HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
menarche dini sebelum usia 11 tahun Sharmi, 2009 tidak menyamai hasil penelitian di Medan. Suatu penelitian di RSUD Arifin Achamad Provinsi Riau
melaporkan hasilnya berbeda. Penelitian yang dilakukan oleh Madi 2015 menyatakan penderita yang mempunyai riwayat menarche lambat mempunyai
persentase yang tinggi terkena mioma uteri. Menurut penelitian ini diketahui bahwa jumlah penderita mioma uteri
dengan status melahirkan ≥2 anak multipara merupakan kelompok tertinggi yaitu
sebanyak 71 orang 50,7 manakala wanita yang tidak pernah melahirkan anak atau hanya melahirkan 1 anak sahaja adalah 69 orang 49,3. Hasil ini sama
dengan penelitian yang dilakukan di rumah sakit Sudarso, Kalimantan oleh Wati 2012. Penelitian di Kalimantan menyatakan bahwa wanita yang multipara
mempunyai jumlah tertinggi sebanyak 15 orang 71,4 manakala wanita yang nulipara 6 orang 28,6. Seterusnya, penelitian di RSUD Raden Mattaher Jambi
juga melaporkan wanita dengan status paritas ≥2 mempunyai angka tertinggi
dengan jumlah 16 penderita mioma uteri. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Purba M. 2009 di Rumah Sakit Vita Insani Permatang Siantar tahun
2004-2008 bahwa frekuensi tertinggi didapati pada penderita mioma uteri yang multipara yaitu sebanyak 66,9. Hasil yang sama juga didapati pada penelitian
yang dilakukan oleh br. Ginting 2012 di RSUP Pringadi Medan tahun 2009-2011 dimana penderita yang multipara memiliki jumlah paling tertinggi sebanyak 47
orang 45,2. Hasil yang menyerupai didapati pada penelitian yang dilakukan di Rawat Inap RSUD Cicalengka Kabupaten Bandung dimana jumlah penderita
dengan multipara adalah 29 orang dan lebih tinggi daripada pasien yang nulipara. Hasil yang sama didapati pada penelitian yang dilakukan oleh Sheryl 2008 di RS
Immanuel Bandung dimana penelitian tersebut menunjukkan penderita multipara memiliki angka yang tertinggi 48,5. Penelitian yang dilakukan oleh Ikramina
2013 di RSUP Dr. Moewardi sama dengan penelitian di atas dengan jumlah penderita mioma yang multipara tertinggi yaitu sebanyak 43 orang 82,7. Namun
hasil di atas berbeda dengan penelitian Jannah 2015 dimana wanita yang nulipara mempunyai angka tertinggi yaitu 25 orang daripada 30 orang.