Metode DPPH difenilpikril hidrazil Metode

2.4.2. Metode DPPH difenilpikril hidrazil

DPPH digunakan karena merupakan radikal bebas yang stabil pada suhu ruang. DPPH ini akan menerima elektron atau radikal hydrogen dan akan membentuk molekul diamagnetik yang stabil. Interaksi antioksidan dengan DPPH baik secara transfer elektron atau radikal hidrogen pada DPPH, akan menetralkan karakter radikal bebas dari DPPH. Prosedur dengan DPPH dilakukan dengan membuat larutan DPPH dalam etanol. Dibuat serangkaian larutan sampel dengan variasi konsentrasi kemudian ditambahkan larutan DPPH. Didiamkan selama 30 menit dihitung setelah penambahan larutan DPPH, kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang 515 nm. Data absorbansi yang diperoleh digunakan untuk menentukan inhibisi. Dari kurva inhibisi versus konsentrasi sampel , dapat diperoleh nilai IC 50 ekstrak dengan analisis statistic menggunakan regresi linier. Aktivitas antioksidan merupakan kemampuan suatu senyawa atau ekstrak untuk menghambat reaksi oksidasi yang dapat dinyatakan dengan persen penghambatan. Parameter yang dipakai untuk menentukan aktivitas antioksidan adalah harga konsentrasi efesien atau efficient concentration 50 EC 50 atau inhibition concentration 50 IC 50 , yaitu konsentrasi suatu zat antioksidan yang dapat menyebabkan 50 DPPH kehilangan karakter radikal atau konsentrasi suatu zat antioksidan yang memberikan penghambatan sebesar 50. Zat yang mempunyai antioksidan tinggi akan mempunya nilai EC 50 atau IC 50 yang rendah.

2.4.3. Metode

β-Karoten Metode ini didasarkan pada pemucatan warna emulsi system β-karoten dan asam oleat. BHT digunakan sebagai pembanding, karena BHT memiliki keefektifan sebagai antioksidan yang paling tinggi walaupun memiliki satu gugus hidroksi -OH dan memiliki jumlah resonansi yang sama dengan euganol, tetapi lebih besifat nonpolar dibandingkan dengan senyawa lainya karena adanya gugus alkil yang lebih tersubsitusi yaitu t-butil C- CH 3 3 . Pemucatan warna merupakan parameter terjadinya reaksi oksidasi. Semakin besar penurunan nilai absorbansinya, maka semakin tinggi tingkat oksidasi yang terjadi. Metodenya adalah sebanyak 5 ml β-karoten 0,2 mgml kloroform ditambahkan kedalam labu evaporasi berisi 0,1 ml asam oleat 0,02 M dan 1 ml tween 80. Kloroform diuapkan dari campuran dengan pengurangan tekanan pada suhu 50 O C, kemudian ditambahkan 250 ml aquades, lalu dikocok hingga terbentuk emulsi. Sebanyak 50 ml emulsi ditambahkan pada 2 ml sampel 0,5 wv dan di tempatkan pada penangas air pada suhu 50 Universitas Sumatera Utara 2 2 O c selama 60 menit. Absorban diukur pada setiap 15 menit pada panjang gelombang 470 nm. Sebagai control digunakan 2 ml etanol untuk menggatikan sampel, sedangkan larutan blanko diganakan etanol.

2.5. Radikal Bebas