan batas tertentu yang tercakup dalam wilayah Hukum RI yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu. 26 Menurut Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus, KEK merupakan kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah hukum NKRI yang ditetapkan untuk Undang-Undang No 39 Tahun 2009, Pasal 1 angka 1 menyebutkan KEK, adalah kawasan dengan batas tertentu dalm wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu. 23 Yose Rizal Damuri, dkk, Kawasan Ekonomi Khusus dan Strategis di Indonesia: Tinjauan atas Peluang dan Permasalahan, Yogyakarta: PT Kanisius, 2015, hlm 20 24 Hasim Purba, Op.Cit, hlm. 123 25 http:www.kemendag.go.idfilespdf20130425-1366882248.pdf diakses tanggal 28 Desember 2016 26 Ayu Prima Yesuari, Mengenal Kawasan Ekonomi Khusus, Jakarta: Erlangga,2014, hlm.73. Universitas Sumatera Utara menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu. Adapun fungsi dari KEK adalah untuk melakukan dan mengembangkan usaha di bidang perdagangan, jasa, industri, pertambangan dan energi, transportasi, maritim dan perikanan, pos dan telekomunikasi, pariwisata dan bidang lain. Untuk itu, KEK dibagi ke dalam beberapa zona, antara lain zona pengolahan ekspor, logistik, industri, pengembangan teknologi, pariwisata, dan energi dengan produk-produk yang dihasilkan berorientasi ekspor dan untuk dalam negeri. 27 a. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa KEK adalah kawasan tertentu di mana diberlakukan ketentuan khusus di bidang kepabeanan, perpajakan, perijinan, keimigrasian dan ketenagakerjaan. Adapun yang menjadi sumber hukum KEK , yaitu: b. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal c. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang d. Undang-undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus e. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional f. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri g. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaran Kawasan Ekonomi Khusus h. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional 27 Doriani Lingga, Persepsi Masyarakat Terhadap Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei Sebagai Klaster Industri, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan 2012, hlm. 20-21. Universitas Sumatera Utara i. Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2010 tentang Dewan Nasional dan Dewan Kawasan Ekonomi Khusus Dewan Nasional adalah dewan yang dibentuk di tingkat nasional untuk menyelenggarakan KEK j. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2010 tentang Dewan Kawasan Ekonomi Khusus k. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor selaku Ketua Dewan Nasional Ekonomi Khusus, Nomor PER-06M.EKON082010 tentang Tata Tertib Persidangan dan Tata Cara Pengambilan Keputusan Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus. l. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor selaku Ketua Dewan Nasional Ekonomi Khusus, Nomor PER-07M.EKON082010 tentang Tata Tertib Persidangan dan Tata Cara Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus m. Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Selaku Ketua Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Nomor Kep-10M.Ekon032011 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Dewan Nasional Ekonomi Khusus Nomor Kep-40M.Ekon082010 tentang Pelaksana Dewan Kawasan Ekonomi Khusus 5. Tujuan dibentuknya KEK Tujuan dalam pembentukan KEK di Indonesia, antara lain: 28 28 http:joubertbmaramis.blogspot.co.id201302sejarah-defenisi-keuntungan-dan.html, diakses tanggal 1 Februari 2017. Universitas Sumatera Utara a. Peningkatan investasi Melalui KEK jumlah investasi akan meningkat dan sejalan dengan hal tersebut pembangunan di wilayah Indonesia akan meningkat. b. Penyerapan tenaga kerja Melalui KEK maka jumlah tenaga kerja yang ada di Indonesia akan terserap melalui perusahaan yang didirikan untuk melakukan kegiatan investasi tersebut. c. Penerimaan devisa sebagai hasil dari peningkatan ekspor Dengan meningkatknya jumlah atau total investasi di Indonesia maka secara langsung jumlah devisa sebagai peningkatan ekspor akan menjadi sumber penerimaan negara dalam jumlah besar yang akan memberikan keuntungan bagi negara penerima modal. d. Meningkatkan keunggulan kompetitif produk ekspor Dampak positif yang akan dirasakan melalui pembentukan KEK ialah meningkatnya keunggulan kompetitif produk ekspor melalui pemakaian produk hasil industri dalam kegiatan investasi. e. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya lokal, pelayanan dan, modal bagi peningkatan investasi. Melalui pembentukan KEK maka secara langsung sumber daya lokal juga akan mengalami peningkatan yang meliputi sumber bahan baku yang dekat dan mudah untuk dijangkau serta adanya pelayanan yang baik bagi investor. f. Mendorong terjadinya peningkatan kualitas sumber daya alam SDA melalui transfer teknologi Universitas Sumatera Utara Manfaat dari pembentukan KEK yang dapat dirasakan ialah transfer teknologi yang berakibat pada pertukaran informasi yang cepat bagi invstor dan negara penerima modal yang dengan mudah untuk mempersiapkan wilayah yang punya potensi khusus untuk dijadikan KEK, serta permintaan pasar internasional yang saat ini sedang dibutuhkan oleh masyarakat internasional dalam investasi. 6. Perbedaan KEK dengan Kawasan Industri, Kawasan Berikat dan Pelabuhan Bebas Ada perbedaan mendasar antara KEK, kawasan industri dan pelabuhan bebas, yaitu : Pertama, KEK adalah sebuah kawasan tertentu yang dinilai memiliki kekhususan tertentu. Saat ini, sudah ada sejumlah daerah yang termasuk dalam KEK, yakni Sei Mangke, Tanjung Lesung, Bitung, dan Palu. Rencananya, pemerintah akan memberikan insentif khusus bagi KEK. Kedua, kawasan industri. Kawasan ini tak ubahnya seperti komplek perumahan yang disiapkan para pengembang untuk dunia industri atau pengusaha sebagai penghuninya. Di negara Indonesia pengertian kawasan industri dapat mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Kawasan Industri adalah kawasan tempat pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh perusahaan kawasan industri yang telah memiliki izin usaha kawasan industri. Universitas Sumatera Utara Kawasan industri industrial estate merupakan sebidang tanah seluas beberapa ratus hektar yang telah dibagi dalam kavling dengan luas yang berbeda sesuai dengan keinginan yang diharapkan pengusaha. 29 Ketiga, kawasan pelabuhan dan perdagangan bebas. Kawasan untuk industri di bidang manufaktur ini menawarkan kemudahan yang dapat diperoleh. Mulai dari pembebasan bebas masuk, cukai, Pajak Pertambahan Nilai PPN, sampai dengan pembebasan Pajak barang mewah PPnBM bagi industri di sini. Daerah tersebut minimal dilengkapi dengan jalan antar kavling, saluran pembuangan limbah dan gardu listrik yang cukup besar untuk menampung kebutuhan pengusaha yang diharapkan akan berlokasi di tempat tersebut 30 Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas adalah suatu kawasan yang berada di wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terpisah dari daerah pabean sehingga bebas dari pengenaan bea masuk, pajak pertambahan nilai, pajak penjualan atas barang mewah dan cukai. Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas merupakan wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang pembentukannya dengan undang-undang. 31 Dasar hukum Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas adalah Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 1 Tahun 2000 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas sebagaimana telah ditetapkan menjadi Undang-undang melalui Undang-undang No. 36 Tahun 2000. 29 Marsudi Djojodipuro. Pengembangan Kawasan Industri Dalam Meningkatkan Investasi di Kota Semarang. Semarang. Universitas Diponegoro, 2007, hlm 74 30 http:nasional.kontan.co.idnewsini-bedanya-kek-bonded-zone-dan-ftz,diakses tanggal 21 Desember 2016 31 Yenny Lay Rade, Evaluasi Kebijakan Kawasan Perdagangan Bebas Dan Pelabuhan Bebas Bintan Wilayah Kota Tanjungpinang, Jurnal Universitas Maritim Raja Haji Tanjungpinang 2014, hlm 13. Universitas Sumatera Utara Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Perpu No 1 2007 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas dan Peraturan Pemerintah PP No 46 Tahun 2007 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas. KEK merupakan kawasan yang dibentuk untuk membuat lingkungan kondusif bagi aktivitas investasi, ekspor, dan perdagangan guna mendorong laju pertumbuhan ekonomi serta sebagai katalis reformasi ekonomi. Perbedaan utama KEK dengan kawasan ekonomi lainnya, selain kemudahan yang diberikan adalah banyaknya peran pemerintah daerah, baik dalam pengelolaannya maupun dalam penyediaan infrastruktur dan lahan.

F. Keberadaan KEK dalam Undang-Undang Penanaman Modal