Distribusi Frekuensi Penderita Mioma Uteri Menurut Usia Menarche Distribusi Frekuensi Penderita Mioma Uteri Menurut Paritas

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh maka dapat ditarik kesimpulan seperti berikut : 1. Penderita mioma uteri berdasarkan kelompok umur tertinggi adalah kelompok usia 40-49 tahun. Jadi, perempuan yang berada dalam usia reproduktif lambat mempunyai resiko tertinggi untuk terkena tumor jinak uteri ini 2. Penderita yang mempunyai riwayat menarche normal 11-16 tahun mempunyai resiko lebih tinggi untuk terkena mioma uteri 3. Penderita yang melahirkan lebih daripada 1 anak multipara berisiko tinggi untuk terkena leiomioma 4. Jenis mioma Intramural adalah mayoritas ditemui pada penderita

6.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa saran daripada peneliti sendiri : 1. Pasien yang pernah mempunyai riwayat paritas yang tinggi harus memastikan pasca persalinan memeriksa keadaan dalam uterus secara rutin di rumah sakit yang berdekatan. 2. Penelitian selanjutnya mengenai mioma uteri sebaiknya dilakukan dengan jumlah sampel yang lebih dan mengambil data daripada beberapa rumah sakit di Medan untuk validitas hasilnya. 3. Instalasi Rekam Medik RSUP Haji Adam Malik harus memastikan data yang diperlukan untuk penelitian harus tersedia dengan infromasi yang telah dikemaskini.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mioma Uteri

2.1.1 Definisi

a. Mioma uteri ataupun dikenali sebagai fibromioma uteri, leiomioma uteri dan uterine fibroid dalam dunia kedokteraan merupakan tumor jinak yang strukturnya utama adalah otot pols rahim Anwar, 2011. b. Mioma uteri adalah tumor non kanker yang tumbuh di dalam jaringan otot rahim myoma.co.uk. c. Mioma uteri adalah neoplasma jinak jaringan lunak yang timbul dari otot polos. Mereka pertama kali dijelaskan oleh Virchow pada tahun 1854. Bentuk herediter yang menyebabkan beberapa mioma uteri awalnya dicatakan oleh Kloepfer et al pada tahun 1958. Penyakit ini dapat mengembang dengan kehadiran otot polos Horner, 2006.

2.1.2 Etiologi