Komposisi kimia bawang putih

Minahasa, lasuna kulo, lasuna bido, rasuna mabida, jantuna mapusi, dasuna putih, lansuna putih, pia moputi Gorontalo, lasuna kebo Makassar, lasuna pute Bugis. 6. Nama di daerah Maluku Kosai boti Buru, bawa de are Halmahera, bawa bodudo Ternate, bawa iso Tidar. 7. Nama di daerah Irian Jaya Bawa fiufer Irian Jaya. 8. Nama asing Allium sativum .L nama ilmiah, garlic inggris, knoflook Jerman, ail,commun Francis, aglio Italia, ajo Spanyol, vitlok Swedia. Sumber : Wibowo. S, 2008. Bawang putih termasuk terna yang tumbuh tegak dengan tinggi dapat mencapai 30-60 cm dan membentuk rumpun. Sebagaimana warga kelompok monokitiledon, system perakarannya tidak memiliki akar tunggang dan akarnya serabut yang tidak panjang, tidak terlalu dalam berada di dalam tanah. Dengan perakaran yang demikian bawang tidak tahan terhadap kekeringan Wibowo. S, 2008

2.1.2.2. Komposisi kimia bawang putih

Manfaat utama bawang putih adalah sebagai bumbu penyedap masakan yang membuat masakan menjadi beraroma dan mengundang selera. Meskipun kebutuhan untuk bumbu masak hanya sedikit,namun tanpa kehadiranya masakan akan terasa hambar. Di zaman modern, khasiat bawang putih sudah mulai di buktikan secara ilmiah. Ternyata khasiat bawang putih berhubugan erat dengan zat kimia yang terkandung di dalamnya. Meskipun sosok bawang putih tampak sederhana namun di dalamnya terkandung bermacam-macam zat kimia yang berkomposisi sedemikian rupa sehingga menimbulkan khasiat yang berguna bagi manusia Anonim, 1999. Tabel 2.4 Komposisi kimia bawang putih per 100 gram bahan Universitas Sumatera Utara No. Kandungan bawang putih Jumlah 1. Air 66,2 -71,0 g 2. Energi 95,2-122 kal 3. Protein 4,5 – 7,0 g 4. Lemak 0,2 -0,3 g 5. Karbohidrat 23,1- 24,6 g 6. Ca 26,0- 42,0 mg 7. P 15,0- 109,0 mg 8. K 346,0 mg Sumber :penebar swadaya. Selain zat-zat diatas bawang putih juga mengandung zat-zat kimia lain yang sebagian besar yang sebagian besar masuk dalam golongan minyak atsiri. Sifat minyak atsiri ini mudah menguap sehingga sering disebut minyak terbang atau minyak menguap. Allicin adalah salah satu komponen utama yang berperan memberikan aroma bawang putih dan merupakan salah satu zat aktif yang diduga dapat membunuh kuman-kuman penyakit bersifat antibakteri. Aliicin berperan ganda membunuh bakteri, yaitu garam positif dan garam negatif karena mempunyai gugus asam amino para amino benzoat. Scordinin berupa senyawa kompleks thioglosida yang berfungsi sebagai antioksidan. Senyawa inilah yang berperan sebagai obat kuat guna membangkitkan gairah seksual dan merangsang pertumbuhan sel. Hal ini didukung oleh sebuah penelitian yang membuktikan bahwa bawang putih dapat meningkatkan produksi sperma dan mencegah kerusakan sel tubuh yang diakibatkan oleh penuaan. Senyawa lain yang terdapat pada bawang putih adalah allithiamin. Senyawa ini mrupakan senyawa hasil reaksi allicin denga thiamin dan dapat bereaksi dengan sistein. Fungsi senyawa ini hampir sama dengan vitamin B1 sehingga di kenal sebagai vitamin B1 bawang putih. Pemakaian bawang putih secara kontinu dalam makanan ternyata dapat menurunkan frekuensi serangan kanker. Hal ini berkaitan dengan suatu komponen yang di temukan pada bawang putih yaitu sterol dan steroida-glikosida. Sterol bawang putih terdiri dari kolesterol, kampesterol, beta-sisterol, stigmasterol, dan brasikosterol. Sedangkan yang termasuk Universitas Sumatera Utara steroida-glikosida antara lain saponin yang berkhasiat sebagai anti tumor, anti hemolisis, dan penawar racun. Zat –zat lain yang ditemukan dan berkasiat sebagai obat antara lain selenium mikromineral penting yang berfungsi sebagai anti oksidan, enzim germanium suatu zat yang mencegah rusaknya darah merah, antiarthritic factor suatu zat pencegah rusaknya persendian, dan methyllallytrisulfide zat yang mencegah terjadinya perlengketan sel darah merah Anonim, 1999.

2.1.3. Bawang Batak Allium Chinense L.