Rumusan Masalah Manfaat Penelitian

1.2. Rumusan Masalah

Evaluasi preoperatif tumor ovarium masih menjadi tantangan bagi ahli ginekologi. Sistem penilaian seperti indeks risiko keganasan direkomendasikan untuk digunakan dalam praktik klinis untuk evaluasi preoperatif pasien-pasien dengan tumor ovarium sehingga dapat dilakukan penatalaksanaan yang tepat dan meningkatkan luaran pada wanita dengan kanker ovarium. Dalam penelitian ini dirumuskan pertanyaan penelitian: Dalam penerapan IRK di RS H Adam Malik Medan, bagaimana keakuratan penerapan IRK tersebut dalam mendeteksi tumor ganas dibandingkan dengan hasil histopatologi? 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengevaluasi penerapan Indeks resiko keganasan IRK dengan cut off point 250 dalam membedakan tumor ovarium jinak dan ganas sebelum operasi di RS H Adam Malik Medan.

1.3.2. Tujuan Khusus

- Untuk mengetahui sebaran histopatologi neoplasma ovarium, baik ganas maupun jinak di RS H Adam Malik Medan - Untuk mengetahui perbedaan neoplasma jinak dan ganas berdasarkan kadar ca 125, variabel USG dan status menopause dengan pemeriksaan baku histopatologi. Nilai cut off point ditetapkan sesuai dengan standard yang baku dipakai di RS H Adam Malik Medan. - Untuk mengetahui akurasi penggunaan IRK 3 yang digunakan selama ini di RS H Adam Malik Medan. - Untuk mengetahui akurasi cut off point, sensitifitas dan spesifitas IRK 3 dan 4 yang terbaik terhadap penapisan kanker ovarium.

1.4. Manfaat Penelitian

- Hasil penelitian ini diharapkan dapat diperoleh data dalam penerapan metode penapisan untuk membedakan tumor ovarium jinak dan ganas preopeartif yang selama ini telah dilakukan di RS H Adam Malik Medan. - Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar acuan evaluasi subbagian Ginekologi Onkologi dalam penerapan penggunaan indeks risiko keganasan. - Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kanker Ovarium

Tumor ovarium merupakan neoplasma yang berasal dari jaringan ovarium,yang mempunyai bentuk dan sifat yang berbeda dari jaringan asalnya. Kanker ovarium biasanya bersifat asimtomatik hingga pasien-pasien seringkali baru didiagnosis pada stadium lanjut dan telah terjadi metastasis. Sekitar lebih dari dua per tiga kasus kanker ovarium didiagnosa pada stadium lanjut. Kanker ovarium di antara kanker ginekologi lainnya mempunyai rasio fatalitas terhadap kasus yang tinggi. Risiko seorang wanita untuk menderita kanker ovarium sepanjang hidup adalah sekitar 1.4 dan risiko kematian karena kanker ovarium sepanjang hidup hampir mencapai 1. 10,11 Tumor ovarium epithelial meliputi lebih dari 60 neoplasma ovarium dan lebih dari 90 dari tumor ovarium ganas. Neoplasma epitelial berasal dari permukaan sel mesotel dan terdiri dari beberapa tipe. Kistadenokarsinoma serosum ovarium merupakan tumor ovarium ganas yang sering ditemui, meliputi sekitar 75-80 dari seluruh kanker ovarium epitel. Neoplasma ini ditemukan bilateral pada 40-60 kasus, dan 85 berkaitan dengan penyebaran ekstraovarium pada saat didiagnosis. Lebih dari 50 tumor ovarium serosum membesar dengan diameter mencapai 15 cm. 11 2.2 Klasifikasi kanker ovarium 2.2.1. Histopatologik Kanker ovarium dibagi menjadi 4 jenis berdasarkan jaringan asalnya, yaitu epithelium carcinoma, germ cell carcinoma, sex cord-stromal carcinoma, dan metastasis dari tempat lain. Epithelium carcinoma merupakan jenis yang terbanyak sekitar 90 dari kanker ovarium. Di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, dari semua kanker epitel tersebut, jenis serosum 44 paling sering ditemukan daripada musinosum 19,66, sebagian kecil lainnya adalah jenis