4.2.2 Uji Aktivitas Antioksidan Dengan Metode DPPH
Uji aktivitas antioksidan ekstrak bawang dapat dilakukan dengan metode DPPH dengan menggunakan alat spektrofotometer UV-Visible. Pengujian aktivitas antioksidan
dengan metode DPPH secara spektrofotometri dilakukan dengan mereaksikan sampel dengan larutan DPPH yang berwarna ungu dan diukur dengan spektrofotometer UV-
Visible pada panjang gelombang λ 515 nm. Warna akan berubah dari ungu menjadi
kuning lemah apabila elektron ganjil tersebut berpasangan dengan atom hidrogen yang disumbangkan senyawa antioksidan. Data yang sering dilaporkan sebagai IC
50
merupakan konsentrasi antioksidan yang dibutuhkan untuk 50 peredaman radikal DPPH pada
periode waktu tertentu 15 – 30 menit Pokorny, 2001. DPPH merupakan suatu molekul radikal bebas yang distabilkan oleh bentuk resonansi
seperti ditunjukkan pada gambar 4.1
Gambar 4.1 Kestabilan radikal bebas DPPH
Pada uji DPPH, peredaman radikal DPPH diikuti dengan pemantauan penurunan absorbansi pada panjang gelombang maksimum yang terjadi karena pengurangan radikal oleh
antioksidan atau reaksi dengan spesi radikal R
.
yang ditandai dengan berubahnya warna ungu pada larutan menjadi warna kuning lemah, apabila elektron ganjil tersebut berpasangan
dengan atom hidrogen yang disumbangkan senyawa antioksidan. DPPH berfungsi sebagai senyawa radikal bebas stabil yang ditetapkan secara
spektrofotometri melalui persen peredaman absorbansi. Kereaktifan dari golongan senyawa- senyawa yang berfungsi sebagai antiradikal bebas antioksidan ditentukan sebagian besar
Universitas Sumatera Utara
adanya gugus fungsi–OH hidroksil bebas dan ikatan rangkap karbon-karbon lain dalam sampel Shivaprasad,etal.,2005.
Gambar 4.2. Reaksi antara DPPH dengan atom H netral
Pada tabel 4.2 ,4.3 dan 4.4 menunjukkan telah terjadi peredaman radikal bebas yang di tandai dengan menurunnya absorbansi radikal bebas DPPH setelah penambahan ekstrak
bawang dengan konsentrasi yang semakin tinggi.
Tabel 4.5 Hasil Peredaman Ekstrak Bawang Merah Sampel
Absorbansi Peredaman
Blanko 1,029
-
5 ppm 0,937
9,4686
10 ppm 0,928
10,3081
15 ppm 0,921
11,0145
20 ppm 0,872
15,7488
Tabel 4.6 Hasil Peredaman Ekstrak Bawang Putih Sampel
Absorbansi Peredaman
Blanko 1,029
-
5 ppm 0,959
7,3429
10 ppm 0,945
8,6956
15 ppm 0,939
9,2753
20 ppm 0,914
11,6908
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Hasil Peredaman Ekstrak Bawang Batak Sampel
Absorbansi Peredaman
Blanko 1,029
-
5 ppm 0,896
13,4295
10 ppm 0,885
14,4928
15 ppm 0,882
14,7826
20 ppm 0,874
15,5556
Berdasarkan hasil analisis UV-Visible dan perhitungan dengan persamaan Least squre diperoleh nilai IC
50
dari masing-masing sampel. Ekstrak bawang merah memiliki nilai IC
50
= 71,5935 mgL dan dapat dikatakan bahwa sampel bawang merah memiliki aktivitas
antioksidan yang kuat. Ekstrak bawang putih memiliki nilai IC
50
= 101,335 mgL dan dapat dikatakan bahwa sampel bawang merah memiliki aktivitas antioksidan yang Sedang. Ekstrak
bawang batak memiliki nilai IC
50
= 77,5171 mgL dan dapat dikatakan bahwa sampel bawang merah memiliki aktivitas antioksidan yang kuat.
Tingkat kekuatan senyawa antioksidan menggunakan metode DPPH dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8 Tingkat Kekuatan Antioksidan Dengan Metode DPPH
Ionita,2005. Intensitas
Nilai IC
50
Sangat kuat 50 mgL
Kuat 50-100 mgL
Sedang 101-150 mgL
Lemah 150 mgL
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan