Intellectual CapitalModal Intelektual Intellectual Capital Disclosure Pengungkapan Modal Intelektual

10 mampu untuk mengevaluasi apakah pendanaan mereka dikelola denga baik atau tidak oleh manajemen Healy dan Palepu, 2001. Teori keagenan menempatkan pengungkapan sebagai mekanisme yang dapat mengurangi biaya yang dihasilkan dari konflik antara manajer dengan pemegang saham dan dari konflik antara perusahaan dan kreditor. Oleh karena itu, pengungkapan merupakan mekanisme untuk mengontrol kinerja manajer. Sebagai konsekuensinya manajer didorong untuk mengungkapkan valuntary seperti intellectual capital disclosure Suhardjanto dan Wardhani, 2010.

2.2 Intellectual CapitalModal Intelektual

Sujan dan Abeysekara 2007 menyatakan bahwa modal intelektual merupakan bagian bagian dari aset tidak berwujud. Sedangkan menurut IFAC International Federation of Accountants, intellectual capital sinonim dengan intellectual property hak intelektual, intellectual asset aset intelektual, dan knowledge asset aset pengetahuan. Intellectual capital modal intelektual merupakan suatu konsep yang dapat memberikan sumber daya berbasis pengetahuan baru dan mendeskripsikan aktiva tak berwujud yang jika digunakan secara optimal memungkinkan perusahaan untuk menjelaskan strateginya dengan efektif dan efesien Wahyu, 2009. Intellectual capital menurut Sangkala 2006-7 adalah Pengertian modal intelektual tidak hanya terkait dengan meteri intelektual yang terdapat dalam diri karyawan perusahaan seperti pendidikan dan pengalaman. Modal intelektual juga terkait dengan materi atau aset perusahaan yang berbasis pengetahuan, atau hasil Universitas Sumatera Utara 11 dari proses pentransformasian pengetahuan yang dapat berwujud aset intelektual perusahaan. Kemudian Moeheriono 2012:305 mendefinisikan intellectual capital adalah pengetahuan knowladge dan kemampuan ability yang dimiliki oleh suatu kolektivitas sosial, seperti sebuah organisasi komunitas intelektual, atau praktik profesional serta intellectual capital mewakili sumber daya yang bernilai tinggi dan berkemampuan untuk bertindak yang didasarkan pada pengetahuan.

2.3 Intellectual Capital Disclosure Pengungkapan Modal Intelektual

Kata disclosure memiliki arti tidak menutupi atau tidak menyembunyikan. Apabila dikaitkan dengan data, disclosure berarti memberikan data yang bermanfaat dan penjelassan yang cukup mengenai hasil aktivitas perusahaan. Pengungkapan yang cukup dapat diartikan sebagai pengungkapan minimal yang harus dilakukan agar laporan keuangan tersebut tidak menyesatkan bagi pengguna laporan. Intellectual capital disclosure dapat dikatakan sebagai laporan intellectual capital atau intellectual capital statement. Intellectual capital statement melaporakan aktivitas perusahaan dalam mengelola pengetahuan knowledge management. Hendriksen 2002,428 menyatakan bahwan intellectual capital merupakan pengungkapan dalam laporan keuanngan yang dapat didefinisikan sebagai penyajian informasi yang diperlukan untuk mencapai operasi optimum dalam pasar modal yang efisien. Abeysekera mendefinisikann bahwa intellectual capital sebagai suatu laporan yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan informasi Universitas Sumatera Utara 12 bagi pengguna yang dapat mempertahankan persiapan laporan tersebut sehingga dapat memenuhi kebutuhan mereka. Manajer diharpkan dapat mengungkapkan informasi modal intelektual untuk meninngkatkan nilai perusahaan dengan menyediakan informasi yang lebih baik mengenai posisi keuangan perusahaan dan mengurangi ketidakpastian yang dihadapi oleh investor. Menurut Fitriani 2012 pengungkapan modal intelektual dapat meningkatkan nilai relevansi dalam laporan keuangan dan dapat mencegah perusahaan dalam kondisi sebagai berikut : 1. Kegagalan dalam menyampaikan informasi secara relevan sehingga mengakibatkan kemerosotan posisi keuangan perusahaan dan dapat menghilangkan daya saing jangka panjang. 2. Investor sulit menilai secara akurat nilai perusahaan untuk alokasi sumber daya dengan menggunakan laporan keuangan yang tidak melaporkan modal intelektual. 3. Manajer sulit untuk menentukan relevansi aset tidak berwujud yang diperlukan untuk operasi perusahaan. Intellectual capital disclosure belum diatur dalam regulasi manapunsehingga pengungkapannya masih secara sukarela dalam laporan tahunan. Perusahaan melakukan pengungakapan intellectual capital karena berbagai alasan, yaitu : 1. Pelaporan IC dapat membantu organisasi merumuskan strategi bsinis, dengan mengidentifikasi dan mengembangkan IC suatu organisasi untuk mendapatkan competitive advantage. Universitas Sumatera Utara 13 2. Pelaporan IC dapat membawa pada pengembangan indikator-indikator kunci prestasi perusahaan yang membantu mengevaluasi hasil-hasil pencapaian strategi. 3. Menggunakan pelaporan intellectual capital dapat dihubungkan dengan rencana intensif dan kompensasi perusahaan. 4. Pelaporan IC dapat membantu mengevaluasi merger dan akuisis perusahaan khususnya untuk menentukan harga yang dibayar oleh perusahan pengakuisisi. 5. Mengkomunikasikan pada stokholder eksternal tentang intellectual property yang dimiliki perusahaan. Meskipun belum ada standar yang mengatur mengenai identifikasi dan pengungkapan IC, beberapa perusahaan sudah memiliki kesadaran untuk mengungkapkan informasi IC. Dengan adanya pengungkapan IC maka perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia mampu bersaing dengan perusahaan asing dengan mengutamakan keunggulan kompetitif melalui inovasi. Intellectual Capital Disclosure ICD yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada klasifikasi yang paling banyak digunakan dalam beberapa penelitian seperti Oliviera et al 2008, Stewart 1999, Sveiby 1999, dan Meritum 2002 dan Kumala 2011. Klasifikasi tersebut terdiri dari tiga komponen, yaitu: Universitas Sumatera Utara 14

1. Internal Structure

Internal structure mencakup kekayaan yang diperoleh dari akalpikiran yang memiliki perlindungan hukum intellectual property dan infrastructure assets yang dimiliki atau digunakan oleh organisasi. Internal structure terdiri dari: 1. Patent merupakan hak kekayaan eksklusif yang diberikan kepada pencipta penemu untuk periode tertentu yang melarang pihak lainnya untuk mengcopy, atau membuat atau menjual hasil penemuan tersebut selama periode tersebut. 2. Copyrightmerupakan bentuk perlindungan hukum yang diberikan atas suatu ide yang diciptakan yang diwujudkan dalam bentuk fisik. 3. Trademarkdapat berupa nama, logo, gambar atau kombinasi atau dapat juga digunakan yang dihubungkan dengan perusahaan atau produknya. 4. Management Philosophymerupakan cara pimpinan suatu organisasi berpikir mengenai organisasi dan karyawan. Dengan mengungkapkan filosofi manajemen dapat diketahui apa yang menjadi alasan perusahaan dalam bisnis, bagaimana perusahaan melaksanakan bisnis, apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan sebagai bisnis perusahaan. 5. Corporate Culture terdiri dari nilai, tata cara dan ritual yang dikenalkan dan diberikan pada karyawan perusahaan. Corporate Culture merupakan kepribadian atau karakter unik suatu perusahaan Universitas Sumatera Utara 15 atau organisasi dan meliputi unsur-unsur seperti bilai inti dan keyakinan, etika korporat, dan rules of behavior. 6. Information Systems menyediakan alat untuk mengimplementasikan proses manajemen. Kualitas dari solusi IT dapat mempengaruhi efisiensi, kepedulian pada customer, kepuasan pelanggan. 7. Management processes meliputi pembuatan strategi. Taktik, dan keputusan operasional serta pengordinasian usaha-usaha seluruh organisasi. 8. Network systems merupakan sistem informasi yang memiliki kemampuan untuk berhubungan dengan sistem lain untuk mendapatkan akses pelanggan dan supplier dan informasi dari database yang lain. 9. Research Projects merupakan informasi mengenai inovasi yang akan dikembangkan oleh perusahaan yang berhubungan dengan penemuan produk atau jasa baru.

2. External Structure

External Structure mengenai hubungan organisasi dengan external stakeholder yang berbeda pelanggan, partner, pengecer, supplier, dst.External structure terdiri dari: 1. Brands adalah pengingat yang sangat kuat yang ditujukan untuk pelanggan agar membeli produk dan jasa dari satu perusahaan yang menjadi pilihan daripada perusahaan yang lain. Universitas Sumatera Utara 16 2. Customer adalah suatu individu yang telah membeli produk dan jasa suatu perusahaan. Informasi penting mengenai customer ketika mempertimbangkan customer yaitu jumlah customer seperti peningkatan dan penurunan dan tingkat pangsa pasar yang memiliki hubungan dengan total pangsa pasar untuk produk atau jasa. 3. Customer loyalti dihubungkan dengan customer satisfaction dimana pengungkapannya mengenai upaya perusahaan untuk membuat pelanggan setia. 4. Company reputation adalah kesan preusahaan yang dirasakan oleh beberapa stakeholder. Evaluasi perusahaan oleh stakeholder yang berhubungan dengan pengaruh perusahaan dan pengetahuan. 5. Distribution channels adalah mekanisme yang tepat untuk memperoleh produk dan jasa di pasar. Distribution channels mencakup penjualan langsung, pengecer, dealer, web dll. 6. Bussiness collaboration adalah kerja sama perusahaan dengan perusahaan lainnya. 7. Favourable contracts yaitu perjanjian kerja sama antara kedua belah pihak antara pelanggan dengan perusahaan. 8. Financial contacts mengacu pada hubungan antara perusahaan dan investor, bank dan atau lembaga keuangan lainnya. 9. Licensing Agreements memberikan suatu pihak hak untuk menjual produk, jasa atau teknologi untuk pihak lainnya pada kondisi yang telah disepakati dalam perjanjian.Franchising agreement adalah Universitas Sumatera Utara 17 perjanjian kontrak yang diperbolehkan oleh satu orang the franchiser pada yang lain the franchisee dimana the franchisee melakukan bisnis menggunakan nama khusus milik the franchiser.

3. Human Capital

Human capital mengacu pada pendidikan seseorang, keahlian kompetensi.Human capital terdiri dari: 1. Know how merupakan pengetahuan dan keahlian yang dimiliki oleh karyawan. Perusahaan mengungkapkan mengenai sumber daya handal yang dimiliki untuk kelangsungan bisnis perusahaan. 2. Education mengacu pada program pendidikan yang diadakan perusahaan yang dapat memberikan karyawan komunitas lebih luas.Vocational qualifications didesain untuk memberikan pekerjaan khusus sesuai dengan keahlian seseorang untuk pekerjaan tertentu. Vocational qualifications dapat diperoleh dalam suatu bidang yang memiliki variasi yang luas mencakup : engineering, accounting, management, computing, hospitality. 3. Work-related knowledge mengacu pada pengetahuan yang dimiliki seseorang mengenai topik khusus. Work related knowledge seringkali muncul sebagai fungsi untuk memahami dan melakukan pekerjaan dalam bidang tertentu. Perusahaan mengungkapkan mengenai upaya peningkatan pengetahuan karyawan untuk meningkatkan kinerja secara keseluruhan. Universitas Sumatera Utara 18 4. Work-related competencies adalah gabungan keahlian, profil yang kreatif, atribut kepribadian, dan vocational qualifications. Perusahaan mengungkapkan upaya peningkatan kompetensi karyawan dalam meningkatkan produktivitas dan kinerja secara keseluruhan. 5. Entrepreneurial spirit mengungkapkan mengenai upaya perusahaan dalam menempatkan ide baru ke dalam praktek untuk mencapai kesuksesan secara komersial. Sehingga jumlah maksimal ICD yang diungkapkan oleh perusahaan dari ketiga komponen adalah sebanyak 25 item pengungkapan. Intellectual Capital Disclosure ICD diukur dengan menggunakan angka indeks ICD Index yang didapatkan dari total atas intellectual capital yang diungkapkan oleh perusahaan dengan memberikan skor 1 untuk item-item yang diungkapkan oleh perusahaan dan skor 0 untuk item-item yang tidak diungkapkan oleh perusahaan. Persentase dari indeks pengungkapan dihitung dengan rumus: ICD Index = Σ ��� × 100 � Keterangan: ICD Index = Total angka indeks ICD Idx = Angka indeks yang diberi skor 1 untuk item-item yang diungkapkan perusahaan dan skor 0 untuk item-item yang tidak diungkapkan perusahaan. M = Jumlah maksimal ICD yang diungkapkan oleh perusahaan 25 item. Universitas Sumatera Utara 19

2.4 Komisaris Independen

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Komisaris Independen, Komite Audit, Kualitas Audit, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2010-2013

1 34 125

Analisis pengaruh ukuran perusahaan, leverage, umur listing perusahaan dan reputasi auditor terhadap penerapan internet financial reporting pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI Tahun 2010 hingga 2013

0 4 112

Pengaruh mekanisme corporate governance, ukuran perusahaan dan profitabilitas perusahaan terhadap pengungkapan corporate social responsibility di dalam laporan sustainability : Studi empiris pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-

0 6 156

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan intellectual capital pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 - 2014

0 14 135

PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, UKURAN DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, UKURAN KOMITE AUDIT DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN(Studi pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 5 63

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, PROFITABILITAS, INTENSITAS ASET TETAP, INTENSITAS PERSEDIAAN DAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP EFFECTIVE TAX RATE (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

12 65 144

ANOMALI INITIAL PUBLIC OFFERING DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi kasus pada perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia dan Daftar Efek Syariah periode 2010 – 2014)

0 24 250

INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 9 90

PRAKTIK INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 4 15

Kemampuan Good Corporate Governance dalam Memoderasi Pengaruh Intellectual Capital Disclosure dan Reputasi Auditor pada Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 - 2014).

0 5 15