Berbagai metode yang dapat digunakan untuk identifikasi metabolit sekunder yang terdapat pada suatu ekstrak antara lain:
2.2.1. Uji Sulfur
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa. Belerang, dalam bentuk
aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfida dan sulfat. Belerang adalah unsur penting
untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino Belerang merupakan elemen penting bagi semua kehidupan, dan secara luas
digunakan dalam proses biokimia. Belerang merupakan bagian penting dari banyak enzim dan juga dalam molekul antioksidan seperti glutathione dan thioredoxin. Belerang organik
adalah komponen dari semua protein, sebagai asam amino sistein dan metionin. Untuk mengetahui adanya unsur belerang dalam suatu sampel diuji dengan
menambahkan sampel dengan NaOH pekat dan dipanaskan, kemudian di tambahkan beberapa tetes larutan argentum nitrat AgNO
3
. Akan terbentuk larutan berwarna hitam, ini menunjukkan adanya unsure belerang dalam sampel.
2.2.2. Uji Saponin
Saponin adalah suatu glikosida yang larut dalam air dan mempunyai karakteristik dapat membentuk busa apabila dikocok, serta mempunyai kemampuan menghemolisis
sel darah merah. Saponin mempunyai toksisitas yang tinggi. Berdasarkan strukturnya saponin dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu saponin yang mempunyai rangka
steroid dan saponin yang mempunyai rangka triterpenoid. Berdasarkan pada strukturnya saponin akan memberikan reaksi warna yang karakteristik dengan pereaksi Liebermann-
Buchard LB Harborne, 1987.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Antioksidan
2.3.1. Pengertian Antioksidan
Antioksadan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat memberikan elektronnya kepada molekul radikal bebas dan dapat memutus reaksi berantai
dari radikal bebas. Antioksidan merupakan senyawa pemberi elektron electron donor atau reduktan. Antioksidan dapat diperoleh,
1. Antioksidan yang dibuat oleh tubuh kita sendiri yang berupa enzim antara lain superoksida
dismutase SOD, gluthatione peroxidase, perxidase dan katalase. Sri Kumalaningsih,
2006. 2.
Antioksidan alami yang dapat diperoleh dari tanaman atau hewan yaitu tokoferol, vitamin C, betakaroten, flavonoid dan senyawa fenolik.
3. Antioksidan sintetik, yang dibuat dari bahan-bahan kimia yaitu butylated hroxyanisole
BHA, butil hidroksi toluen BHT, propil galat PG, tert-butil hidoksi quinon TBHQ yang di tambahkan dalam makanan untuk mencegah kerusakan lemak.
2.3.2. Jenis- Jenis Antioksidan
Berdasarkan fungsinya antioksidan dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Antioksidan Primer
Antioksidan ini berfungsi untuk mencegah terbentuknya radikal bebas baru karena ia dapat merubah radikal bebas yang ada menjadi molekul yang berkurang dampak negatifnya
yaitu sebelum sempat bereaksi. Antioksidan primer yang ada dalam tubuh yang sangat terkenal adalah enzim
superoksida dismutase. Enzim ini sangat penting karena dapat melindungi hancurnya sel-sel dalam tubuh akiabat serangan radikal bebas.
b. Antioksidan Sekunder
Antioksidan sekunder merupakan senyawa yang berfungsi menangkap radikal bebas serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga ttidak terjadi kerusakan yang lebih besar.
Contoh populer dari antioksidan sekunder adalah vitamin E, vitamin C, dan betakaroten yang dapat di peroleh dari buah-buahan.
Universitas Sumatera Utara